"Silakan masuk, Bu," ajak Bu Wina begitu keluarga Bara tiba di rumah suaminya. "Terima kasih banyak," ucap mama Bara. Mereka membuka sepatu dan masuk ke dalam ruang tamu. Bara berjalan paling belakang. "Duduk, Bu. Maaf rumahnya ini sangat sederhana." Bu Wina berusaha rendah hati. "Rumahnya bagus, Bu. Apalagi pekarangannya terawat sekali. Kelihatan pemilik rumah begitu menjaga dengan baik," timpal Mama Bara. Kini Bara duduk diapit oleh kedua orang tuanya. "Saya panggilkan Bapak dan Naina dulu," pamit Bu Wina. Lalu meninggalkan ruangan. "Ibunya masih cantik, ya? Awet muda," puji Mama Bara dengan wajah kagum. Bara hanya nyengir kuda. Dia juga bingung bagaimana bilang pada ibunya kalau Bu Wina masih berusia tiga puluh tahunan. Dia janda yang dicerai suami karena tak juga punya anak.

