Leonor menyeringai, senyum mengerikan yang tidak mencapai matanya. "Dengar baik-baik, Keyli. Pilihanmu bukan di penjara, melainkan di luar sana. Jauh dari kehidupanku, jauh dari keluargaku. Dan yang terpenting, jauh dari Scarlet." Mata Keyli melebar, napasnya tertahan. Ia sempat berpikir ada tawaran lain, sebuah celah, tapi Leonor memadamkan harapan itu dengan kejam. "Tidak ... kau tidak bisa melakukan ini!" "Oh, aku bisa," potong Leonor, langkahnya mendekat, menunduk hingga wajahnya nyaris bersentuhan dengan Keyli. "Aku sudah muak dengan sandiwaramu. Aku tidak akan membiarkan racun sepertimu berada di dekat keluarga yang sudah kau rusak. Kau ingin bertahan hidup? Silakan. Tapi tidak di sini. Tidak dengan Scarlet." "Scarlet adalah putriku! Darah dagingku!" histeris Keyli, suaranya me

