Happy reading ⏳ Cahaya kamar yang temaram menjadi tempat paling favorit bagi Rachel yang ada di rumahnya ini. Ia berdiri di depan cermin riasnya dengan sebelah tangan yang memegang pisau. Ia angkat tangannya itu lalu tanpa di duga, Rachel langsung menancapkan pisau itu dengan cepat ke arah cermin. Smirk Rachel muncul ketika melihat pantulan dirinya di antara cermin yang sudah retak itu. "Permainan yang sesungguhnya akan di mulai." Rachel melepaskan tangannya dari pisau itu, lalu menjangkau ponselnya yang ada di atas meja riasnya. Ia mengotak-atik benda itu lalu menelpon seseorang. ^^^ Clarissa tak henti-hentinya menangis, ia terduduk di balik pintu kamarnya dengan memeluk kedua lututnya. Entah cara apalagi yang harus ia lakukan agar hubungannya dengan William tidak berakhir. Ia sanga

