Bunga di musim semi

1559 Kata
pagi hari, di sebuah gang... "hei! kalau lewat jalan ini, ada biayanya... 100ribu, sini!" kata seseorang yang sepertinya pimpinan geng gitu. si anak yang dirundung hanya diam saja. "hei! lu denger nggak sih!" sambil memukul-mukul kepala si target. "geledah tas dan bajunya!" perintahnya pada kedua temannya. si anak hanya bisa merunduk, jongkok, berusaha agar barang-barangnya aman. "sekalian telanjangin aja.,, bisa kita gunakan buat ngancem dia.." bisik salah satu anak pada pemimpinnya. "oke, ide bagus... kalian berdua, telanjangin dia" perintahnya sambil mengambil ponselnya, yang kemudian dia alihkan ke media video. si anak tidak merespon apapun, teriak maupun menangis, dia hanya berjongkok sambil melindungi tasnya, namun usahanya gagal karena ada 2 orang yang memeganginya dan ... siapa sangka... "ohoo... kau memiliki tubuh yang bagus untuk seorang laki-laki... atau mungkin dia seorang perempuan.. hei,.. lepaskan celananya juga... kita buktikan, dia laki-laki atau perempuan.." lanjut si bos sambil terus merekam. namun sebelum selesai melepas celananya, terdengar suara lolongan serigala yang membuat semua orang keluar dari rumahnya... secara.. masa di pagi hari ada suara serigala., merasa takut ada orang lain, ditambah dari kejauhan ada seekor anjing yang berlari ke arah mereka, mereka pun kabur... "awas lu! urusan kita belum selesai!" ancam sang bos sebelum kabur. ya benar,. zeus datang menghampiri zero yang masih terduduk, kemudian zero pun memeluk anjing itu.. "tidak apa-apa zeus... terimakasih" kata zero. "~menjawab dengan gonggogan~" kemudian zero pun bangkit, memakai pakaiannya, merapikannya, dan ia pun berangkat ke sekolah. bedanya, kali ini zeus mengikutinya sampai di sekolahnya. "hei nak, selamat pagi... maaf binatang nggak boleh masuk" kata pak satpam. "zeus, trimakasih dah nganterin aku,. aku sudah baik-baik saja., kamu pulang saja ya" kata zero sambil membelai zeus. "~menjawab dengan gonggogan~" "maaf pak satpam,.. zeus anak baik, jadi jangan lukai dia, saya permisi masuk kelas" "uh, ya ya" "bye bye zeus" sepeninggal zero, zeus beberapa kali mondar mandir di depan gerbang, pak satpam pun bingung,. mau diusir tapi takut (secara, tubuh anjing itu lumayan gedhe, maklum, punya darah serigala sih)., kalau nggak di usir, para siswa yang pada takut... namun belum selesai membuat keputusan, zeus datang ke pos jaga satpam dan duduk manis disana. pak satpam yang takut pun, mengacung-acungkan tongkatnya, zeus memandangnya sebentar, kemudian dia mendekati pak satpam., sampai tangan pak satpam menyentuh bulu zeus, merasa aman, pak satpam pun mencoba mengelus bulu zeus yang lembut, dah akhirnya pun pak satpam tumbang (KO sama ke gemesan zeus... *zeus itu pintar membedakan antara orang baik dan orang yang ingin berbuat jahat...). di ruang kelas... hari pertama masuk sekolah,. zero hanya duduk diam di tempat duduknya tanpa menggubris riuhnya suara dikelas itu, hingga sampai guru masuk dan memulai pembelajaran. "sebelum kelas dimulai, bapak tau, kalian belum saling mengenal, jadi hari ini bapak isi dengan perkenalan saja dulu ya" kata guru wali kelas sekaligus guru Mapel IPA, nama beliau Pak Satou Ichiro. "baik di mulai dari belakang dulu, ayo, maju kedepan" lanjutnya. secara berurutan, anak-anak maju untuk memperkenalkan diri, dan siapa sangka,... rombongan perundung itu ada di kelas yang sama dengan zero. jam istirahat... "ohooo... siapa sangka kita bertemu lagi... hei... bukankah kita teman?" kata Alan, si bos geng perundung sembari memandang sekitar... ketiga temannya pun juga ikut mengelilingi zero yang masih duduk diam.. "kamu lapar kan? belikan kami onigiri, olong tea, burger, hotdog, kentang goreng, minumnya soda, jus alpukat... sana!" kata yang lainnya, Bram. "HEI! JAWAB DONG KALO DIAJAK NGOBROL" kata yang lainnya lagi, Ash. sambil memukul kepala zero. "oia, pakai uangmu ya! cepetan sana!" kata alan kemudian mendorong zero. anak-anak yang kebetulan diruangan itu hanya diam, pura-pura tidak tau. sesampainya di kantin, siapa sangka, hari ini juga kantin begitu penuh dan ramai.,, zero yang tidak banyak bicara ini, berusaha menerobos kerumunan, tapi berkali-kali pula ia terlempar dari kerumunan. dan kali ini kesialan (bukan si alan tapi kata dasar ke-Sial-an~~intermezzo end), kembali menghampiri zero, ketika dia terlempar dari kerumunan, dia tidak sengaja menginjak kaki seseorang. "Aduh." ".... maaf..." terus menunduk "sakit tau" "...maaf..." "kamu.... kamu sedang antre makan siang? kalo nggak cepetan, keburu bel lho" lanjutnya. tapi belum selesai ngomong, zero lari... kabur (mungkin). "dasar bocah, emang minta maaf cukup ya,.. kasih obat kek, ato dibawa ke klinik kek, syukur-syukur kasih duwit kek buat berobat.... apes bener aku hari ini" kata orang itu kemudian berjalan ke meja makan sambil sedikit terpincang-pincang (dasar matre). akhirnya zero belanja di minimarket terdekat, dan dia lewat gerbang belakang, jadi tidak bertemu zeus yang sedang PeWe di pos penjagaan depan. setelah membelikan semua pesanan, dia kembali ke sekolah, namun naas, jam istirahat selesai, pintu gerbang pun terkunci rapat. zero baru ingat, kalau pintu gerbang hanya dibuka ketika sebelum masuk sekolah, jam istirahat, dan ketika pulang sekolah. dia kebingungan, dan hanya mondar-mandir., kalau lewat pintu gerbang depan, otomatis ketemu dengan pak penjaga dan otomatis pula langsung dapat skor... salah satu jalan, yaitu masuk tanpa di ketahui orang, yaitu dengan manjat tembok. sebenarnya hal itu cukup mudah untuk zero, yang memiliki banyak akal karena kesehariannya yang selalu bersama zeus.. dia mondar-mandir nyari ide. dannnnn.... ia nemu.. dia mengambil karet gelang dalam sakunya, kemudian ia gunakan untuk mengikat poninya. okey siap-siap dan.... (~bisa tebak kah apa yang zero pakai?~) "hupp..." "bruk" "yes! berhasil" "bisa menyingkir dariku?" suara seseorang, yang siapa sangka... zero jatuh di atas badan seseorang. "adudududuhhhh..." "maaf... saya tidak sengaja" kata zero, sepintas, ia melihat emblem di lengan kirinya, yang bertuliskan 'OSIS'. merasa bahaya, zero lari menjauh dengan sebelumnya menaruh beberapa lembar uang (maksudnya buat berobat, karena kali ini mungkin lukanya cukup.... parah), dan zero pun melepaskan ikat rambutnya, dan kembali ke dia yang biasanya... "YAAAA!!!!" teriak anggota osis itu.. sambil berusaha berdiri dengan kesakitan yang tiada tara... tak cukup disitu, seharian, selama di sekolah, zero masih selalu di rundung, dan tak ada satupun yang membantunya. ketika hendak pulang pun, berita tentang KETUA OSIS yang masuk ke RS karena kecelakaan mulai menyebar... zero tak tau harus bagaimana.. bingung... sesampainya di rumah... "kakaaaaak..." kataku sambil memeluknya... "aku pulang.. Rui" katanya sambil memelukku. "...mmmm.... kakak, sepertinya sedang ada masalah.. tenang saja biar rui bantu... ehem.." " ya ya trimakasih..." "btw,... zeus dimana? nggak biasanya dia nggak nongol pas kakak pulang., oia pakannya zeus habis... sekalian beli yuk ka.... kakaaaak" belum selesai ngomong dah ditinggal pergi zero. "mungkinkah..." pikir zero. setibanya di gebang sekolah, pak satpam sedang siap-siap pulang. "pak, anjing saya..." "ah... tadi dia dah pergi tuh.." "trimakasih" jawab zero lalu pergi. selama perjalanan pulang sambil terus mencari zeus, dan berharap tidak ketemu kesialan lainnya... "bruk" pingsan di tengah jalan. saat membuka mata.. zeus berdiri disampingku sesekali mengendus mukaku.. aku yang benar-benar sadar memeluknya erat... "kau sudah bangun?" tanya seorang pria., membuat teh panas. "kau.." "heem.. aku yang menolongmu pingsan di jalan, karena kita dari sekolah yang sama (menunjuk ke baju sergam yang masih ku pakai)., oia anjing-anjing juga sepertinya sangat menyayangimu". menyodorkan minumannya dan kuterima, dan kemudian dia duduk di sampingku. "anjing-anjing?" sambil melihat sekeliling... benar saja, ada seekor anjing lagi dan 3 anak anjing yang tidur di kakiku. "zeus,.. mungkinkah mereka.... keluargamu?" tanyaku. "~dijawab dengan gonggongan~" "syukurlah... kupikir kau.." mataku berkaca-kaca. "~dijawab dengan gonggongan~" "hei, hentikan adegan haru kalian, benar-benar lucu. ah, kalau kamu sudah sehat,.. bukannya aku mengusirmu, tapi aku butuh privasi" "trimakasih telah menolongku" "oia, siapa namamu.. aku Mikha, kelas 2A,." "zero, kelas 1C, dan dia Zeus.." "btw, anjing-anjing yang lain gimana? "aku akan membawa mereka pulang, keluarga zeus, adalah keluargaku juga.." "ohoo... anak baik.." "ah.. maaf kalau tidak sopan... dan bisakah aku minta ID-mu, terimakasih telah menolongku,. jika kau perlu bantuanku, tinggal hubungi aku saja.." "heh.... padahal kita baru bertemu,. kau anak yang agresif.. mungkinkah, kau jatuh cinta pandangan pertama denganku? aku memang tampan... banyak anak cewek pada ngantri memintaku menjadi pacarnya.." "bukan begitu... zeus... zeus sepertinya tidak masalah denganmu, itu tandanya kau bukan orang jahat dan kau menolongku... jadi..." "ah... satu hal lagi... aku cowo.. walaupun tubuhku seperti ini..." "heh????!!! sungguh?" katanya kemudian menyibakkan poni yang menutupi kening zero.., "kalau kau masih tak percaya, akan aku buktikan" berdiri, bersiap-siap buka celana. "ah.. ya ya... aku percaya" jawabnya nggak mau ambil pusing. "oia... dan juga... mereka milikku (menunjuk ke anjing dan the puppies)" "HEHHHH?" "jadi maaf.. tidak bisa kau bawa pulang" "tapi.. mereka keluarga zeus,. mereka harus bersama" "darimana kau tau mereka keluarga?, bagiku anjingmu ini anjing tersesat yang minta makan disini.." "aku mengerti ucapan mereka." sementara mereka berdebat, zeus tidur bersama the puppies. "ya ya ya... aku juga bisa bahasa mereka.." kata mikha. "benarkah?" terlihat semangat. "tentu saja... aku bohong. mana mungkin... memang kau nabi sulaiman?" "sudahlah.. bawa anjingmu pulang, aku ada kerjaan sekarang" lanjutnya mengusir zero dan zeus. "tapi mereka..." tunjukku ke para anjing. "mereka bisa keluar masuk rumah sendiri" bangkit kemudian menyeret zero dan zeus keluar rumahnya. "ah, mana HP mu? " tanyanya kemudian " ...... ini.." "ini nomerku dan nomer rekeningku, jika kau ingin berterimakasih, kau bisa kirimkan 5juta ke rekeningku.." "hei.. jumlah itu... terlalu besar untukku.. "hmmm... terserah" katanya lalu pergi meninggalkanku dan zeus. dan disaat itu aku benar menyadari bahwa didunia ini uang adalah segalanya.. semua hal berhubungan dengan uang akan membuatmu gila. sebelum pergi aku mengamati rumah itu... jika diamati baik-baik, rumah itu cukup besar untuk ditinggali seorang anak, kenapa aku bilang begitu, karena tak ada satupun foto dirumah itu, suara gaduh pun nggak ada, jadi kuduga, dia tinggal sendiri. mataku tertuju pada suatu kertas yang ditempel di sebuah dinding tak jauh dari pintu. aku mengambil hp ku, kunyalakan senternya, dan kemudian kubaca... "kamar di sewakan, hubungi nomer 087879xxxxx"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN