Penampilan yang selalu terlihat sederhana namun elegan itu membuat Bella mirip anak SMA. Sebenarnya bagi Rafa, Bella sangat menggemaskan. Namun, itu dulu saat gadis cantik itu masih menjadi pasiennya. Lain lagi dengan sekarang, di hatinya hanya ada kebencian yang menutupi semuanya.
Merasa ada yang janggal, Rafa pun menghentikan langkahnya di tengah-tengah anak tangga. Mata tajam pria itu terlihat terus mengamati wanita cantik yang tengah sibuk membersihkan perabot rumahnya. Matanya lalu menatap lengan Bella yang tampak terbalut perban, padahal seingat lelaki itu, dia tidak memukul atau pun berlaku kasar pada istrinya kemarin.
‘Wanita itu hanya tak kuberi makan, lalu apa kaitannya dengan perban yang melilit lengannya?’ tanya Rafa dalam hati.
Pria bermata tajam itu sebenarnya ingin bertanya, tapi hatinya merasa enggan. Lagi-lagi egonya menahan sisi hati yang sesungguhnya.
‘Apa karena sup yang ditumpahkan oleh Sandra kemarin? Ah … apa peduliku, dia memang pantas mendapatkan semua itu, karena dia aku tidak bisa menikahi Sandra.’ ucap Rafa dalam hati sambil bergegas melanjutkan kembali langkah kakinya.
Rafa mengenyahkan rasa peduli untuk istrinya. Baginya, Bella adalah wanita licik penuh dengan ambisi yang bersembunyi di balik topeng kepolosannya. Rafa sungguh keliru, hingga sisi baik dari seorang Bella tidak pernah tampak di matanya.
“Aku sangat membencinya, tapi kenapa Mama sangat menyayanginya. Apa karena Papanya sudah membantu Perusahaan Salim untuk berjaya kembali?” lirih Rafa sambil fokus mengemudikan mobilnya. “Dia bukan menolong, tapi dia sudah menghancurkan impianku untuk menikah dengan Sandra,” lanjutnya.
Seketika Rafa merasa kasihan sama Sandra, kekasihnya. Menurutnya, Sandra adalah wanita yang sangat baik. Wanita itu selalu mendampinginya di saat dia berada di titik terendahnya, yang bahkan pada saat itu kekasihnya yang bernama Gaby malah pergi meninggalkannya karena dia jatuh miskin. Tapi entah kenapa mamanya tidak menyukai kekasihnya saat ini.
Awalnya Rafa mengira karena penampilan Sandra yang terbuka dan memperlihatkan lekuk tubuhnya. Makanya keluarganya tidak menyukai kekasihnya itu. Pria itu bahkan pernah menasehati kekasihnya untuk mengubah penampilannya, tapi tetap saja Sandra selalu berkilah jika itu tuntutan pekerjaannya yang seorang model.
Namun ternyata, bukan perihal itu saja yang membuat mama Rafa tidak menyukai Sandra. Saat dirinya bertanya pada sang mama, dirinya tidak pernah mendapatkan jawaban yang bisa membuatnya puas. Semuanya seolah-olah menguap di udara. Hal itulah yang selalu menjadi tanda tanya besar dalam benaknya hingga saat ini.
Tapi sayang, CEO yang baru saja berjaya kembali itu tidak pernah menggali sebab akibat dari semua kekeliruan dan masalah yang sedang menimpanya. Karena baginya semua itu bukanlah masalah. Di mata seorang Rafa Salim hanya Bella yang bersalah.
Rencana awalnya, setelah perusahaannya kembali berjaya, pria kejam itu akan segera menceraikan Bella. Namun, keinginannya itu harus dikubur dalam-dalam, karena mamanya sangat menyayangi istri yang tidak pernah dia sentuh itu.
Sejak skandal papanya bersama model papan atas terbongkar ke media dan mamanya memutuskan untuk bercerai dengan Rudy Salim, papa Rafa. Mamanya hidup bersama dengan Rafa. Pria tampan dengan brewok tipis dan rapi itu melihat ketika mamanya sedang terpuruk.
Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu sempat mengalami depresi akibat skandal mantan suaminya. Rafa yang sangat menyayangi mamanya, merasa miris melihat wanita yang telah melahirkannya dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Sejak saat itu, sebagai seorang anak satu-satunya, dia berjanji akan selalu membuat mamanya bahagia.
Rafa ingat sekali, saat membawa Sandra ke rumah mamanya untuk diperkenalkannya dulu. Tampak terlihat raut wajah tidak suka dari mamanya yang tidak bisa disembunyikan oleh wanita yang telah melahirkannya. Walaupun Dewi selalu menjaga sikap di hadapan kekasih putra semata wayangnya itu.
Biarpun begitu, Rafa tahu, kalau kekasihnya itu juga menyadari jika mamanya tidak menyukai wanita yang selalu menggunakan make-up tebal itu. Sehingga membuat seorang Rafa selalu merasa bersalah pada Sandra.
Benar saja, setelah kepulangan Sandra dari rumahnya. Mamanya langsung meminta pria tampan berhidung mancung itu untuk tidak lagi membawa kekasihnya ke rumah. Bahkan, Dewi juga menyuruhnya untuk memutuskan wanita yang sudah lebih dari tiga tahun menjalin hubungan dengannya.
“Pokonya, Mama nggak mau kamu membawa wanita itu ke rumah ini lagi, Fa,” pinta mamanya dengan suara tegas setelah Rafa mencoba memberikan penjelasan dengan perlahan, berharap agar mamanya bisa mengerti.
“Tapi, Ma. Sandra adalah kekasih Rafa, dan kami sebentar lagi akan menikah,” ujar Rafa dengan suara yang terdengar putus asa.
“What …? Tidak bisa, Fa. Mama tidak pernah setuju kamu menikah dengan wanita itu. Dia bukan wanita baik-baik, percaya sama Mama!” seru Dewi dengan mata yang sudah terlihat tidak bersahabat.
“Namanya Sandra, Ma. Maksud Mama apa bilang seperti itu. Rafa sudah lama kenal dengan Sandra, Ma. Dia adalah wanita yang baik dan tulus mencintai Rafa.” ucap Rafa sambil menghela napas panjangnya, mencoba meredam emosinya yang sudah mulai terpancing.
Saat mendengar ucapan dari wanita yang telah melahirkannya yang berkeras menolak kekasihnya, pria itu sungguh tidak mengerti apa yang membuat mamanya berkeras hingga seperti itu. Sebenarnya, lelaki itu bingung setiap mamanya bilang jika kekasihnya bukanlah wanita baik-baik.
“Itu feeling seorang Ibu, Rafa. Kamu akan menyesal kalau tidak mendengarkan apa kata Mama,” kekeh Dewi.
Setelah mengucapkan itu, wanita paruh baya yang terlihat cantik itu segera beranjak dari kamar putranya. Dewi berlalu dengan kekecewaan yang tampak terlihat jelas di raut wajahnya.
Sejak kejadian itu, Rafa tidak pernah lagi membawa Sandra ke rumah orang tuanya. Pria bermata setajam mata elang itu tidak ingin membuat mamanya kembali bersedih.
Walaupun hubungannya dengan Sandra di tentang keras oleh mamanya, Rafa tetap masih menjalin hubungan dengan kekasihnya itu. Bahkan dengan nekatnya, pria tampan itu malah membawa Sandra untuk tinggal bersama di rumahnya yang jarang dikunjungi oleh orang tuanya.
Menurut pria yang sudah dibutakan oleh cinta itu, Sandra selama ini sangat tulus mencintainya. Bagi Rafa, kekasihnya adalah wanita yang cantik, pintar, dan seksi. Semua yang ada di diri wanita itu adalah tipe idamannya.
Sandra selalu memperlakukan Rafa dengan sangat baik, dan selalu bisa membuat lelaki itu tergoda dengan setiap sentuhannya. Hingga pada suatu malam, Sandra berhasil membuat pertahanan seorang Rafa runtuh dengan rayuannya.
Saat itu Rafa yang sedang terpuruk karena dirinya baru saja ditinggal oleh kekasihnya ketika dia jatuh miskin. Saat itu Rafa terlihat mudah terpancing emosinya. Akibat pemecatannya sebagai seorang dokter dan masuk ke dalam daftar hitam rumah sakit tempatnya bekerja membuat lelaki itu semakin terlihat menyedihkan. Belum lagi rasa sedih dan kecewanya hilang, dia juga mendapatkan surat pencabutan ijin praktiknya dan keanggotannya dari Asosiasi yang berwenang.
Saat Rafa mencoba mencari hiburan di sebuah club malam, pria tampan itu lalu bertemu dengan Sandra. Rafa yang sedang mabuk karena ingin melupakan kesialan dalam hidupnya, tampak terlihat tak sadarkan diri. Kemudian lelaki itu ditolong dan diantarkan pulang ke apartemen Rafa oleh Sandra. Tidak sulit buat wanita yang berprofesi sebagai model itu untuk mengetahui tempat tinggal Rafa. Di club Titanium, siapa yang tidak mengenal Rafa Salim. Dokter muda sekaligus pewaris dari Perusahaan Salim.
Setelah sampai di apartemen pria tampan itu, Sandra kemudian merebahkan tubuh atletis Rafa di atas ranjang dengan bantuan sopir yang mengantar mereka pulang. Tidak mungkin Sandra kuat memapah sendirian tubuh Rafa yang cukup tinggi dan berotot itu.
Setelah sopir yang membantunya tadi keluar dari unit apartemen Rafa, Sandra kemudian hendak melepaskan pakaian pria itu agar tidurnya lebih nyaman. Tapi entah apa yang ada dalam pikiran wanita itu, dia tidak segera melepaskan kemeja yang kancingnya sudah terbuka semua. Sandra malah mengelus perlahan dengan sentuhan lembut sambil membuat garis abstrak di leher lalu turun ke bawah sampai perut sixpack-nya pria tampan pemilik mata tajam tersebut.
Awalnya yang hanya sentuhan lembut, lama kelamaan menjadi sentuhan erotis yang membuat pria itu terdengar mengerang. Melihat sentuhannya yang menurutnya berhasil, ia pun tampak tersenyum smirk. Tak lama, Rafa tampak membuka matanya dan langsung membalikkan badannya. Sekarang posisi mereka sudah berbalik, Sandra berada di bawah tubuh berotot Rafa. Pria itu sempat menatap sebentar mata Sandra yang tampak terlihat sayu menggoda. Hasrat Rafa yang sudah terlihat naik tidak mau menyia-nyiakannya. Pria itu langsung melumat bibir wanita yang masih asing itu dengan rakus.
Pria mana yang akan bisa menahan hasratnya jika sudah dipancing dan diundang untuk memasukinya. Akhirnya sekitar jam empat pagi, mereka berdua tampak terlelap karena kelelahan akibat dari kegiatan panas yang mereka lakukan sepanjang malam.