27. Raka Marah

1175 Kata

Reina POV. Apa yang baru saja disampaikan Kak Anji sungguh membuatku kehilangan semua kalimatku. Aku enggak nyangka kalau dia akan mengatakan hal itu. Dan sejujurnya itu pernah terlintas dibenakku. "Eh, sahabat kamu itu suka makan sate ini kan?" tanya Kak Anji lagi. Aku mengerjap beberapa saat. "Eh, enggak perlu Kak. Dia mungkin udah tidur." Aku tahu Raka belum tidur, tapi masalahnya Raka mana mau makan sate yang diberikan Kak Anji. Tapi tidak apa-apa lah, Kak Anji sudah kagok memesan sate itu untuk Raka. Masa iya, aku harus beradu argumen hanya karena pembatalan sate ini. "Kalau Raka gak mau, ya gak apa-apa. Buat kamu aja." Dia menepuk pelan puncak kepalaku. "Kamu tahu gak, Papah bilang. Kapan-kapan, kamu diajak ke rumah. Kamu mau kan? Papah mau ketemu, katanya." Papahnya Kak Anji ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN