bc

Dibuang Suami, Disayang Majikan

book_age18+
8
IKUTI
1K
BACA
HE
forced
dominant
boss
heir/heiress
drama
bxg
friends with benefits
assistant
like
intro-logo
Uraian

Tiga tahun adalah masa kehancurannya. Kini dia kembali datang dengan semangat baru yang menggebu-gebu dari dalam hatinya untuk membuktikan jika dirinya bisa bangkit dan kembali meraih masa popularitasnya.

Pertemuannya dengan majikan yang dingin namun ternyata baik hati itu adalah awal dari semuanya. Majikan tampan dengan status duda beranak satu itu mengubah awal hidupnya yang baru dengan segala gairah dan pesona yang dia punya.

Jika dulu dia terjebak dalam kekagumannya di masa kuliah, kini dia kembali terperangkap dalam pesona dingin memabukkan yang dimiliki oleh Majikannya.

chap-preview
Pratinjau gratis
Memulai Hidup Baru
Bab 1 Nina memandang gedung pencakar langit di hadapannya. Gedung apartemen yang terletak di kawasan elite, ia sendiri pun tak menyangka kaki menginjakkan kakinya di sini. Dengan segala popularitasnya dulu, mungkin dia bisa sampai di tahap ini. Namun karena kebodohannya yang terjerat rayuan palsu belaka, semua jadi hancur dan hanya tinggal kenangan. Dengan semangat baru untuk hidup yang lebih baik. Ia pun mengembangkan senyumannya yang terasa kaku ini. Setahun sudah setelah diceraikan dan dibuang oleh mantan suami dia harus berjuang melawan ketakutan juga rasa trauma yang bersarang dihidupnya. Dia harus melawan segala pikiran buruk yang terus menyerang isi pikirannya. Hanya tiga tahun dia hidup bersama sang suami. Namun dalam waktu sesingkat itu semua telah berubah seratus delapan puluh derajat. Dulu dia seorang model yang tengah naik daun, banyak pria yang mendekatinya dari berbagai kalangan. Popularitasnya di dunia model sedang tinggi-tingginya, dia dipuja dan didambakan oleh setiap orang. Lenggak-lenggok tubuhnya di catwalk menjadi pusat perhatian yang ditunggu banyak orang. Banyak brand-brand besar yang menjalin kerja sama dengannya, hingga dia kewalahan dan kebanjiran job. Tubuh cantik tinggi semampai, dengan berat badan ideal ala seorang model menjadi dambaan setiap pertemuan. Setiap kali dia berjalan maka pandangan semua orang akan tertuju padanya. Dari pandangan iri setiap wanita yang melihatnya, juga pandangan penuh kekaguman dari para pria. Ia merasa di atas awan saat itu. Namun karena kebodohannya dia harus rela mempertaruhkan semua popularitasnya. Dia terjerat oleh seorang pria yang dia kenal dari masa lalu. Pria yang begitu dia kagumi dengan segala kerja kerasnya semasa di bangku kuliah. Pria yang tiba-tiba datang membawa bunga besar dengan senyuman menawan yang memikat hati. Dia menerima bunga itu dengan hati yang amat sangat bahagia. Ia pikir, kebahagiaannya telah hadir di hidupnya. “Kenalkan, aku Jovan. Aku salah satu pengagummu.” Dia tersenyum menawan, dengan satu buket bunga besar di tangannya. Bunga-bunga langsung bermekaran di hatinya, pria yang dulu dia anggap mustahil kini datang dan mengatakan kalau dia adalah salah satu penggemarnya. Sungguh ini adalah sesuatu yang sangat tidak dia duga. Dengan senyuman yang sama lebarnya, dia menerima bunga itu dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu mereka kembali pada aktivitasnya masing-masing, dan hal yang sama kembali terulang di saat dirinya sedang dalam acara seperti sekarang. Pria itu selalu mengikuti acara fashion show yang melibatkan dirinya. Membuat hatinya selalu berdegup kencang tat kala melihat wajahnya di barisan penonton. Namun ternyata, kekagumannya itu adalah awal dari kehancurannya. Setelah menikah, harga dirinya diinjak-injak sampai akhirnya semua kebahagiaan yang dia pikir akan bertahan selamanya itu hanya tinggal khayalan semata. Dia dibuang dan dicampakkan secara nyata, bahkan tanpa rasa iba dari sosok yang sangat dia kagumi sejak masa kuliah. “Akan kubuktikan aku bisa bangkit lagi seperti dulu!” ucapnya menggebu-gebu. Walau berat, namun dia tidak akan menyerah agar bisa membeli mulut-mulut orang yang menyakitinya tiga tahun silam. Pelan namun pasti dia melangkah memasuki gedung bertingkat dua puluh itu. Ingatan masa lalu kembali membuatnya terlempar pada kenangan dulu saat ia akan menanda tangani sebuah pembelian aset sebuah apartemen mewah, namun lagi-lagi dia berbuat bodoh dan lebih percaya pada mantan suaminya. “Sayang, lebih baik uangnya untuk investasi di bidang lain saja.” Begitu katanya. Ah, sial. Dia kembali kesal bila mengingat masa dulu. Andai dia tak termakan segala rayuan gombalnya maka dia tidak akan berakhir seperti ini. “Awh!” Nina jatuh terduduk saat seorang pria berjalan terburu-buru tanpa melihat ada dia depannya. “Hei, gendut! Pakai mata kalau jalan!” pekiknya dengan tatapan tajam yang mengesalkan. Selalu seperti itu bila dia berurusan dengan pria manapun setelah tiga tahun dia mengalami keterpurukan. “Ma-maaf.” Hanya itu yang dapat dia katakan. Dia tidak mempunyai kepercayaan diri seperti empat tahun silam. Kepercayaannya sirna setelah menikah dengan Jovan. Mantan suaminya yang sudah memporak-porandakkan isi jiwanya sampai dia tak mampu menatap orang di hadapannya. Dia hanya mampu tertunduk pilu. “Andai bukan wanita, maka sudah kupastikan kau habis ditanganku!” Pria itu mengangkat tangannya hendak memukul namun segera tertahan. Ia mengkerut ketakutan, beruntung ada seorang sekuriti yang segera melerai mereka berdua. “Mohon maaf, ada apa ini?” tanya seorang sekuriti itu. Pria itu langsung pergi begitu saja, meninggalkan dia dengan Sekuriti yang bertampang tegas. “Maaf sebelumnya ada perlu apa Anda kemari, dari pakaianmu kamu tidak terlihat seperti penghuni gedung ini.” Ia kembali bertanya. Memang benar, tampilannya tidak seperti kalangan atas sekarang, ditambah bentuk tubuhnya yang gempal dan melekuk indah seperti dulu. Orang tak akan menghormati dirinya lagi. “Aku ... aku di sini untuk bekerja.” Sekuriti itu mengangguk-anggukan kepalanya. Lihat kan, bila dia berkata lain sudah pasti dia tak akan percaya begitu saja. “Baiklah, bekerjalah dengan baik mbak gendut.” Sialan! Batin Nina kesal. Dia berjalan menuju lift dan segera menekan tombol angka delapan belas. Tempat di mana dia harus bekerja di gedung bertingkat ini. Gedung mewah yang penghuninya sudah pasti bukan orang sembarang. Dia bisa masuk ke kawasan ini lagi, tapi bukan sebagai tamu kehormatan melainkan sebagai pegawai yang akan membersihkan setiap sudut ruang apartemen yang akan dia tinggali. Setelah menekan tombol pin, pintu segera terbuka menampilkan lorong kecil lalu setelahnya ruangan mewah terpampang di matanya. Dia tersenyum kecil, setidaknya dia kembali merasakan tinggal mewah meski hanya sebagai babu. “Tidak Nina, kamu harus bekerja dengan baik. Lalu diet, dan kembali buktikan pada mantan suamimu bila kamu bisa kembali meraih popularitasmu lagi!” ucapnya menggebu-gebu. Tak lama pintu apartemen mewah inikembali terbuka. Dia segera berdiri untuk menyambut kedatangan bos besarnya. “Selamat siang, Tuan!” sapanya ramah. “Siapa kamu? Beraninya masuk tanpa sepengetahuanku!” suara dingin penuh amarah itu membuat degup jantungnya berdegup tak normal. Dia bahkan tak mampu menatap wajahnya. “Sa-saya pekerja baru di sini,” katanya terbata-bata. “Oh ya? Kau suruhan siapa?” “Bu Riana, Tuan.” Pria itu terdiam, beberapa detik kemudian berdehem kemudian menjelaskan semua tugasnya. “Bersihkan semua area di apartemen ini, tapi jika mau membersihkan kamarku kau harus izin dulu. Nanti setiap akhir bulan akan ada putraku datang, kau harus melayaninya dengan baik. Oh ya, kau bisa masak?” “A-aku tidak begitu mahir, Tuan.” “Belajarlah, karena aku membutuhkan pegawai yang bisa memasakkanku makanan rumahan. Untuk gaji apakah sudah diinfokan oleh Bu Riana?” Nina mengangguk pelan. Tubuhnya sudah lemas bukan baik, setelah dicampakkan Jovan dia selalu gemetar bila berhadapan dengan seorang pria. Mantan suaminya itu begitu banyak meninggalkan luka dan trauma di hatinya

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

My Secret Little Wife

read
100.8K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
208.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
14.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
191.9K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.8K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook