Wajah ayahku mengeras saat dia melihat tulisan tangan yang dibuat dan di tanda tangani langsung oleh Noriyuki Oubi, awalnya ayah mengelak dan menyangkal kalau apa yang ditulis oleh bocah yang susah payah kutemui di Tokyo itu hanya rekayasaku semata, namun setelah dia memastikan langsung pada rekan kerjanya, ayahku kembali naik pitam dan lagi-lagi dia menggebrak meja dan melotot ke arahku.
“Itu tulisan tangan Noriyuki Oubi.” Ujarku kembali menegaskan. Tapi, aku malah bisa mendengar suara gertakan gigi yang sangat kuat darinya, bahkan suara deru napasnya pun bisa kudengar dengan jelas. Seperti binatang buas yang siap menelanku hidup-hidup.
“Ka— “
“Aku benar-benar ingin jadi gelandangan, anak kurang ajar!”
“Maaf, aku hanya ingin Hiro dapat suami yang setidaknya seumuran dengannya, bukan a
