bc

Lelaki Perkasa

book_age16+
869
IKUTI
3.2K
BACA
drama
tragedy
twisted
brilliant
ambitious
male lead
realistic earth
poor to rich
slice of life
weak to strong
like
intro-logo
Uraian

Perkasa menjalani hidup yang cukup keras. Yatim piatu sejak remaja, memaksa dirinya untuk bisa mandiri dan kuat.

Suatu hari, lantaran keributan yang dia buat menyebabkan Anggun teman kerjanya ikut terseret.

Gadis itu dituduh mencemarkan nama baik Jordan dan dituntut untuk ganti rugi satu milyar.

Kasa ingin membantu, tetapi tidak bisa apa-apa. Jalan terakhir yang akan dia lakukan adalah menjual organ tubuhnya.

Siapa sangka, justru dari niatnya inilah takdir hidup Kasa berubah saat dia bertemu dengan sang Multijutawan, Hadinata.

Sejak pertemuan itu, dunia Kasa telah berubah sepenuhnya dan dia berniat memberi pelajaran pada orang-orang kejam itu.

chap-preview
Pratinjau gratis
Jangan Coba Menghinaku
1. Jangan Coba-Coba Menghinaku Malam itu, semua orang tampak berkilau. Tepat di pinggir kolam di sebuah hotel ternama, seorang gadis cantik tengah merayakan kelulusannya. "Eve, selamat ya, untuk kelulusanmu." Evelyn tersenyum menerima ucapan selamat sekaligus sebuket bunga dari Jordan. Bukan cuma itu, ada lagi satu hadiah kecil yang diberikan lelaki itu. "Kamu harusnya tidak perlu repot-repot begini." Evelyn merasa tersanjung. Sebetulnya, bukan hanya Jordan yang memberikan hadiah, tetapi hampir semua tamu yang diundang memberikannya. "Untuk gadis spesial seperti kamu, itu bukan apa-apa, Eve." Senyum Jordan terukir sempurna. Detik berikutnya dia meminta Evelyn untuk membuka hadiah pemberiannya. Dia yakin itu adalah hadiah yang paling spesial. Tidak ada siapa pun yang bisa menyaingi. "Waw, Jo." Evelyn sampai menutup mulut melihat kejutan yang disiapkan Jordan. Sebuah liontin berlian dengan bandul kupu-kupu. "Ini terlalu mahal untuk hadiah kelulusan." "Aku sudah bilang kalau tidak ada yang terlalu mahal buat gadis secantik kamu." Evelyn tersenyum sembari memasukkannya lagi ke dalam kotak. "Aku akan memakainya nanti." Evelyn memanggil asistennya meminta dia untuk menyimpan hadiah ini dengan hati-hati. Di luar, seorang petugas hotel sedang melarang seorang pemuda untuk masuk. "Maaf, di dalam acara khusus dari putri Haris Maja, tidak sembarangan orang bisa masuk." Perkasa--lelaki yang dilarang masuk itu menelisik dirinya sendiri. Apakah ada yang salah dari penampilannya? Dia menggunakan kemeja tangan pendek yang bersih meskipun harganya hanya setara dengan sepuluh liter beras. Sebelum berangkat dia sudah menyemprotkan parfum. Berarti tidak ada yang salah dari penampilannya. "Kami tidak mau acara penting ini diganggu olehmu. Jadi, tolong pergi saja dari sini." Kasa menghela napas. "Aku teman satu kampus dari nona yang menyewa gedung ini. Aku alumni dari Universitas Alpha, dan aku ke sini untuk mengucapkaan selamat atas kelulusannya." Apa, Universitas Aplha? Bagaimana mungkin lelaki berpenampilan kumuh seperti ini adalah alumni sana? Meskipun dia tidak tahu persis siapa Kasa, tetapi petugas di sana sudah sering menghadapi berbagai macam tamu. Dan, mereka bisa melihat tamu mana yang memang berkelas dengan tampilan sederhana ataupun orang yang memang benar-benar tidak berharga. "Ini pesan undangan yang dikirimkan." Kasa menunjukkan bukti kalau dia juga menerima info ini dari grup pesan teman satu jurusannya. "Jadi, biarkan aku masuk atau kamu akan mendapat teguran karena menghalangi tamu." Kasa mengimbuhi. "Oh, baik." Akhirnya dia diberikan jalan. Kasa berjalan dengan cepat. Dia senang bisa memberikan hadiah sekaligus mengucapkan selamat pada Evelyn. Gadis itu selama di kampus bersikap cukup baik padanya, membuat Kasa diperlakukan sebagai manusia di antara orang-orang congkak itu. Syukur setelah dia lulus lebih dulu tiga bulan lalu, kemudian bekerja di sebuah perusahaan penerbitan sebagai editor, saat ini dia sudah memiliki gaji. Meski sedikit, dia menyimpan uang gajinya sebagian untuk bisa membelikan hadiah. Kasa ingat Evelyn pernah bilang kalau dia mengeluh sering susah tidur. Maka dari itu, dia membeli lilin aroma terapi rekomendasi dari Anggun, teman kerjanya. "Loh, itu Kasa?" Sebagian orang mulai berbisik melihat kedatangan lelaki itu. "Aku kira dia tidak akan datang ke sini." Perkasa mendengar semua ocehan itu, tetapi dia coba mengabaikan. Dari dulu, dia memang sering dipandang sebagai 'alien' di kampus Alpha. Ya, seseorang yang masuk ke kampus hanya menggunakan motor butut dan juga sepatu  bermerek usang--yang sudah dia gunakan sejak tiga tahun lamanya. Dia jelas berbeda jika dibandingkan dengan teman-teman lain yang berasal dari keluarga konglomerat. Kasa bisa kuliah di sana lantaran ada donatur di panti asuhan yang mau menanggung semua biaya pendidikannya. "Kamu mengundang dia?" tanya Jordan sebelum Kasa menuju pada Evelyn. Evelyn menggeram. "Grup bodoh, aku rasa kehebohan di grup angkatan yang membuat dia datang ke sini." Jordan tetap berada di sampng Evely. "Katakan dengan jelas kalau kamu merasa terganggu." Evelyn menyimpulkan senyum. Dia bisa mengatasi ini sendiri. "Hai, Eve." Perkasa yang tampak canggung berusaha untuk mendekati dan menyapa gadis itu. Evelyn menahan rasa mual sekaligus jijik untuk bicara denag pria miskin yang kumuh inni. "Hai juga, Kasa." Senyumnya sangat dipaksakan. "Selamat, ya, untuk kelulusanmu." Evelyn menipiskan bibir sembari bergumam. "Oh iya." Perkasa mengulurkan hadiah yang sedari tadi dibawanya. "Aku harap hadiah ini bisa berguna untukmu." Jodan mengikik bertepatan dengan Evelyn yang baru saja menerima hadiah itu. "Wah, apa itu lilin aroma terapi?" Kasa menipiskan bibir. Dia tidak perlu menjawab, mereka sudah bisa lihat sendiri apa yang dia berikan. "Evelyn terlalu baik, sampai dia mau menerima pemberianmu dengan tangannya sendiri." Evelyn merotasi mata. Dia Memang tidak suka dengan Kasa. Namun, akan lebih tidak suka lagi kalau sampai Jordan dan teman-teman yang lain membuat keributan di pestanya. "Aku akan menyimpan ini." Evelyn tidak mau mereka mengcaukan pesta. "Eve, jika lilin itu bau busuk, kamu bisa lapor paddaku." Evelyn terawa kecil mendengar lelucon  Jordan. Kasa mengepal tangan. Sebetulnya, ada apa dengan lelai bertubuh tinggi putra seorang pemilik showroom mobil di pusat kota ini? Kenapa dia selalu mengusik kehidupan perkasa? "Aku yakin dia tidak menghargaimu sama sekali sampai harus memberikan hadiah hanya sebuah lilin!" Jordan semakin menjadi-jadi  mengejeknya. "Oh ya?" Kasa akhirnya tidak tahan untuk diam saja menerima ejekan yag terus dilontarkan Jordan. "Memangnya, kamu punya saran hadiah apa yang lebih baik." Jordan tersenyum pahit.  Kasa saat ini sedang menantang, rupanya. Dia memang tidak pernah sadar diri dari dulu. Mahasiswa miskin yang masuk ke kampus lalu menarik perhatian begitu banyak dosen dengan kerajinan dan kepintarannya.  Dan, yang lebih menjengkelkan lagi, Jordan harus kalah dalam voting ketua kelas lantaran dosen dan mahasiswa lain lebih senang dia yang menjabat. Rasanya, Kasa memang sering menjadi penghalang dalam hidup Jordan. Bahkan, Evelyn dulu lebih sering menghabiskan waktu dengannya untuk mengerjakan tugas-tugas kampus atau belajar ketimbang hangout dengan Jordan. "Aku memberikan sebuah liontin berlian yang aku rasa kalau ginjalmu dijual pun tidak akan cukup untuk membelinya." Jordan tersenyum puas bisa mumukul telak Kasa dengan bukti nyata. Namun, yang terjadi Kasa malah menyeringai padanya. "Maksudmu, kamu memberikan hadiah pada Eve sama seperti kamu biasa memberi gadis-gadis yang lain?" "Apa!" Jordan merasa tersindir. "Bukannya saat Aisyah berulang tahun kamu juga memberinya perhiasan mahal? Aku pikir, barang-barang yang kamu berikan itu memang standar untuk semua gadis dalam hidupmu." Evelyn diam saja di sana memperhatikan obrolan mereka, sementara Jordan sudah merah padam wajahnya. "Aku sudah memikirkan hadiah ini untuk Evelyn. Aku pilihkan sesuatu yang memang dibutuhkannya. Dan ... yang paling penting." Kasa menatap tajam  pada Jordan, "aku menyiapkan ini spesial. Baru Evelyn yang aku perhatikan begini." Jordan meradang.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Scandal Para Ipar

read
707.9K
bc

Marriage Aggreement

read
86.9K
bc

JANUARI

read
48.8K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Menjadi Orang Ke Tiga

read
5.5K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

TERNODA

read
198.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook