Mbak Irma menoleh ke arahku. Ia tersenyum dengan manisnya. Sungguh sangat mengganggu senyum itu. Mencurigakan lebih tepatnya. "Woh, dia berangkat pagi banget tadi." Mbak Irma yang menjawab pertanyaanku. Aku berpikir keras tentang Riani yang berangkat pagi. Padahal ini hari pertama masuk sekolah. Aneh, biasanya gadis aneh itu akan malas-malasan jika pertama masuk sekolah. Ada yang tidak beres dengan Riani. Belum lagi, jika mendengar kabar jika hari pertama hanya untuk membagikan jadwal pelajaran untuk satu semester. Sudah dapat dipastikan gadis itu akan datang pukul delapan pagi. Mas Panji masih di depan rumah dan belum berangkat bekerja. Biasanya pagi-pagi sekali sudah berangkat. Hari Senin ini tampak santai dan tidak terburu-buru untuk berangkat kerja. Laki-laki tampan pemilik tempa

