Raka kembali ke apartemenya dengan hati yang hangat ia tidak menyangka bercerita kepada orang lain bisa sedikit mengurangi beban pikirannya.
Tapi dari tadi gue cerita panjang lebar ke tu cewek ,dia sama sekali ngak menceritakan masalahnya ke gue, tapi gue akuin dia pendengar yang baik gue harap gue bisa ketemu lagi.
Siapa yang mau lo temuin? tiba tiba karin berjalan di belakangnya membuat Raka kaget
Astaga karin kayak hantu aja lo
sialan, karin melangkah dulu melewati Raka dan masuk ke apartemen mereka disusul Raka dari belakang.
Habis dari mana malem malem keluyuran?
Beli pembalut dibawah, kata Karin santai.
Dini langsung merebahakan tubuhnya di kasur menerawang ke atap tempat tidurnya dan di elus perutnya yang masih rata ,ada detak jantung baru yang tumbuh di sana, ia membayangkan nanti saat anak itu lahir akankah dia bertanya kenapa oranytuanya berpisah?saat melamun tiba tiba ponselnya berdering ,di raihnya ponsel itu dari atas meja dan di angkat pangilan itu.
Hallo
Din gue besok ketempat lo ya, gue udah dapet pegawe buat lo
siapa?
Riska karyawan gue inget kan?
Iya tau, emang dia mau?
Lo tenang aja dia udah setuju, kemaren dia baru aja nikah kan kebetulan suaminya kerja di salah saju kantor expedisi di sana gitu dari pada suaminya bolak balik bogor jakarta meski jaraknya deket mereka mutusin buat ngekos gitu disana jadi dari pada dia ngangur gue tawarin aja kerja sama lo.
Tapi dia udah setuju ngak?
Udah din, udah ijin juga ama lakinya
Makasih san
Iya, besok gue kesana anter Riska ya
Ok siap.
Dini bersyukur punya sahabat yang pengertian seperti Santi, kalo ngak ada dia entah bagaimana nasipnya. Dini teringat kembali masalahnya bingung harus cerita dari mana untuk memberi tahu orang tuanya, apakah dia siap menjadi ibu? tentu tidak apalagi saat semuanya sudah berakir tapi semua seperti tidak berpihak padanya bahkan kehadiran janin itu tentu mempersulit ia melupakan masalalu apalagi masih ada sisa rasa yang ada. Semua terasa membingungkan ,semenjak perceraian itu Dini berjanji pada dirinya dia tidak akan mencintai seseorang melebihi dirinya sendiri tentu pilihan egois itu ia ambil alih alih tak ingin terluka lagi.
Pagi itu seperti biasa Dini membuka toko dan beres beres setelah mandi dan sarapan. semua nampak baik baik saja dan berjalan dengan lancar, Santi dan Riska sampai di toko Dini siang itu.
Dini pun menjelaskan sistem kerja di tokonya, Riska bisa masuk setiap hari pukul delapan pagi sampai jam empat sore, Riska dapat libur seminggu sekali dan bebas mengambil cuty, dan pekerjaannya cukup membantu Dini melayani pelangan juga bersih bersih serta mengemas pesanan online.
Riska pun menyetujui peraturan itu karna baginya tidak terlalu rumit sedang suaminya sendiri juga akan pulang malam hari jadi tidak masalah baginya bekerja mencari kesibukan dari pada harus tinggal sendiri dikos kosan.
Kamu bisa mulai kerja besok ris kalo udah siap, kata Dini
Ok siap mbak, hari ini aku taruh barang barangku dulu di kosan dan ketemu suamiku, jawab Riska sopan
Ya udah ayo gue anter ke kosan, Santi mengantar Riska pulang ke kosan suaminya.
Dah din nanti gue balik lagi ke sini
Ok san, Dini pun melambaikan tanggan ke santi dan Riska.
Hari itu toko tidak terlalu ramai tetapi pesanan dari online banyak yang harus segera ia selesaikan untuk di kemas dan di kirim, hingga sore Santi belum kembali ke tokonya entah sedang apa dia hingga lama sekali dan tak kunjung kembali akirnya Dini segera menutup toko karna harus mengantar barang yang akan dikirim hari itu juga. Dini pun menunggu taxi online yang sudah ia pesan lalu berangkat dan mengirim ke kantor expedisi, setelah semua selesai ia pun kembali ke toko untuk bersih bersih.
Selepas mandi Dini berdandan sedikit dan mengenakan setelan kaos putih polos dan rok overall, entah kenapa semenjak hamil auranya terasa semakin cantik dan senang dandan dan mencoba hal baru.
Diraihnya tas dan juga ponselnya lalu pergi turun saat hendak pergi ia teringat sesuatu.
Hallo san elo di mana? Dini menghubungi sahabatnya yang tak kunjung kembali itu.
Bentar lagi gue ke toko, gue ada urusan sebenar.
Sorry san gue mau pergi ngemoll nanti ketemu di sana aja
Hah ngak salah denger gue? mau ngapain?
Cari makan laper gue sekalian jalan jalan.
ya udah tar gue susul, bay
Dimatikan sambungan telefon itu dan Dini segera beranjak pergi mengunci tokonya lalu naik taxi online dan menuju moll dekat kawasan tersebut, sesampainya ia di moll itu segera ia menuju salah satu resto ramen di sana. restoran itu cukup sepi ia memilih duduk di pojok sana dan menunggu pesanannya dan datang salah seorang pengunjung laki laki duduk dibelakang Dini tapi tak ia hiraukan saat ini pikiranya mulai gelisah bagaimana cara yang tepat untuk memberi tahu keluarganya. Dini pun mengambil ponsel dari dalam tasnya lalu mencari nomor mamanya dan segera dia hubungi , tak selang beberapa lama sambungan itu di angkat.
Hallo, dijawab dari sebrang sana terjadi keheningan sesaat , Dini mulai ragu dengan kalimat pertamanya.
Hallo ma
Kenapa sayang?
Emm mama dimana? udah pulang?
Mama di rumah, kamu ngak papa kan?
Gimana ngomongnya ya mah aku bingung
Kamu kenapa? mamanya mulai panik
Dini mau jujur tapi mama jangan kaget ya
Iya kenapa sih bikin penasaran aja.
emm jadi gini ma, sebenernya Dini lagi
Lagi apa nak jangan bikin mama panik deh
Mama jangan panik dong, besok aja deh
Ngak bisa gitu terlanjur mama udah kepo
Maaf ya ma, Dini Hamil.
Hah, laki laki itu kaget setengah berterik ,sontak Dini terkejut dan berbalik memandang laki laki itu lalu segera ia matikan telfonnya.
Jadi lo hamil, jadi bener waktu itu lo mau bunuh diri karna lo hamil. Laki laki itu adalah Raka dan Dini reflek langsung menutup mulut raka dengan tanganya lalu mengajak pria itu duduk disebelahnya.
Elo ngapain disini? Dini setengah berbisik menatap Raka
Ini tempat umum, jadi yang barusan gue denger itu bener lo lagi hamil? Raka melirik perut Dini yang masih rata
Bukan urusan lo
Tapi lo ngak bakal bunuh diri kan?
Udah gue bilang gue ngak mau bunuh diri
Lo hamil sama siapa?
Bukan urusanmu
Lo hamil di luar nikah? Raka semakin penasaran
Bukan
Terus kenapa minta maaf ke nyokap lo, gue yakin lo mahasiwi yang hamil di luar nikah terus lo mau bunuh diri? ini udah jelas sih. inget dek cinta ngak selamanya indah
Raka nerocos panjang lebar ke Dini ,cewek yang baru saja ia kenal tapi entah mengapa dia tertarik dengan cewek ini. Dini hendak pergi dari situ karena percuma menjelaskan denga laki laki yang baru dia kenal kemarin itu tapi tanggannya dicekal oleh Raka terlebih dahulu.
Gue mau pergi , jawab Dini ketus
Gue butuh penjelasan ,siapa tau gue bisa bantu hajar laki laki yang udah ngamilin elo.
Maaf ya mas saya rasa anda tidak perlu sejauh itu bertindak, yang pasti gue ngak hamil di luar nikah jadi stop tanya tanya terus.
Ya udah duduk , ramen lo belum lo makan kan, mending makan dulu baru pergi. Dini pun kembali duduk .
Kak Raka sorry nunggu lama, seorang perempuan cantik datang menghampiri mereka dan duduk di depan Raka.
Bini gue ,bisiknya pada Dini lalu tiba tiba seorang laki laki tampan duduk di sebelah wanita itu
Hallo semua udah pesen makan belum.
Itu pacarnya , Raka berbisik lagi pada Dini dan Dini melotot tak percaya istri dan pacarnya terlihat akur dengan Raka.
Kalian bisik bisik apa sih? tanya karin curiga
eh ini kalo ngak salah embak embak yang jaga toko waktu itu kan?tanya Karin mengingat ingat kembali, kalian kenal? tanya karin penasaran sambil menatap Raka dan Dini bergantian.
Iya mbak, Dini tersenyum tipis dia bingung harus bersikap apa terhadap orang orang ini merasa terjebak di antara mereka dan perasaan tidak nyaman.
Kalian udah pernah ketemu? selidik Raka menatap karin dan Dini bergantian.
Gelang yang waktu itu beli di tempat dia, Oh iya kita belum kenal. Aku Karin
Dini mbak, ia menjabat tanggan karin
Sayang kamu mau pesan apa? tanya Biyan pada karin
Samain aja sama kamu beb
oke
Btw kalian kenal dimana?
Di jembatan jawab Raka singkat
Kok bisa, ngapain kalian kenalan di jembatan? tanya karin makin kepo pasalnya Raka tidak mudah untuk kenal dengan orang asing.
Jadi ceritanya dia lagi dejembatan ma-u , Dini langsung membungkam mulut Raka dengan tanggannya agar pria itu tak melanjutkan ucapannya
Maaf kayaknya ngak perlu kita bahas deh , bisa lanjut makan aja ngak? bujuk Dini pada mereka sambil melirik makanan yang baru datang di pesan. Karin dan Biyan saling lirik curiga ada sesuatu di antara mereka.
Mereka pun melanjutkan makan dengan hening sedangkan Karin dan Biyan saling menyuapi satu sama lain tak sungkan mengumbar kemesraan di depan Raka, Dini yang melihat itu merasa cangung dan penuh tanda tanya kalo pun mereka menikah terpaksa kenapa karin tidak menghormati Raka sama sekali malah mengumbar kemesraan di depan pria itu, ya setidaknya tidak terang terangan seperti itu bagaimanapun Raka adalah suami sah karin.
Ini berkas yang harus lo serahin sama papa, besok jadwal gue padat.
ok siap bos, karin mengambil berkas itu dari tanggan Raka.
Maaf ya semuanya gue balik dulu. kata Dini pelan dan hendak beranjak pergi
Eh kenapa balik kalian ngobrol aja , kita mau cabut jadi sungkan nih gue . kata Biyan
ya udah yuk sayang kita cabut. baybay kak Raka selamat bersenang senang . Karin membisikan kalimat itu lalu pergi bersama Biyan.
Gue juga cabut ya. kata Dini sudah berdiri hendak pergi
Mau kemana duduk . Raka menatap tajam pada Dini
tiba tiba saja ponsel Dini berdering lalu ia mencoba mengangkat pangilan dari Santi tapi dengan cepat Raka merebut ponsel itu dan di matikan.
Lo apa apaan sih.
Duduk dulu gue bilang.
Dini duduk kembali dan menatap tajam Raka yang penuh selidik
gue masih penasaran jadi lo beneran hamil?
Bukan urusan lo.
Gue emang ngak berhak tanya ini ke elo tapi gue mohon jangan lakuin hal bodoh kayak kemarin.
Sumpah ya gue ngak ngerti harus berapa kali gue ngomong ke elo kalo gue ngak ada niatan bunuh diri. elo aja yang salah sangka kemarin dan jangan lagi ikut campur urusan gue.Dini pun beranjak pergi dari duduknya
Raka menatap pungung Dini semakin jauh dari pandangannya, gadis itu sedikit berbeda pada wanita lain yang selalu ngejar ngejar Raka mesti sudah di tolak berkali kali bahkan tak jarang istri temannya banyak yang menunjukan ketertarikan tapi Dini sama sekali tidak tertarik lebih memilih pergi dari pada berlama lama disana.
Kalo emang kamu hamil siapa laki laki begok yang udah ningalin wanita secantik kamu din? gue bener bener penasaran sama hidup lo.
Dini lalu menghubungi santi setelah pergi dari Raka.
Hallo san
Elo marah sama gue sampe telfon gue lo matiin?
Engak, sekarang lo dimana?
Udah di depan moll
Tunggu di situ gue kesana sekarang. Dini lalu mematikan telfonnya dan menuju ke Santi
Santi, pangil Dini dari kejauhan sambil melambaikan tanggan.
ayo pulang, Dini menarik tanggan Santi
Lah katanya mau. . .
Ngak jadi, nanti gue jelasin . mereka pun menuju parkiran mobil lalu masuk ke dalam maobil, Santi yang dari tadi bingung dengan sikap Dini kesal terus memandangi temanya penasaran.
Kenapa sih din?
ngak papa ayo jalan
Emang kalo orang hamil gitu ya suka ngambek ngak jelas?
Dini melotot ke santi.
Sekarang kita mau kemana? tanya santi
Lo udah makan?
Udah sih.
ya udah balik yuk.