Bab 17. Pisah Kamar

1338 Kata

Suasana ruang kerja Dewa berubah hening sejak kepergian Rian. Ruangan dengan dekorasi lebih modern dan luas itu kini hanya tersisa Dewa di dalamnya. Jam makan siang sudah lewat sepuluh menit lalu, kini Dewa kembali fokus pada pekerjaannya. Bekerja di bawah pimpinan sang ayah tentu menjadi tantangan sendiri bagi Dewa. Pria itu harus mampu membuktikan bahwa dirinya layak berada di posisi ini dan layak menjadi seorang penerus dari Reno Mahardika. Posisi Wakil Direktur Utama tentu Dewa dapatkan dari kerja keras sehingga kini dia mampu untuk nyaris sejajar dengan sang ayah. Di atas meja kerjanya, tumpukan berkas menanti untuk Dewa lihat dan pelajari. Sementara laptop pria itu menyala menampilkan grafik keuangan perusahaan. Dia menghela napas, memijat pangkal hidungnya. Mata Dewa terpejam, sed

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN