"Ceritakan hari pertama mu?" tanya Helen pada christy.
Sambil merebahkan dirinya, Christy bercerita dengan menyedihkan . "Aaah Helen, kenapa ada Bos yang menyebalkan sepertinya," protes Christy.
Helen mencubit tangan Christy, "Hei, kau tidak tahu betapa banyak karyawan wanita di kantor kita yang ingin memiliki kesempatan bisa berdekatan dengan Presdir kita," ucap helen.
"Haaaah, aku dengan senang hati rela untuk bertukar posisi jika bisa," ucap Christy sambil tertawa.
Jam 7.30 pagi christy sudah di kantor. Mengecek file-file jadwal Presdir. Merapihkan laporan-laporan dari kepala-kepala departemen yang akan di tanda tangani Presdir. Tepat jam 08.00 pagi. Presdir tiba di kantor
"Selamat pagi Direktur," ucap Christy.
"Bawakan kopiku!" perintah Edward. Christy mengangguk dan segera pergi ke Pantry untuk membuatkan kopi . Christy menaruh kopi itu di atas meja Edward dan memasingkan jadwal Edward hari ini.
Christy bertugas sebagai sekretaris yang stand by di kantor. Sementara Yuri bertugas mengikuti kemana saja Presdir pergi untuk mengatur segala kebutuhan presdir. Hari ini Christy melalui harinya dengan damai. Edward Gu hari ini memperlakukan Christy dengan Normal.
Yuri dan Helen mengajak Chritsy untuk merayakan penyambutan atas bergabungnya Christy di Gu textile. Mereka pergi makan di Crown Restoran yang juga ada menyediakan tempat untuk karaoke. Selesai makan mereka melanjutkan dengan bernyanyi dan sedikit minum-minum Alkohol sebagai penghangat suasana.
Christy yang tak terbiasa minum alkohol baru minum sedikit sudah membuat wajahnya memerah dan pusing. Christy bangkit dan pergi ke toilet, sambil jalan terhuyung. Christy mencuci wajahnya, dan menepuk-nepuk wajahnya agar merasa lebih segar dan tidak mengantuk.
keluar dari toilet, Christy berjalan dengan masih tubuh terhuyung menggontai. Christy menabrak seorang pria.
"Maaf, maafkan aku yang kurang memperhatikan jalan," ucap Christy sambil menundukan kepalanya.
"Christy," panggil pria itu.
Christy menengadahkan kepalanya dan melihat sosok Erick ada di depannya. Raut wajah Christy nampak terkejut.
"Eric," ucapnya terbata.
"Apa kau mengikuti sampai sejauh ini?" ucap Eric dengan penuh percaya diri di depan Christy Xu
Christy memandangi Eric tak percaya jika selama tujuh tahun dia bisa mencintai pria b******k seperti dia.
"Apa kau menganggap dirimu Dewa, sampai pantas harus terus kutunggu dan ku kejar,"
Ucap Christy dengan lantang berani, Alkohol yang diminumnya benar-benar telah membuat dia mabuk dan menjadi lebih berani satu tingkat.
Eric belum pernah melihat Christy mabuk seperti ini dan mengernyitkan kedua alisnya. "Wanita ini sepertinya mabuk," pikir Eric. Selama tujuh tahun berhubungan Christy selalu bersikap lembut tidak pernah berteriak kepadanya meskipun dia marah kepadanya.
"Minggir kau mengahalangi jalanku!" ucap Chirsty sambil mendorong tubuh Eric.
"Christy kau sedang mabuk," ucap Eric sambil memegangi tubuh Christy yang berjalan agak terhuyung-huyung. Bagaimanapun juga mereka pernah dekat selama tujuh tahun. Eric sedikit tidak tega membiarkan jika Christy harus pulang sendiri dengan keadaan mabuk.
"Aku antar kau pulang," ucap Eric lagi.
"Lepaskan aku Tuan Eric," jawab Christy bersungut marah. Kebetulan Christy Melihat ada Edward di ujung koridor Restoran itu, lalu segera menghampirinya dan menarik Edward ke arah Erick dan dirinya.
"Terima kasih Tuan Eric, kau tidak perlu mengantarku. Calon suamiku sudah datang menjemputku," ucap Christy yang sedang mabuk sambil menyeringai senyum dan menyentuh lembut pipi Edward Gu.
Sontak saja beberapa teman Edward yang melihatnya Terkaget, sejak kapan Edward Gu berhubungan serius dengan wanita dan berencana menikah. Bahkan membiarkan dirinya di sentuh oleh wanita yang sedang mabuk. Karena Eric adalah orang penyuka kebersihan.