"Papah apa-apaan sih lagi meeting malah disuruh pulang,macet lagi," gerutu seorang pria yang berada didalam mobil.
Drttdrrtt
'Aldi kamu dimana?' tanya seorang pria di sebrang telpon.
'Aldi lagi di jalan pah.' Pria yang menelfon adalah ayahnya sendiri.
'Yaudah hati-hati dijalan.'
'Iya pah.'
Setelah beberapa menit Aldi telah sampai di rumah nya.
"Pah ada apa kok nyuruh Aldi pulang sih?" tanya Aldi sambil berjalan menuju kulkas untuk mengambil minuman.
"Sini Aldi duduk dulu," ucap ibu Aldi.
"Loh mah kapan dateng, kok gak bilang Aldi." Aldi menghampiri ibunya. Ibu Aldi tinggal di Islandia karena suatu masalah ketika dahulu jadi mereka semua tinggal di Islandia, ketika Aldi sudah beranjak dewasa Aldi dipindahkan lagi untuk mengurus perusahaan milik kakek nya. Kenapa tidak ayahnya Aldi? Karena ayah Aldi itu seorang FBI.
"Tadi pagi, kamu udah berangkat ke kantor." Aldi hanya ber'oh'.
"Jadi gini Al papah pengen nikahin kamu sama anak temen papah." Aldi sontak langsung berdiri.
"Papah apa-apaan sih, Aldi gak mau dijodohin gini Aldi bisa cari istri yang baik buat Aldi, Aldi udah dewasa pah."
'Maafin papah Al, ini satu-satu nya jalan yang terbaik buat kamu.' batin seorang pria yang di panggil papah oleh Aldi.
"Tapi Al dia cantik, pinter, baik, kurang apa Al?" tanya sang ibu mencoba meyakinkan anaknya.
"Loh mamah tau?" Ibu Aldi hanya mengangguk.
"Mah denger Aldi udah dewasa mah bukan anak kecil lagi, Aldi bisa nyari sendiri," ucap Aldi.
"Aldi percaya sama papah, ini jalan yang terbaik buat kamu," ucap sang ayah membuat Aldi bingung.
'Jalan yang terbaik buat gua, maksudnya apa? Gua juga bisa cari sendiri,' batin Aldi.
"Pah Aldi mau nikah umur duapuluh lima lebih pah."
"Aldi papah mohon jangan ngebantah kali ini aja papah mohon Al," bujuk sang ayah.
"Turutin apa kata papah kamu Al, jangan ngebantah," ujar sang ibu.
"Demi papah dan mamah Al, papah mohon." Aldi hanya terdiam melihat orang tuanya memohon seperti itu padanya, ia tidak pernah sekalipun melihat orang tuanya memohon seperti ini.
"Papah punya rencana apalagi sih pah?" tanya Aldi.
"Papah gak punya rencana apa-apa Al, papah cuma mau kamu nikah sekarang."
'Maaf Al papah bohong, ini demi kebaikan kamu.' batin ayah Aldi.
"Gak mungkin, papah itu FBI gak mungkin gak punya rencana apa-apa tiba-tiba mau nikahin Aldi gini," geram Aldi sang ibu hanya mengusap lengan Aldi agar tenang.
"Pah dengerin Aldi, gak semua masalah bisa selesai dengan menikah," lanjut Aldi.
"Aldi mamah sama papah yakin dia baik buat kamu."
"Pasti ini ada hubungannya sama kotak itu ya?" ujar Aldi, sontak membuat ibunya tersentak kaget.
"Bukan."
"Terus apalagi Kalo bukan gara-gara kotak itu?" tanya Aldi.
"Ya karena kamu udah papah jodohin dari dulu sama dia, dulu kita sahabatan sama keluarga dia dan rencanain buat jodohin kalian," ujar ayah Aldi. Lagi-lagi berbohong tapi tidak semuanya berbohong memang benar mereka bersahabat.
"Aldi nurut sama kita menikahlah dengan gadis pilihan kita," ujar sang ibu. Aldi terdiam sejenak.
"Ok ok Aldi mau nikah sama pilihan kalian," ucap nya lesu.
"Siapa nama gadis itu?" lanjut Aldi.
"Salshabilla," ucap sang ayah.
"Jangan lupa nanti malem kita ada makan malem bareng keluarga Salsha," Ujar sang ayah.
"Iya pah." Aldi melangkah pergi ke kamar dengan lesu.
***
Aldino pov
Nikah nikah nikah hanya kata-kata itu yang membuat Aldi pusing.
"Kenapa sih mereka maksa-maksa gua nikah?" tanya Aldi sendiri.
"Apa karena ini," lanjut nya seraya memegang kotak pemberian ibunya itu. Aldi bingung kenapa kotaknya harus diberikan padanya, memang isi kotak ini apa kenapa kalau kotak itu milik ibunya kenapa ibunya tidak memiliki kuncinya, sebenarnya ada apa? Kenapa kotak ini selalu jadi incaran orang-orang? Apa kotak ini sangat-sangat berharga?
Pertanyaan demi pertanyaan selalu memenuhi otak Aldi jika menyangkut masalah kotak ini. Ibunya tidak pernah memberitahu apa yang ada didalam kotak ini.
"Apa sih isi kotak ini?" Aldi memandang kotak itu. Aldi sudah berkali-kali mencoba untuk membuka kotak itu tapi selalu tidak berhasil, berkali-kali pula Aldi membeli kunci untuk membuka kotak itu sampai ia bertanya kepada penjual kunci duplikat, penjual itu pasti selalu menjawab.
"Maaf pak kunci ini sangat rumit."
"Maaf pak ini kunci yang langka saya tidak bisa membuat nya."
Selalu saja kata-kata 'maaf tidak bisa' apakah kunci itu hanya ada satu di dunia ini? Tapi kemanakah kunci itu.
"Aarrgghh persetanan dengan kotak ini." Aldi membanting kotak itu di kasur miliknya dan segera Aldi menuju kamar mandi.
***
"Bagaimana apakah kalian sudah mendapatkan informasi baru?" tanya seorang pria yang sedang duduk seraya meminum wine dengan santai.
"Tidak tuan," jawab pria itu ketakutan.
"Ck tidak becus." Pria yang bertanya tadi melemparkan gelas yang ia pegang tadi sambil menatap marah pria didepan nya yang ketakutan.
"Maaf tuan, penjagaan mereka sangat ketat," ujar nya.
"Bodoh!" Bentak pria itu.
"Ma....maaf tuan." Pria itu menjawab seraya terbata karena takut melihat tuannya yang sedang marah.
"Panggil orang kepercayaan ku."
"Baik tuan." Lalu pria itu memanggil orang kepercayaan tuan nya itu. Orang yang dipanggil pun dengan segera mendatangi tuan nya itu.
"Ada apa tuan?" tanya nya kepada tuan nya itu.
"Jalankan rencana ini jangan sampai gagal PAHAM." Perintahnya tegas sambil memberikan berkas-berkas.
"Baiklah tuan saya akan melakukannya." Orang itu langsung melangkah keluar ruangan.
Pria yang memerintah tadi hanya tersenyum seraya memandang sebuah foto.
"Kita lihat sayang siapa yang menang?" tanyanya kepada foto itu seraya tersenyum sinis.
"Kau akan menyesal," ujarnya terkekeh menyadari perbuatannya itu terdengar konyol memang selalu berbicara dengan foto tapi itu baginya adalah sebuah hal yang menyenangkan.
"Aku membencimu karena telah membuat ku jatuh cinta pada mu."