Bab 1 First meet

2199 Kata
       Hari ini Ayu hanya bisa terduduk lesu karena peristiwa demi peristiwa yang Ayu alami akhir-akhir ini. Rasa sedih mendera hatinya hingga terbukalah sebuah kenangan dari berapa tahun silam. Satu peristiwa manis namun juga penghancur hidupnya. Namun sebelumnya, perkenalkan Dia adalah Ayu Pratiwi Lestari. Saat ini Ayu masih kuliah semester akhir. Ayu berumur 25 tahun. Tidak ada lagi jadwal kuliah yang mewajibkannya datang ke kampus kecuali Ayu harus bertemu dosen untuk bimbingan. Hari ini sejak pagi hingga siang Ayu hanya bisa terduduk lesu mendengarkan sebuah lagu di radio. Radio Kiss FM memutar sebudah lagu berjudul “Dia”  dinyanyikan oleh Anji, merdu sekali, membawa Ayu kembali kepada kenangan saat Ayu bertemu dia. Laki-laki yang membuatnya berani kembali mengenal sebuah cinta, kejujuran, dan bagaimana menjadi seorang wanita. Bukan lagi wanita tomboy yang suka memanjat pohon mangga, membetulkan sepeda motor untuk balap liar atau mobil. Tapi benar-benar wanita. Di suatu hari tanpa sengaja kita bertemu Ayu yang pernah terluka kembali mengenal cinta Hati ini kembali temukan senyum yang hilang Semua itu karena dia Oh Tuhan, kucinta dia Kusayang dia, rindu dia, inginkan dia Utuhkanlah rasa cinta di hatiku Hanya padanya Untuk dia Syu du-du-du-du du-du-du Jauh waktu berjalan kita lalui bersama Betapa di setiap hari kujatuh cinta padanya Dicintai oleh dia 'ku merasa sempurna Semua itu karena dia Oh Tuhan, kucinta dia Kusayang dia,… Syair yang sukses membangkitkan semua kenangan. *************** Semula berawal dari tujuh belas tahun lalu, saat Ayu bertemu dengan seorang laki-laki di sebuah desa di kota wisata Jatim. Malang. Saat itu Ayu adalah mahasiswi KKN yang ditempatkan untuk membantu warga membenahi desa. Awalnya tidak ada yang berarti dan monoton, hingga sebuah kejadian di pagi hari merubah hidupnya. Disanalah laki-laki itu berada. Orang kota yang baru datang ke desa dengan kebiasaannya. Ngebut dan seenaknya sendiri. Ayu yang berjalan sendiri menuju pertemuan dengan kepala desa hamper menjadi korban tabrak lari, untunglah nasib baik masih berpihak pada Ayu. Untunglah Ayu dapat menghindar tepat pada waktunya, walau siku dalam dan betis terluka parah. Peristiwa itu membangkitkan amarahku sampai ubun-ubun.Dengan sigap Ayu berdiri secepat kilat menghampiri laki-laki itu dengan kata-kata yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehnya. “HAI b******n…..PUNYA MATA NGGAK? BISA NYETIR NGGAK? INI DESA WOIIII BUKAN KOTA. LAGIAN NGAPAIN SIH DI DESA PAKAI NGEBUT? MAU MATI KAMU? kanan kiri kamu jurang, dalam tahu, b******k lu!!!!” “Hai mbak siapa yang nggak punya mata? Kamu tuh ngapain jalan kok ditengah, mau mati mbak?” balasnya dengan mata melotot. Kata-kata balasan itu membuatku bertambah marah. “Hey mas kalau Ayu nggak jalan di tengah memangnya Ayu mau mati?. LIHAT!!! JURANG!!!” bentakku. “Iya tahu itu JURANG tapi ya minggir sedikit mbak jalannya. Tuh lihat banyak truk, sepeda motor lewat bisa mati kamu” Laki-laki itu masih dengan mata melotot membentak sambil menunjuk sekitarnya. “Sorry ya mas…..mereka nggak buta kayak kamu. Mereka tahu yang berjalan kaki itu pasti agak ketengah di bagian jalan ini. Tanah gampang longsor………” Dan jika saja laki-laki itu tidak mendengus dengan kasar mungkin Ayu akan menggampar dengan sebatang kayu di sebelah kakinya. “wuiiihhh cerewet juga cewek ini habis makan setan mbak” “Cowak nggak sopan! Nggak pernah diajari sopan santun mas?” teriakku sambil melotot marah. “Cewek b******k belum pernah di tampar kamu?” balasnya sembari mengangkat tangan kanannya mau memukulku. Tidak takut dengan apa yang mau laki-laki itu lakukan, Ayu kemudian naik di kap mobil cowok aneh itu, masih dengan mata melotot menyamai tingkah lakunya. Maklumlah Ayu adalah cewek tomboy. Jadi berkelahi sudah bukan hal baru lagi. Melihat tingkah laku Ayu, cowok itu hanya bisa diam terpaku dengan tangan terangkat. Semua yang ada disana menjadi diam membatu. Terdiam di tempat masing-masing hingga terdengarlah teriakan dari banyak orang. Entah sejak kapan tangan Ayu dipegang temannya dan cowok aneh itu pun dipegang oleh teman-temannya.  Dia ditarik masuk kedalam mobil dan Ayu turun dari mobil dan diseret melanjutkan perjalanan ke rumah kepala desa. ********* Masih dengan memaki-maki Ayu dan terus mengomel, dan mengancam Ayu untuk dilaporkan ke polisi. Mendengar namanya disebutkan sontak membuat Ayu berbalik dan melihat cowok itu turun dari mobil dan melontarkan ancaman ancaman. Merasa terhina, Ayu melepaskan tangan temannya dan mulai menghampiri cowok aneh itu. “MAU APA? “ teriak Ayu sambil berkacak pinggang. “Saya laporkan kamu cewek b******k” balas cowok itu tidak kalah sengit. “Justru yang harusnya ngelaporin itu Ayu cowok t***l, yang ngebut itu kamu, yang mau mukul orang itu juga kamu, semua itu KAMU. BUKAN Ayu” “HAI cewek b******k…. Kamu kira bisa menang dari Aku? Siapa kamu? Cuman cewek culun, bodoh, jelek, mana mungkin punya pacar cewek kayak kamu ini? Gue sumpahin lu cewek b******k……..” sumpah serapah itu terhenti saat Ayu mengatakan sumpah serapah. “Cowok gila…sudah salah masih berani sumpahin orang. Ganteng sih ganteng tapi hati nol” Ayu mencebik marah. “Apa kamu bilang?” dia datang menghampiriku secepat kilat dengan tangan terangkat dan kusambut dia dengan tangan terangkat pula. Hingga akhirnya baku hantam tidak terhindarkan juga walau tidak lama. Banyak orang melerai mereka berdua. Ayu dengan teman-temannya dan Dia dengan komplotannya.    Ayu dulu memanggil kami kawanan si berat. Aslinya itu mereka ganteng-ganteng, keturunan Indo semua, tapi namanya sebel jadi nggak melihat ganteng nggaknya hehehe. Cowok berkata bahwa Ayu seperti wanita tua yang kehilangan giginya. Marah marah tanpa henti entah kapan akan berhenti. Suara-suara itu hilang sekejap mata saat seorang wanita bertubuh mungil datang menghampirinya, menjewer kupingnya, dan memukul kepalanya pakai sisi buku bendahara. Ayu yang saat itu marah dan mengomel mulai berjalan menghampirinya. Cowok itu terdiam dan membiarkan semua yang cewek itu lakukan. Ooohhhh kalah sama cewek juga akhirnya, itu yang Ayu pikir saat itu. Tanpa Ayu tahu bahwasanya wanita mungil itu adek sepupu wanita tercinta kami. Wajar bukan jika seorang kakak kalah dengan adiknya. Terlebih lagi jika kakak yang sangat mencintai adiknya. Pasti kalah. *********************** Ayu melanjutkan perjalanan tanpa lagi menengok kebelakang. Ayu menghentak - hentakan kaki dengan kemarahan yang sewaktu-waktu masih bisa meledak bagai BOM. Teman-teman yang tidak pernah melihatku marah seperti itu hanya bisa terdiam dan tidak berani mengganggu lagi, baik setelah rapat hingga akhir KKN. Selamanya. Syok terapi berkelanjutan Hahahaha. Peristiwa itu terlupakan seiring berjalannya hari. Begitu KKN selesai kami semua kembali kepada kehidupan normal kami. Kuliah dan bekerja untuk Ayu. Pagi hingga siang Ayu berkuliah, sore hari bekerja sebagai office girl di sebuah perusahaan ternama di Indonesia. Selama ini Ayu menjalani dengan baik-baik saja dan tidak ada peristiwa yang berarti. Kami semua masih sering saling kontak satu sama lain, bahkan saling berkunjung di kos masing-masing. Hingga suatu hari Ayu datang kerumah salah seorang temannya untuk mengambil KTP yang tertinggal dimeja kamar temannya setelah menginap. Disana Cowok itu duduk dan bercanda dengan temannya. Ayu yang sudah lupa akan peristiwa itu dan merasa tidak mengenalnya, acuh saja masuk kos temannya untuk mengambil KTP nya yang tertinggal. Tanpa melihat kearah laki-laki itu, Ayu langsung pergi setelah mengucap salam. Tidak dipedulikan suara deheman yang sedari tadi ditujukan kepadanya.Dan tanpa disadarinya juga semua orang tertawa mengejek cowok itu. ******** Hari itu dijalani Ayu dengan aktifitas yang sangat menyibukkan. Maklumlah Ayu baru saja memulai menjalani aktifitas skripsi dengan jadwal penelitian yang padat sekali. Hingga dering telpon berkali-kali tidak dihiraukannya terkecuali keluarganya yang menghubungi barulah Ayu mau mengangkat, bahkan handpone masuk lemari seminggupun Ayu tidak pernah menyadarinya. Hingga suatu ketika kedua orang tuanya datang dan memarahinya karena Ayu tidak bisa dihubungi selama berhari-hari. Barulah Ayu teringat dimana handpone nya berada selama ini. Di dalam lemari baju dan mati. Benar saja sampai bapak ibu nya datang hehehehe.   Baterai habis, pulsa habis, dan jumlah sms mencapai 100 lebih hahahaha banyak sekali ya. Akhirnya Ayu mengambil changer dan mulai mengisi daya Hp hingga penuh. kemudian di baca pesan masuk satu persatu hingga habis. 30 diantaranya dari seseorang yang bernama ADITYA. Huh siapa Aditya? Perasaan tidak ada satupun temanku yang bernama Aditya. Ayu mencoba mengingat semua nama teman-temannya. Ayu membaca pesan lainnya dan menghapus yang tidak perlu, hingga tersisa 30 buah pesan dari Aditya. Semua pesan membuat Ayu bingung. “Hai …….” “Hai Ayu …….” “Hai Ayu......Saya Aditya” Dan begitu seterusnya hingga sms ke-20. Ayu yang mulai jengkel mulai menghapus pesan - pesan aneh itu. Sisanya Ayu baca lagi dan lagi namun tiba-tiba hp ku mulai berkedip kedip dan mati. Menghapus seluruh sms. Bengong Ayu dibuatnya. Hal teraneh yang pernah kualami sepanjang hidupku. Bagaimana bisa hp mati dan menghilangkan 10 sms tersisa sedangkan yang lainnya tidak ikut terhapus juga. Apa-apan sih ini? Pikir Ayu kebingungan. Dimatikannya Hp miliknya kemudian di hidupkan lagi dan tidak bisa dipercaya, tidak ada sms yang hilang Hanya dari Aditya. Aneh. Hingga akhirnya Ayu memutuskan untuk bersikap bodo’ amat, siapa sih lu. Sebel gua. Ayu kembali memasukkan hp nya kedalam lemari dan mulai membersihkan kamar kosnya. Seminggu lebih Ayu pergi untuk melakukan  penelitian. Kamarnya tak tersentuh sapu ataupun kemucing.. Debu beterbangan seperti engkau yang terbang dariku cie cie cie hahaha tawa Ayu geli. Sembari bernyanyi-nyanyi kecil Ayu membersihkan semua debu pengganggu hingga sebuah benda terantuk di kaki kirinya. Sembari kesakitan Ayu mengambil benda tersebut dan dilihatnya, sebuah pisau kecil yang tajam. Pantas saja kakinya sampai berdarah. Siapa yang berani menaruh pisau di kamarku? Apa ibu lupa bawa pulang salah satu pisaunya ya? Begitu yang dipirkannya seharian itu. Hingga akhirnya Ayu memutuskan untuk menelpon ibunya setelah sholat Isya’ sambil memainkan pisau penghajar kaki. Dan anehnya saat ibunya menjawab tidak Barulah Ayu tersadar. Pisau itu bukan pisau ibu. Aduh….apa ini? Kejadian aneh seharian itu membuat Ayu geleng-geleng kepala. Tanpa berfikir lebih lanjut Ayu jatuh tertidur . Jam 3 pagi Ayu terbiasa terbangun untuk sholat malam dan mengaji sembari menunggu subuh datang, Ayu sudah mulai bersiap untuk menjalankan ibadah malamnya. Hingga akhirnya adzan subuh berkumandang, dan segera Ayu menunaikan sholat subuh. Setelahnya Ayu menengok sebelah kiri badannya, merasa mendengar suara-suara aneh. Dan Ayu langsung berteriak kaget. Ada dua sosok yang sedang duduk menunduk  di sebelah kirinya. Anehnya tidak ada seorangpun yang datang menghampiri kamarnya meskipun dirinya berteriak sangat keras. Mungkin. Tapi benar… tidak ada yang datang karena teriakannya. Sesosok laki-laki dan wanita duduk bersimpuh disana dengan gaya abdi dalem. Mereka memperkenalkan diri dengan nama Panglima Merah dan Srintil. Apa ini? Siapa mereka? Jaman millennium bagaimana bisa muncul makhluk beginian? Pikir Ayu kebingungan.   “Ngapunten nyai, naliko kulo Panglima Merah haturaken sembah sungkem ngaliyan panjenengan” (Maafkan Nyonya, Saya Panglima Merah menghaturkan sembah sujud kepada Anda). Panglima merah memberi salam dengan menangkupkan kedua tangan diatas kepala sejajar dengan hidung. “Inggih nyai, Srintil inggih ngaturaken sembah sungkem” (Iya Nyai, Srintil juga memberikan sembah sujud) timpal wanita yang bernama Srintil dengan kalimat, berbahasa Jawa halus. Ayu tidak faham semua yang meraka katakan, satupun. “Tolong maafkan saya, tapi bisakah kalian berdua menggunakan Bahasa Indonesia? Saya tidak mengerti” Jawabnya dengan bahasa yang benar-benar dipilih semudah dan sehalus mungkin. Versi Ayu pastinya. Karena memang Ayu tidak memahami apa yang mereka katakan. “Baik Nyai” Jawab mereka bersamaan. “Siapakah anda berdua? Mengapa muncul dikamar saya?” tanya Ayu dengan sedikit ketakutan. “Kami utusan dari sebuah kerajaan yang sudah menghilang beberapa abad lalu. Pada jaman dahulu terkenal dengan sebuah nama Kerajaan Angin. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang …………………………”.        Panglima merah terus menjelaskan dengan gamblang dan terang. Namun di dalam pikiran Ayu hanya ada tanda tanya besar, hemmm kerajaan ya? Kok sepertti Atlantis? Masa mimpi Ayu ini? Mimpi kayaknya Ayu ini. Lambat laun suara Panglima merah seperti musik ditelinga, seraya menina bobokan dengan bergitu cepat. Tak terasa Ayu tertidur dan terbangunkan oleh auman harimau yang menggelegar. “HHHHAAAUUUUMMMMMM” sontak membuat Ayu terbangun, apa-apaan itu? “Maafkan kami jika membangunkan Nyai seperti itu, namun Nyai harus mendengar semua penjelasan yang akan kami berikan. Demi keselamatan nyawa Nyai nantinya” terang sang Panglima dengan wajah menunduk. Namun jika diingat lagi saat ini, tidak ada fungsinya juga Ayu mendengarkan omong kosong itu toh pada akhirnya Ayu juga yang salah dan dijadikan bulan bulanan. Gerutu Ayu dalam hati. “Baiklah silahkan beri saya penjelasan. Tolong usahakan untuk tidak membosankan, karena saya benci mendengarkan orang bercerita” jawabnya dengan bibir manyun. Mengantuk. Maka dimulailah sebuah cerita sejarah yang tidak masuk akal untuk manusia normal namun baginya semua itu mulai masuk akal. Di dalam di cerita itu sering kali Ayu temui dan alami, dimana orang lain tidak pernah mengalaminya. Tebersit dalam hati banyak pertanyaan, seperti siapakah Ayu? Kenapa Ayu mengetahui semua itu? Dan kenapa Ayu merasa marah dengan cerita itu?. Menurut dia yang ada dalam cerita adalah Ayu .Ayu yang dipanggil sebagai Nyai Ayu Sekar Ningrum. Siapa itu?. Ayu menggaruk kepalanya pelan. Menurut cerita mereka, Ayu adalah salah seorang petinggi di kerajaan, nomer dua di kerajaan tersebut.  Cerita itu membuat Ayu mengambil nafas panjang semakin sering. Mungkin akibat mengantuk atau heran, Ayu hanya bisa diam. Melihat Ayu semakin diam, cerita dilanjutkan oleh Srintil dengan gaya lebih kekinian. Tapi semakin aneh menurutnya. Sebenarnya apa arti semua ini? Hidup dimana mereka selama ini? Kenapa juga Ayu yang mereka temui?. Semuanya membuatku bingung. Semakin mereka bercerita semakin bingung Ayu mendengarnya. Ayu yang terdiam hanya bisa memejamkan mata, bermaksud untuk lebih menghayati cerita sih tapi……
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN