SALAH KIRIM KADO 21
Sejak seminggu lalu kulihat Mas Indra cukup sibuk. Dia bilang sudah mendapat pekerjaan di sebuah kantor. Aku sendiri tak paham apa jabatannya karena Mas Indra juga tak ada inisiatif untuk cerita.
Kupikir dia akan menceritakan sendiri tanpa kuminta, namun nyatanya keliru. Dia hanya diam saja menatapku saat ku tanyakan perihal itu. Dia hanya bilang bahwa semua akan baik-baik saja, pekerjaannya pun lumayan oke dan yang penting bisa kasih aku nafkah tiap bulan dari rejeki yang halal.
Terserah lah, aku malas berdebat dengannya. Toh hari ini aku juga sudah kembali bekerja menjadi model iklan di salah satu perusahaan cukup bonafide di sini. Erik yang merekomendasikan aku pada perusahaan temannya itu.
Setidaknya, karena Erik lah kini aku kembali bekerja sesuai passionku.
