Seorang dokter keluar dari bilik ruang IGD. Dokter paruh baya itu memberitahukan berita duka pada Bintang dan yang lainnya. “Mohon maaf, tim medis sudah berupaya sebaik mungkin, tapi nyawa pasien tidak bisa diselamatkan. Luka yang parah dan benturan keras di kepala korban, membuat korban tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Korban kami nyatakan meninggal dunia, sebelum sempat dilakukan tindakan lebih intensif,” Bintang menatap Langit nanar. “Mas, siapa yang meninggal?” tanyanya lirih. Langit pun menggeleng pelan, karena dirinya juga tidak tahu jawabannya. “Apa kami boleh masuk ke dalam, Dok? Saya ingin melihat jasad korban untuk yang terakhir kalinya.” Dokter menepi. “Silakan,” ujarnya memberi jalan. Langit menautkan jemarinya pada Bintang, kemudian mengajaknya untuk masuk kedalam, g

