Langit menatap Bintang sinis. "Mboh, Bintang. Karepmu!" ujarnya kesal. Bintang terkekeh, "Dah, ayo buka mulut." Bintang menyodorkan tangannya yang mengepal sejumput nasi di depan Langit. Dengan lahap, Langit menerima suapan dari Bintang. Langit membuka mulutnya lebar-lebar, dan nasi pun masuk dengan sempurna. Hanz hanya bisa melihat kemesraan dua sejoli itu dengan rasa iri. "Mas Hanz mau?" tawar Bintang. Hanz pun mengangguk lalu membuka mulutnya lebar-lebar. Tak rela jika miliknya dibagi dengan orang lain, Langit langsung menyambar kantong keresek berisi gorengan. Dirinya mengambil bakwan udang kemudian menyumpalnya di mulut Hanz. "Jangan macam-macam!" ancam Langit. Hanz sendiri, hanya bisa menerima sumpalan bakwan udang di mulutnya yang penuh dengan hati yang dongkol. Setelah

