Alena mematung di tempatnya. Dirinya diam tak berkutik. Lidahnya terasa keluh untuk sekedar menjawab pertanyaan dari Langit. “Siapa yang mau kamu lenyapkan, Alena?!” ulang Langit dengan pertanyaan yang sama. Tak kunjung mendapat jawaban dari Alena membuat Langit semakin geram. Langit pun semakin mendekatkan dirinya pada gadis licik itu. Langit terus mendesak Alena untuk mengakui ke-bu-sukannya. “Siapa, Alena?!” desanya dengan mengguncang keras bahu Alena. Alena tetap membisu. Dirinya menunggu momen di mana Langit mulai lengah. “Mas, dia siapa?” tanya Bintang membuat fokus Langit mulai pecah. Kesempatan emas itu, tentu tidak akan disia-siakan Alena. Langit yang masih menatap Bintang menjadi sebuah keuntungan bagi Alena. Gadis itu mulai melancarkan aksinya. Alena

