bc

Bukan Jodoh Pilihan

book_age16+
detail_authorizedDIIZINKAN
4.0K
IKUTI
30.7K
BACA
contract marriage
love after marriage
powerful
drama
sweet
bxg
city
like
intro-logo
Uraian

Tiara dan Gilang harus menjalani rumah tangga karena perjodohan. Tiara adalah gadis dingin dan cuek namun memiliki kepedulian tinggi pada anak yatim piatu. Gilang sendiri sosok pebisnis muda yang keras kepala, egois namun penyayang.

Tiara berasal dari keluarga broken home. Ibunya memilih bercerai dengan sang ayah demi menikahi mantannya yang sudah menduda. Tiara yang merasa dirinya tidak berharga karena ibunya sendiri sampai meninggalkan Tiara, menjadi pribadi yang skeptis akan cinta. Hingga 27 tahun usianya, Tiara tidak pernah berhubungan dengan laki-laki.

Gilang sendiri mempunyai kekasih yang sudah dipacarinya selama lima tahun. Amanda namanya. Namun sayang, keluarga Gilang tak menyetujui hubungan Gilang dengan Amanda karena sebuah alasan. Meski begitu, Gilang berusaha meluluhkan hati kedua orang tuanya. Sayang, usahanya gagal.

Dua orang yang tidak saling mengenal dan tidak saling cinta. Menjalani biduk rumah tangga tanpa pondasi yang kokoh. Namun, hati manusia mudah dibolak-balikkan karena sejatinya Tuhan lah sang pembolak balik hati.

Gilang yang awalnya begitu mencintai Amanda, secara tidak terduga malah lebih dulu jatuh cinta pada istri jutek bin dinginnya. Kok bisa? Alasannya satu. Senyum sang istri yang menurut Gilang adalah senyum paling cantik yang pernah dia lihat.

Menyadari jika pernikahan bukan hal main-main. Gilang mencoba memperbaiki pernikahannya. Gilang berinisiatif mendekat walau Tiara cenderung selalu menjauh.

Jatuh bangun membina hubungan dengan Tiara, Gilang sering merasa lelah. Namun, dorongan dari keluarga dan sahabat menjadi penyemangat agar selalu berjuang dan tak boleh menyerah.

Tiara sendiri yang tak pernah punya hubungan dengan lelaki lain selain Gilang, mulai menyadari ada rasa aneh yang dia rasakan saat bersama Gilang. Meski logika menolak, namun hati dan raga Tiara tak mampu menghindari sang suami. Hingga diusia empat bulan pernikahan, keduanya mampu menjalani apa yang disebut malam pertama.

Rupanya, meski raga telah menyatu. Jiwa keduanya belum berpadu. Tiara masih gengsi sedangkan Gilang terus beraksi.

Kehadiran Amanda, mantan Gilang sedikit menjadi batu ganjalan bagi keutuhan rumah tangga Gilang-Tiara yang belum berpondasi.

Masalah muncul ketika Amanda memfitnah Gilang dan menyebabkan Gilang harus menanggung hasil fitnah sang mantan. Kejadian tak terduga yang membuat Tiara begitu terguncang namun memberinya kesadaran akan perasaan yang ia rasakan untuk sang suami.

Cinta. Satu kata yang akhirnya Tiara dapatkan setelah melalui drama rumah tangga yang cukup runyam.

Dengan cinta pula, Tiara ingin memperbaiki rumah tangganya dengan Gilang. Cinta pula yang membuat Gilang begitu bahagia karena memang kata itulah yang dia harapkan dari sang istri.

chap-preview
Pratinjau gratis
Chapter 1
Pernikahan ???? Tiara ???? Aku tengah membersihkan riasan wajahku. Selesai sudah acara pernikahan yang memuakkan ini. Jika bukan karena desakkan Papah, aku tak sudi menikah dengannya. Meski semua keluargaku dan para sahabat mengatakan dia sangat tampan. Tapi bagiku, dia biasa saja. Suara pintu terbuka menampilkan sesosok lelaki jangkung dengan kulit yang tidak terlalu putih tapi juga tidak terlalu gelap. Kulihat lelaki yang kini bergelar suamiku mengulas sebuah senyum. Tampan. Namun, aku hanya menatapnya sekilas lalu memilih melanjutkan aktivitas untuk membersihkan wajah dan semua pernak pernik yang menempel pada tubuhku. “Boleh aku masuk, ‘kan?” Aku hanya mengangguk, malas bersuara. “Aku mau numpang ke kamar mandi boleh?” “Silakan,” sahutku dengan ekspresi muka datar. Lelaki itu menuju ke kamar mandi, sedangkan aku melanjutkan melepaskan hiasan di kepalaku. Setelah kurang lebih lima belas menit, dia keluar dan telah mengganti bajunya dengan koko dan sarung. “Aku tunggu disini, nanti kita salat jamaah bareng.” Aku tak menjawab tapi segera pergi menuju ke kamar mandi. Tak pula dengan membawa pakaian ganti. *** “Assalamu'alaikum Wr. Wb ... Assalamualaikum Wr. Wb.” Gilang membalikkan badannya ke arahku dan mengulurkan tangannya. Aku menyambutnya dengan enggan. Selesai salat aku merebahkan diriku di atas sofa, kemudian mengambil salah satu novel yang aku suka dan membacanya. Sedangkan Gilang memilih duduk di sisi ranjang sebelah kiri. “Ekhem.” Aku meliriknya sepintas tanpa niat untuk merespon lebih. “Dek Tiara bisa kita bicara sebentar.” “Ngomong aja,” sahutku pendek. “Aku tahu pernikahan kita memang hasil perjodohan tapi aku harap pernikahan ini akan berjalan dengan semestinya.” Dia mengambil nafas kemudian melanjutkan bicaranya. “Jadi, mari kita saling mengenal dan membuka diri,” lanjutnya. Aku menatapnya untuk beberapa saat. Kemudian mulai merespon perkataannya. “Jangan terlalu berharap denganku, aku hanya menikah karena keinginan Papah. Terserah kamu kalau mau punya istri lagi. Aku gak masalah.” “Maksud kamu apa?” terlihat Gilang gelisah. “Maksudku, aku mengijinkan kamu menikah lagi. Karena pernikahan ini, bagiku sebatas status saja. Jadi, kalau kamu ingin mempersunting Amanda kekasihmu itu, gak masalah bagiku. Masalahnya toh ada pada kedua orang tuamu kok. Bukan aku,” jawabku sinis lalu melanjutkan membaca novelku. “K-kamu tahu?” “Tentu saja aku tahu, justru alasan aku mau nikah sama kamu karena aku tahu kamu berpotensi selingkuh atau poligami jadi itu bisa kujadikan alasan untuk bercerai,” sahutku mantap. Kulihat raut muka Gilang memerah menahan marah. Tangannya tampak mengepal. “Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu, Dek?” ucapnya bergetar menahan amarah. “Kamu pikir aku lelaki b******k begitu?” Kali ini Gilang terlihat tak bisa menahan emosinya. Suaranya dingin, rahangnya mengeras dan matanya menatapku dengan penuh amarah. Dia pikir aku akan takut apa? Hohoho. Aku Tiara ya. Aku bukan seorang penakut apalagi hanya karena seorang Gilang. “Gampang kok, aku menilai kamu. Karena kamu laki-laki. Laki-laki punya nafsu jadi gak mungkin lima tahun pacaran gak ngapa-ngapain. Selain itu, aku pernah melihatmu keluar dari hotel bareng Amanda. Menurutmu apa yang akan dipikirkan oleh calon istrimu melihat calon suaminya keluar dari hotel kelas melati di pagi hari?” ucapku sinis. Dia terlihat menahan amarahnya. Kerutan di dahinya bahkan sangat terlihat nyata. Gilang terlihat akan membalas perkataanku tapi sepertinya diurungkan. Entah kenapa dia tidak mendebatku lagi? Karena dia diam, aku pun diam dan memilih fokus pada kegiatan membacaku. Masa bodoh sama Gilang meski kini dia sudah menjadi suamiku. Malam pertama kami lewatkan hanya dengan diam. Tak ada obrolan sedikit pun diantara kami. Bahkan aku sengaja memilih tidur di ruangan kecil yang terletak di ujung kamarku. Ruangan ini sengaja kuminta sebagai ruang kerja pada Papah. Dan ternyata sangat berguna apalagi demi untuk menghindari lelaki yang kini bergelar suamiku. Pagi harinya, interaksi yang terjadi antara kami berdua nampak canggung. Baik aku dan Gilang kompak memasang tampang baik-baik saja. Meski banyak ledekan dan juga bullyan dari keluarga kami. Baik aku dan Gilang memilih diam dan tak menanggapi. “Cie ... pengantin baru nih ye.” “Wuih. Pagi-pagi keramas.” “Berapa ronde nih.” “Hahaha.” Begitulah godaan dari keluargaku dan keluarga Gilang. Aku memilih cuek dan fokus sarapan. Tapi dasarnya aku lagi sial, Papah dengan tegas memintaku melayani Gilang saat makan. Mau tak mau aku mengambilkan nasi beserta lauk pauknya. Karena aku dan Papah punya kebiasaan sarapan dan makan malam bareng jadilah setiap acara makan, aku harus meladeni Gilang dan memasang senyum palsu. Haish, menyebalkan! *****

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

TAKDIR KEDUA

read
34.0K
bc

Tunangan Pengganti CEO

read
1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook