04 - Awal Segalanya

1484 Kata
Ratna pov Ratna masih kesel beneran sama mas-mas tadi. Padahal Ratna gak sengaja juga. Lah mau di bantuin gak mau, tapi kok malah menghina Ratna. Nama nya juga kehidupan banyak seluk beluknya. Yang bisa Ratna lakukan hanya sabar ae. "Ratna.. " Tiba-tiba mbak Siti memanggil ku. "Ono opo to mbak? " Tanyaku (ada apa kak?) "Itu Rat, kita harus bersihin semua kampus ini dulu sampek bersih. Soalnya nanti malam mau ada acara di kampus ini." Jelas mbak Siti padaku. "Oalh iya mbak. Emang acara opo yo mbak kalok Ratna oleh reti?" Tanya ku (oalh iya kak. Emang ada acara apa ya kak kalo Ratna boleh tahu?) "Gini lho cerita nya. Kan kampus ini yang punya keluarga Dirgantara, nah kampus ini mau di warisin ke anaknya. Nama nya bapak Riando Dirgantara. Gitu lah pokoknya." Jawab mbak Siti yang diangguki aku. "Oh yaudah mbak kita lanjut lagi kerja nya yo." . ****** Mario pov Penampilan udah oke, semuanya udah oke, Gue rasa itu semua sia-sia aja. Gara-gara cewek Kampung tadi, geli juga gue ngeliatnya. Masih ada ya cewek kaya gitu hidup dijaman sekarang. "Mario kok udah pulang nak?" Tanya nyokap  "Loh loh rambut kamu kenapa ini Mario? Kamu abis bersihin atap kampus ya?" Mama yang langsung meraba rambutku. "Eh.. Enggak dong ma. Masa orang seganteng dan sekece ini kok bersihin kampus." "Yah itu." Tunjuk mama ke rambut "Iya tadi ada cewek Kampung yang lagi bersihin atap di kampus eh malah jatuhin rambut Mario.".  "Udah gitu mukanya lecek, dekil banget lagi." Lanjut Mario lagi. "Yaudah sana mandi dulu." ***********. Pas gue turun dari kamar buat makan, gue bisa ngeliat papa yang sudah di sana. Jarang-jarang ya papa mau makan di rumah kaya gini. "Loh papa kok tumben, gak berangkat kerja? " Tanyaku "Kamu lupa apa gimana si boy, kan nanti malem acara papa sama kakek. Jadi papa mau persiapin buat nanti malem." Jawab papa "Iya deh yang mau pegang kampus kakek. Percaya Mario mah," ucapku di susul gelak tawa dari mereka. ------ Author pov Sekarang waktunya senja untuk bersembunyi yang menandakan hari sudah petang. Di dalam sebuah rumah yang berukuran kecil terdapat dua orang yang sedang mempersiapkan segala sesuatunya. "Gimana ini mbak Siti, emang baju nya gak terlalu terbuka yo? " Ratna yang sedang berkaca sambil memakai gaun yang sangat cantik di tubuh kecilnya itu. "Enggak Ratna, itu pas buat kamu," ucap Siti. "Tapi tak rasak ne ket mau, baju ne terlalu terbuka iki lho di bagian paha sama dadanya," ucap Ratna (tapi tak rasain dari tadi, baju nya terlalu terbuka ini loh di bagian paha dan d**a nya) "Nama nya juga gaun pasti kaya gitu." Siti yang menyakinkan bahwa gaun yang dikenakan Ratna cocok ditubuh mungilnya. "Lah mbak Siti dapet gaun ini dari mana to? " Tanya Ratna. "Dulu mbak Siti pernah di beliin sama istrinya yang punya kampus. Sebagai hadiah katanya." Jawab Siti "Oalh yaudah mbak ayo kita berangkat." "Iya ayo, mbak mau kunci pintu dulu." Sekarang di aula kampus sangat lah ramai sekali dari mulai mahasiswa di kampus ini sampai tamu undangan yang tak lain adalah para petinggi dan dosen-dosen dari Universitas lain. "Wih rame tenan yo mbak?" Sudah keberapa kalinya Ratna mengagumi kampus ini. (wih ramai sekali ya kak?) "Iyo Rat rame tenan." Yang disauti oleh Siti. (iya Rat ramai banget) Di lain sisi Mario dan kawan-kawan sudah derada di bascamnya. Dengan ditemani beberapa botol alkohol dan rokok pastinya. "Yo ni hp lo bunyi aja dari tadi. Dari si Devi kayanya," ucap salah satu temen Mario. Mario langsung mengembangkan senyumnya dan buru-buru mengangkat telepon nya. "Hallo iya Dev, ada apa?" "Mario, bagaimana kabar nya. Maaf ya kalok aku gak pernah angka telepon kamu." "Iya gapapa Dev, ngomong-ngomong lo kenapa telepon gue tumben." "Sebenernya aku cuma mau kasih tau kamu, kalok minggu depan gue mau nikah sama pria pilihan Ortu gue." Bagai di sambar geledek, Mario langsung mematikan handphone nya dan membanting nya di tembok. "b*****t lo Devi," ucapnya geram Mario berjalan ke arah kawan-kawannya dengan muka yang sedang menahan emosi. "Yo kenapa tadi Devi telepon lo? " Tanya temenya "Dia mau nikah." Jawab Mario singkat sambil mengusap wahajnya yang gusar. "Weh sabar aja lo Yo, mungkin bukan jodoh lo." "Oh iya ngomong-ngomong ada cewe kampung yang kerja di sini ya?" Tanya geng Mario yang lain. "Iya.. Lumayan dia cantik kok. Walaupun orang kampung." ucap Bima "Cantik dari mananya muka dekil gitu, bisa di bilang baju cocok buat lap masih dia pake aja," ucap Mario "Wah jangan kayak gitu kamu Yo, nanti jodoh lu kayak gitu mau lu?." Tanya Rian. "Mit-amit gak sudi gue sama model cewek kaya gitu." Jawab Mario *********** Di lain sisi Ratna dan mbak Siti sibuk menyiapkan segala macam untuk para tamu undangan. Tanpa sengaja ada seorang mahasiswi yang sedang jalan dan membawa jusnya tiba-tiba jus itu tumpah di gaun Ratna. Membuat sang empunya basah. "Aduh maaf ya mbak saya nggak sengaja," ucap mahasiswi cantik itu. "Iyo ndak popo mbak." Jawab Ratna ramah. (iya gak papa kak) "Tapi baju mbak basah, gimana ini mbak," ucap lagi mahasiswi itu. "Ben, ben ora popo nanti juga kering sendiri." (biarin, biarin aja gak papa nanti juga kering sendiri) "Yaudah mbak saya pamit mau ke kamar mandi dulu yo." Lanjutnya dan berpamitan pada mahasiswi itu. . *********** "Udah Yo, lu udah minum banyak banget Yo. Nanti lo mabuk," ucap Rian yang berusaha merebut botol alkohol yang masih dipegang Mario. "b**o amat si lo Yan, emang udah mabuk dodol." Timpal Gilang ke Rian. "Kepala gue pusing banget b*****t, huek.. Gue mau muntah." Mario yang berusaha berdiri sekuat tenaga untuk ke kamar mandi. Mario terus berjalan sambil limbung - limbung tidak jelas. Tiba-tiba Mario menabrak seseorang dan langsung terjatuh ke belakang. "Aduh.. Masnya gimana to. Kalok jalan hati-hati yok," ucap perempuan yang ternyata adalah Ratna. "Lo b**o yang jalan nya ngeliat - ngeliat." Sahut Mario gak terima. Ratna yang kasihan melihat Mario terkapar tanpa bergerak sama sekali hanya menggeliat doang. Ratna membantu Mario untuk berdiri, malah Mario memuntah kan semua isi perut nya di baju Ratna. Seketika bau jus, alkohol dan muntahan jadi satu digaun Ratna.  "Aduh gimana ini lagi, gak ada orang juga," ucap Ratna panik Ratna yang kewalahan membantu Mario, Sedangkan pria itu masih berusaha sekuat tenaga untuk berdiri.  Setelah pria itu berhasil berdiri,Mario pun langsung menarik tangan Ratna untuk menuju ruangan gelap. Yang merupakan tempat peristirihatan gengnya Mario. Ternyata mereka tidak hanya memiliki satu bascam saja, tapi banyak bascam dan jarang orang ketahui. Ya itu terdapat kamar dan kasur yang berukuran king size "Mas kita mau kemana sebenernya mas, kok malah kesini. Bukanya diruangan opo kae jenengane. Kalok buat orang sakit." Ratna yang masih kebingunagan dengan maksud Mario yang mengajaknya keruangan ini. (mas kita mau kemana sebenernya mas, kok di sini. Bukan nya di ruangan apa itu namanya. Kalo buat orang sakit) "Diem aja lo," ucap Mario sambil menghempaskan tangan Ratna yang sedari tadi digenggamnya. Tiba-tiba Mario menarik kembali rambut Ratna sampai masuk ke kamar dan menghempas kan Ratna ke ranjang. Seketika kepala Ratna pusing bukan main. Setelah menyadari tindakan senonoh Mario terhadap dirinya, ia pun hendak bangun dari atas ranjang pun lagi-lagi dihempas. "Mas... mas opo to kok aku dibawa kesini. Minggir mas aku mau keluar. Mas nya jangan macem macem ya mas. Buka pintu nya mas.. Hiks.. Ratna mau keluar mas." Ratna yang masih berusaha keluar dari ruangan itu dengan raut wajah yang sudah panik setengah mati. Detik berikutnya Ratna berlari hingga menabrak pintu yang ternyata sudah dikunci oleh Mario dan kuncinya entah dibuang kemana oleh pria itu. Gadis itu tidak lupa menggedor-gedor pintunya, berharap seseorang dapat membantunya keluar. "Mau kemana kamu gadis sialan, kamu gak bakal bisa kabur lagi," ucap Mario yang sudah memeluk tubuh Ratna dan tidak lupa tanganya menjambak rambut Ratna. Hingga gadis itu merasakan perih di kepalanya. "Mas lepasin aku mas," ucap Ratna meronta didalam dekapan Mario. "Diem lo Dev, gak ada yang bisa milikin lo selain gue Dev." Racau Mario karena efek mabuk. Di saat itulah Mario langsung menciumi tengkuk Ratna dan menggigit nya kecil. Dan sukses membuat Ratna mendesah kecil. Disatu sisinya ia ingin kabur tapi di sisi lainnya ia menikmati permainan Mario.  Mario langsung mendorong Ratna ke kasur king size nya hingga Ratna terlentang. Mario langsung menjatuhkan tubuh nya tepat di atas tubuh Ratna. Ratna hanya bisa menangis dan pasrah. "Malam ini lo jadi milik gue seutuh nya Devi. Hanya cara ini gue bisa dapetin lo," ucap Mario berbisik di telinga Ratna. Dan menyobek langsung gaun yang di pakai Ratna. Ratna hanya bisa diam dia tidak bisa berkutik lagi. Dia akan kehilangan kehormatan nya yang selama ini dia jaga hanya untuk suami nya. Hatinya hancur seketika, oleh pria yang sudah menghinanya mati-matian ditambah pria didepannya kini yang selalu menyebut nama wanita lain selama berhubungan badan dengannya. Dan suara itu memenuhi seisi ruangan yang dilakukan oleh perempuan dan laki-laki itu. Mereka berdua telah melalui malam yang panjang. Ratna berharap ini hanya mimpi buruk, dan paginya dia akan terbangun seperti tidak terjadi apa-apa. -----------------------
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN