Bab 1
Aku memang waktu sekolah sudah menjadi langganan bulli dari teman kelasku, karena aku sengaja berdandan culun ini ide dari kakek agar bisa mengecoh musuh bisnis kakek yang selalu mengincarku karena aku cucu kesayangan beliau. Dulu mendengar ide ini orang tuaku sangat tidak setuju, terutama mamah yang tidak mau menyembunyikan wajah tampan anaknya tertutupi dandanan culun, kalau papah cuek selama anak satu-satunya ini aman beliau iya-iya saja.
Aku sekarang sudah berada di belakang sekolah, seperti biasa Dimas dkk menghajarku tanpa alasan yang aku tidak tahu apa kesalahanku, dan setelah itu mereka akan mengambil paksa uang sakuku. Tapi hari ini aku sedikit beruntung ketika Dimas dkk ingin mengambil paksa uangku tiba-tiba suara manja seorang cewek mengalihkan perhatian Dimas dkk dan....aku.
"Sayyaaaang....ih aku udah nunggu malah asik main sama temen, gimana sih" suara manja cewek itu sambil berjalan menuju arahku yang masih dipojokkan. "Kenapa ngga kabarin aku dulu, kalo mau main ama temen, udah capek-capek nunggu laper loh yang aku tu" ucap cewek itu sembari membantu ku berdiri, setelah itu dia bergelanyut manja di bahuku. "Maaf ya mas. Aku mau bawa pacarku dulu, aku pengen makan berdua sama pacarku ini, byeeee...." ucap gadis itu ke Dimas dkk, sedangkan Dimas dkk hanya menjawab dengan anggukan. Meskipun aku masih kaget juga, tak apalah ini kesempatan ku kabur dari Dimas dkk.
"Maaf kak, aku pegang-pegang soalnya tadi ngga sengaja liat kaka di pukulin geng tadi" ucapnya ketika kami sudah berada luar gerbang sekolah. Aku tersenyum, "Iyah nggak papa, makasih ya. Oh ya kenalin Raman" aku mengulurkan tangan kananku. Dia menjawab dengan ramah, "Catalin".