Chapter Eleven

6572 Kata

Hugo memandangi guru yang tengah berceloteh riang layaknya mendongengkan bayi-bayi besar dalam ruangan itu, dengan bosan. Beberapa kali mulutnya mengeluarkan kuap, seraya menahan kantuk yang terasa semakin menguasai dirinya. Belum lagi suhu pendingin ruang kelasnya saat ini begitu terasa dingin, membuat kedua matanya terasa perih dan ingin segera terlelap. Hugo kembali menguap. Sungguh, ia benar-benar heran, apa sang guru tidak mengerti akan suasana sunyi ini? Tidak, bukan karena seluruh murid tengah memperhatikannya dengan bersungguh-sungguh, namun karena tengah menahan kantuk! Bahkan semua yang menduduki tempat paling belakang terlihat tertidur tanpa dicegah oleh Pak Sugong. Ya, itulah nama yang diberikan Hugo untuknya. Dirasakannya seseorang menyikut lengannya diatas meja. Siapa lagi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN