Selesai upacara, seperti biasa aku ke kantin. Bertemu dengan banyak penjual jajanan favoritku. Diri ini langsung memesan satu gelas es teh manis dan soto khas Sokaraja. Banyak murid lain yang juga pergi ke kantin untuk sarapan. Terutama kelas tiga. Lapar ini sangat menyiksa. Cacing di perut berdemo setelah upacara bendera yang sangat melelahkan. "Ya, ampun Nana, kamu 'kan dah sarapan bubur ayam," kata Mbak Irma yang kebetulan juga ada di kantin. Sendirinya berada di kantin dan menegurku. "Oh, iyakah? Aku lupa makanya ini laper," jawabku tidak jelas. Soto ini sangat lezat jadi jawaban yang keluar dari mulutku pasti tidak jelas. Sebab, fokus pada kelezatan semangkuk soto Sokaraja. "Beneran, kamu itu perut karet. Heran badan ga melar sama sekali." Mbak Irma mengeluhkan tubuhnya yang beris

