"Mas, kok nggak jawab, sih?" protes Rida saat Ferdhy tak kunjung membuka suara. Ia kesal diabaikan. Ferdhy memutar malas bola matanya. "Masa gitu aja masih nanya? Logikanya dipakai, dong." Bibir Rida mencebik. Meski begitu, ia berusaha untuk sabar, karena saat ini, suasana hati Ferdhy sedang tidak baik. "Hemmm ... kalau emang benar itu rencana Pak Angga, terus tujuan dia ngelakuin itu buat apa?" "Ya nggak tahu. Mau jadi super hero kamu, kali. Orang kayak gitu mana punya urat malu! Udah jelas-jelas ada aku di samping kamu, malah pakai nanya, 'Rida, kamu nggak papa, 'kan?' Apa perlu ke rumah sakit?' Dih! Sok peduli banget!" cibir Ferdhy dengan menirukan ulang ucapan Angga. Ferdhy terlalu kesal untuk meladeni laki-laki itu. Bagaimana mungkin, orang berpendidikan seperti Angga bisa melakuk

