"Makan dulu, Mas," ajak Laras menarik lengan Arkian. Suaminya itu malah terus kerja dan tetap di kursi. "Kalau Mas Arki enggak mau makan, Laras juga enggak akan makan," ucap Laras kesal. "Iya, ini aku mau bangun, kok." Arkian berdiri. Dia ikuti Laras ke ruang makan. Di luar matahari sudah mulai terlihat cerah. "Sarapannya telat, deh." "Laras mau masak dari subuh, tapi kamu ditanya mau makan apa jawabannya nanti terus. Bisa enggak kalau kerja itu enggak usah lama-lama. Harus ingat makan sama istri. Apalagi sekarang sudah mau punya anak. Bayi kita di perut dari tadi minta sarapan. Papanya malah senang duduk depan laptop," keluh Laras. Mereka menuruni tangga. "Maaf, tadi ada pesanan roti banyak banget buat acara aqiqah katanya. Aku jadi harus hubungi banyak klien dan juga pesan plastik.

