CHAPTER 2 ; Past & pain

1080 Kata
CHAPTER 2 : Past & pain   Sebelum ia terlahir kembali, Jessica merupakan gadis SMA dengan semua pakaian ketatnya dan riasan murahannya. Meskipun ia terlahir dari keluarga kaya dan bermartabat, namun pergaulan membuatnya menjadi gadis pembangkang.   Dahulu ia mempunyai 1 sahabat bernama Georgina Abraham.   Jessica menurut dengan semua yang dikatakan gadis itu dengan tidak masuk akalnya.   Georgina selalu mengatur pakaian dan riasannya, gadis itu bahkan memerintah Jessica untuk menjadi gadis pembangkang pada orang tuanya.   Jessica selalu berfikir bahwa Georgina menginginkan yang terbaik untuknya.   Namun, ia salah.   Semua yang dilakukan Georgina adalah tipuan.   Gadis itu membuatnya terlihat sangat buruk agar dirinya sendiri terlihat begitu baik saat bersandingan.   Setelah melewati semua itu, Jessica sungguh ingin bertanya, apakah ia tanpa sengaja melakukan kesalahan hingga Georgina sangat benci padanya? Kenapa seseorang bisa sejahat itu tanpa alasan?   “Jessica!”   Jessica menoleh ke sumber suara.   “Apa yang kau lakukan? Kemana seragammu?” pekik gadis tersebut sembari menatap penampilan Jessica dari atas hingga bawah.   “Are you blind? I’m wearing it right now” Jawab Jessica tanpa ada sedikitpun perubahan ekspresi dalam wajah cantiknya.   Sungguh, saat ini Jessica sedang menampar gadis bernama Georgina berkali kali dalam pikirannya.   “Apa yang- astaga! Kau ke sekolah tanpa menggunakan riasan?!”   Alis Jessica sedikit mengerut tidak suka saat mendengar pekikan Georgina.   “Apa masalahnya denganmu sebenarnya? Bisa berhenti menggangguku?” tanya Jessica sinis.   Menyadari raut wajah Jessica yang tidak bersahabat, Georgina tanpa sadar menelan ludahnya.   Disaat seperti ini, keturunan Soverall sangat terlihat kental di wajah Jessica. Dan itu membuatnya bergidik ngeri.   “Jessica…. Apa yang terjadi?” Tanya Georgina dengan selembut mungkin. Gadis itu tahu benar cara mengendalikkan Jessica.   Hanya saja ia tidak tahu bahwa Jessica yang saat ini dihadapinya bukanlah Jessica yang sama.   “Tidak ada yang terjadi” Jawab Jessica singkat.   Jessica mendengus dalam hatinya, gadis itu bahkan tidak menanyakan keadaan Jessica setelah membolos 1 minggu.   “Hmmm, bagaimana dengan acara ulang tahunmu?” Tanya Georgina berusaha mengalihkan topik agar mood Jessica membaik.   “Mommy telah mengurus semuanya” jawab Jessica malas.   “Apa?! Jessica bukankah seharusnya aku yang mengurus pestamu?!” Pekik Georgina.   Mendengar hal tersebut Jessica terkekeh sinis, “Siapa dirimu? Kau bahkan bukan bagian dari keluargaku Gina. Kau tidak berhak”   “Apa?! Bukankah sudah kukatakan bahwa keluargamu sangat jahat? Mereka tidak menyayangimu!”   “Diamlah sebelum aku yang membuatmu diam Gina” sentak Jessica dengan tajam.   Gadis itu mengambil langkah mendekat ke arah Georgina yang 5cm lebih pendek darinya.   “Aku tidak akan membiarkanmu berbicara hal buruk lagi tentang keluargaku” Desis Jessica sebelum ia pergi meninggalkan Georgina yang mematung.   Sepanjang jalan menuju kelasnya, Jessica mengepalkan tangan.   Ia sungguh berusaha keras agar tidak membuat keributan dan memukul wajah Georgina. Jessica tidak ingin namanya semakin buruk dimata orang lain.   **   Keadaan hening menyambut Jessica sesaat setelah ia memasuki kelas.   Kelas yang awalnya bising seketika hening berkat kedatangan gadis itu.   Beberapa dari mereka bertanya tanya apakah Jessica murid baru, dan sisanya menyadari bahwa gadis tersebut adalah Jessica ‘norak’ yang telah bertransformasi.   Jessica yang tidak merasakan suasana tersebut hanya berjalan menuju mejanya.   Misinya untuk saat ini adalah memperbaiki nilai sekolahnya yang telah hancur.   “Jessica?”   Merasa terpanggil, Jessica yang baru saja menarik kursinya menoleh.   “Ya?”   Dengan wajah tercengangnya pelaku yang memanggil Jessica tersebut berjalan mendekat.   “Gila, aku tidak tahu kau bisa secantik ini!” pekiknya sembari menyentuh dan mengobservasi wajah Jessica dengan teliti.   Jessica yang berusaha mengingat nama gadis tersebut hanya diam.   “Apa selama seminggu ini kau melakukan perawatan? Gila! Kulitmu sangat halus” ucapnya, masih dengan wajah syok.   “Vera, berhenti-“   “Apa? Siapa yang kau sebut Vera?! Aku Ilene!” Pekik Ilene tidak terima saat Jessica salah menyebutkan namanya.   Ups…   “Ah iya, Ilene maksudku. Berhenti menyentuh wajahku oke” ucap Jessica kikuk. Dia tidak terlalu pandai bersosialisasi karena selama hidupnya ia terjebak dengan Georgina.   Ilene dengan wajah kesal menarik tangannya.   “Karena kau cantik aku akan memaafkanmu” ucap Ilene tidak masuk akal.   Jessica hanya menggeleng sekilas sebelum akhirnya melanjutkan niatnya untuk duduk di bangkunya.   Bukannya ia tidak menyadari bahwa seluruh kelas kini membicarakannya, hanya saja ia tidak peduli.   Setelah semua yang ia alami, ia tidak akan pernah memikirkan apa yang orang lain katakan tentangnya.   Bruk   Jessica terpenjat saat seseorang membanting tas disebelah mejanya.   “Mulai sekarang kita adalah chairmate, Oke?” Ucap Ilene yang kini duduk di sebelah Jessica tanpa sedikitpun peduli tanggapan Jessica. Jessica hanya menggeleng tidak habis pikir dan membiarkan Ilene duduk disebelahnya. Sedikit banyak Jessica mengingat tentang murid murid di sekolahnya ini. Sekolah ini memang dirancang untuk anak bangsawan dan konglomerat. Bahkan di umur remaja mereka, mereka mengerti cara menggali koneksi yang sangat penting didunia bisnis. Dan itu yang dipikirkan Jessica saat ini. Semua orang yang mendekatinya, kurang lebih hanya menginginkan hal tersebut. Bila saja ia tidak menyandang status anak perempuan ‘Soverall’, mereka tidak akan berbuat baik padanya. Ah, berbeda halnya dengan Georgina. Dahulu Georgina dan Jessica mirip seperti majikan dan peliharaan. Jessica akan patuh dengan semua perintah Georgina dan bila tidak, Georgina tidak akan segan memarahi Jessica.   Dan tanpa satupun orang sadari, seringai sinis penuh arti kini terbit di wajah cantik tersebut.   ***   Dahulu ia selalu berpakaian layaknya seorag gadis kampungan yang sama sekali tidak mempunyai selera.   Dahulu dia menghancurkan reputasi keluarganya dan kabur dari rumah untuk menikah dengan seorang b******n karena hubungan mereka di tentang keras.   Dylan Franza….   Dulu ia mengagumi lelaki itu karena ketampanan dan kehangatannya.   Hingga dengan hasutan pria itu dan Georgina, Jessicapun setuju untuk kabur dan menyia nyiakan orang orang yang mencintainya dengan begitu tulus di rumah.   Tanpa gadis itu tahu bahwa Dylan hanya memanfaatkan asetnya.   Disisi lain keluarga Jessica luar biasa terpuruk karena kepergian putri semata wayang mereka hingga titik dimana keterpurukan mereka mempengaruhi berdirinya perusahaan.   2 tahun kemudian, tepat saat Jessica berumur 20 tahun, gadis itu mengathui bahwa selama ini dia dipermainkan.   Selama ini Georgina dan Dylan bermain api dibelakangnya.   Dan saat itu, Dylanpun menceraikannya tanpa memberikan sepeserpun harta.   Dititik itu Jessica hanya bisa memikirkan keluarganya. Ia sangat menyesal telah bertindak bodoh.   Namun saat ia kembali, bukan kehangatan yang menyambutnya. Melainkan sunyi senyap.   Ya, tidak ada siapapun yang menempati rumahnya.   Orang tuanya meninggal dalam kecelakaan pesawat dan Jason hilang bak ditelan bumi.   Perusahaan keluarganyapun tengah berada dititik terendah.   Dan Jessica hanya bisa menangis.   Menangisi semua kebodohannya.   Saat itu bagi Jessica tidak ada yang bisa diharapkan lagi. Hidupnya sudah terlalu hancur untuk diperbaiki.   Sudah tidak ada harapan.   Setidaknya itu yang ia pikirkan sebelum kehadiran seorang pria yang bagaikan malaikat pelindungnya.   Alexander Corbero… *** TBC
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN