Prolog - 1. Terbangun
_________ Prolog _________
Avery Mckey, seorang penyanyi dan atris terkenal yang tengah berada dipuncak karirnya. Akan tetapi, saat ia terbangun dunianya telah jungkir balik.
Kini sosoknya telah menjadi seorang istri yang baru saja mengalami keguguran.
Surga pasti tengah mempermainkannya, dan ia yakin itu.
Satu demi persatu fakta kehidupan masa kini pun muncul kepermukaan, pernikahan tentu saja pilihan penghancuran karir seorang artis. Tak tangung-tangung, ia menikah seorang pria yang hatinya masih bersama sang kekasih, sedangkan kekasih aslinya, seorang pangeran mahkota dari negeri seberang, akan segera bertunangan dan hal paling menyakitkan adalah perusahaan yang ia rintis dari nol telah berpindah tangan.
Menikah, penghancuran karir, penghianatan dan kegagalan, ia menanggung semuanya.
Ditambah fakta ia keguguran karena kekasih suaminya.
Merenungkan semuanya, ia tentu telah melupakan garis hubung atas segala yang terjadi padanya.
___________ 1 Terbangun __________
What the hell!!!
Asing!!!
Meski kesadarannya telah kembali, Avery Mckey masih memejamkan matanya. Mencoba memindai keadaan sekelilingnya, satu kata yang memasuki kepalanya adalah Asing.
Sejak ia berkomitmen untuk tergabung menjadi pengikut setia King Ka, ia sudah mendapatkan beberapa keterampilan dasar. Waspada dan waspada.
Ruangan itu terlalu dingin, berbau disinfektan dan tak ada seorang pun di sana. Ia perlahan membuka matanya, awalnya terlalu buram, lalu jelas ia tengah berada di ranjang besar yang mewah.
Asing.
Dan tak dikenali.
Ingatan terakhirnya adalah besok merupakan malam penghargaan paling ditunggu sepanjang tahun sehingga ia tidur terlambat karena gugup, tapi sekarang Ia malah terjebak di daratan asing.
Apakah musuh menculiknya agar tidak bisa mengikuti penghargaan tersebut? Sejumlah pemikiran paranoid muncul di benaknya. Tubuhnya terasa kaku seakan ia telah tertidur cukup lama, dan sekarang tangannya terhubung dengan IV.
"Nyonya, akhirnya kau bangun"
Avery Mckey mengernyitkan kening, Nyonya?. Oh God.
Hello, ia belum menikah.
"Nyonya, bagaimana keadaanmu?"
Wanita paruh baya berseragam seperti pelayan bertanya lagi dengan raut prihatin, yang membuat Avery makin bingung.
Apakah ia mengalami semacam transmigrasi, ganti tubuh, atau sejenisnya seperti yang terjadi di novel-novel modern bacaan yang sedang populer? Atau apakah ia sedang bereinkarnasi? Kapan ia mati? Mati karena gugup?
Tidak lucu sama sekali!!!
"Nyonya, saya ikut berduka atas kehilangan bayi anda..."
Wtf. Kehilangan bayi? Kapan ia menikah? Otaknya pasti sudah mulai gila. Apakah jika ia menutup mata maka ia akan kembali pada keadaan semula?
"Tung..." Suaranya berubah menjadi serak dan tak dikenal. Jangan katakan suara emasnya pun telah hilang.
"Nyonya, minum dulu" pelayan itu memberikan Avery segelas air.
Ragu-ragu wanita berambut panjang itu menerima dan mendekatkan gelas ke bibirnya, tapi tak langsung ia meminumnya, melainkan meneliti bau dan warna air, setelah memastikan aman, ia perlahan menyesap air.
"Kau...tadi kau bilang aku kehilangan bayi? Bagaimana bisa terjadi?" tanyanya dengan nada penuh kesedihan, apakah ia dan Pangeran Cody akhirnya menikah? Akhirnya mengandung anak Cody dan bakal menjadi ratu Negara Kinka? Tapi malah keguguran?
"Anda... dan Nona Suhre sedang terlibat percekcokan di tangga dan terpeleset"
"Siapa Suhre?" tanyanya dengan galak. Apa yang sebenarnya terjadi?
"Dia kekasih tuan, Nona Surhe mungkin tidak..."
Kekasih? Sejak kapan pangeran Cody punya kekasih selain dirinya?
"Ambilkan ponselku!" sergah Avery Mckey..
Dengan patuh pelayan itu mengambilkan ponselnya, yang masih sama dengan ponsel yang ia gunakan, tapi mengapa situasinya sama sekali berbeda.
Avery hampir membelalakkan matanya saat melihat tanggal di ponselnya, sial, bagaimana mungkin dalam semalam dunianya telah berjarak satu setengah tahun.
Sial.
Satu kemungkinan yang bisa saja terjadi, ia telah melupakan ingatan satu setengah tahun kebelakang. Apa yang sebenarnya terjadi? Ia mulai menjelajahi internet, pertama adalah mencari nama panggungnya, Angle Avery.
Angel Avery, wajah populer Kinka dan dikenal sebagai acuan kecantikan Nasional. Avery Mckey memiliki wajah cantik bagai dewi yang memikat, sekali lirik sulit untuk melupakan ciri khas wajahnya. Rambut pajang indah, wajah mungil, leher jenjang, pinggang ramping, perut rata, ukuran d**a dan b****g tidak berlebihan dan tidak kurang juga. Kulit cerah dan lembut.
Tinggi badannya sedikit di atas rata-rata, tapi dua kakinya jenjang dan cantik, ukuran tubuhnya selalu menjadi acuan wanita Kinka dengan klasifikasi dinamakan sempurna. Apalagi suaranya yang indah, aktingnya sempurna dan sosoknya dikenal baik dan low-profil.
Sial. Sial. Sial. Satu tahun yang lalu ia mengumumkan dirinya pensiun dari industry Showbiz, banyak spekulasi terjadi dan ia tak pernah lagi muncul setelah itu. Kata kunci kedua yang ia cari adalah, Pernikahan Pangeran Cody.
"Motherfucker!!!" kutuk Avery marah, yang membuat pelayan itu merinding. Ia belum pernah melihat nyonya bertingkah seperti itu, auranya terlalu menyeramkan dan tak bisa didekati, membuat siapa saja yang mungkin berada didekatnya segera melarikan diri.
"Tidak, tidak, tidak mungkin" katanya dengan lemah saat layar ponselnya menampilkan berita pertunangan kekasihnya dengan temannya.
Ia tidak menikah dengan Pangeran Cody, tapi seorang pria yang masih terlibat dengan kekasihnya. Sial, bagaimana semuanya bisa terjadi dalam jangka waktu satu setengah tahun? Avery mengangkat kepala dan baru menyadari bahwa pelayan itu mengunakan bahasa Estan, bukan Kinka.
"Berapa usia kehamilanku?" Tanya Avery dengan nada datar, ia harus tenang dan tenang. Semua yang terjadi terlalu membingungkan.
"Er...tiga bulan" jawab pelayan itu dengan bingung, perubahan wanita dihadapannya terlalu signifikan, dingin, marah, acuh tak acuh, dan penuh penyelidikan.
"Kapan aku menikah?"
"Satu bulan yang lalu"
"Berapa lama aku koma?"
"Tiga hari"
"Berapa kali Tuanmu datang?"
"Eh, itu..." pelayan itu mendadak kehilangan kata-kata.
Menilai dari ekspresi sang pelayan Avery sudah punya jawaban sendiri "Ah? Aku mengerti. Ambilkan aku timbangan dan dapatnya satu meteran rol"
Pelayan itu baru saja akan pergi saat suara Avery kembali bergema "Siapa nama tuanmu?"
"Dylan Jepsen"
What the hell. Ia MBA dengan Dylan Jepsen yang masih bersama kekasihnya, betapa indahnya lelucon neraka?
Apakah kehidupannya yang lalu terlalu baik dan bahagia?