~UPIK~ Aku menatap tajam ke arah Haikal. Rasa ingin mencekik lehernya benar-benar tumbuh subur di kepalaku. Bisa-bisanya dia melakukan perbuatan itu lagi. Memamerkan fotoku tanpa persetujuan dariku. Sebuah tangan di atas pundakku mengejutkanku. “Aku cemburu kamu ngelihatin dia sampe segitunya,” bisik Daniyal dari belakangku. “Timingnya lagi nggak tepat buat kamu cemburu,” balasku. “Udah nggak usah ngelihatin dia lagi,” ujar Daniyal lalu memutar kepalaku ke arah lain. “Atau kamu mau aku nyamperin dia sekarang?” Aku menghela napas lalu mengembuskannya kasar. Daniyal hanya tersenyum tipis mendengar helaan napasku yang mungkin terkesan mendengus menurutnya. Lima menit kemudian proses lelang dimulai. Satu per satu foto-foto telah dilepas ke pemilik barunya. Sampai akhirnya tiba foto ter

