Part 4: Rasa yang terpendam

1109 Kata
”My Lovely Loser” Author by Natalie Ernison Laviora mulai menunjukkan rasa sukanya pada Nickgeld. Nickgeld pun sudah mengetahui rasa suka Laviora terhadap dirinya. Namun, Nickgeld bersikap biasa, seolah tak tahu apa yang Laviora pikirkan tentang dirinya. ~ ~ ~ Semenjak kejadian beberapa minggu yang telah lalu, Vie kerap kali merasa malu setiap berjumpa dengan direktur tampannya. ”Perusahaan Majalah X” Asisten Feter sedang bersama dengan Vie, di sebuah ruangan tata rias. Vie duduk di depan sebuah cermin berukuran besar. Sementara itu, seorang pria kemayu sedang merias wajah cantiknya. ”Apakah Nona Voira jarang menggunakan make up?” tanyanya sembari mengenakan alas bedak diwajah Vie. Hmm... Vie mengangguk, tanda mengiayakan pertanyaannya. ”Kulitmu sangat lembut, Nona Viora. Kau sangat layak menjadi seorang model!” Puji sang penata riasnya. Vie tersenyum, menganggumi keindahan make up diwajahnya. ”Aku tidak memiliki bakat model, kak.” Balas Ve dengan senyuman tipisnya. ”Mengapa kau berkata seperti itu! Kau sangat cantik alami, dan juga aura dari dirimu membuat siapa sjaa merasa nyaman.” Ucap si penata rias, sembari turut memandang keindahan Vie. ”Sudahlah kak. Aku harus kembali bekerja hari ini. Terima kasih atas bantuan kakak.” ”Baiklah Nona Viora.” Balas sang penata rias sembari tersenyum pada Vie. Vie kembali ke ruangan kerjanya. Baru saja tiba, pupil mata Vie membesar. Tatkala melihat setumpukkan berkas di atas meja kerjanya. ”Apa-apaan ini!” Gumam Vie kesal. ”Jangan pikir kau dapat bersantai. Kerjakan semua berkas itu!” Tutah Wiona pada Vie. ”Wanita ini sungguh menyebalkan!” Vie menahan rasa marahnya kali ini. Via memindahkan semua berkas yang berada di atas mejanya. ”Heh! Siapa yang memintamu untuk menyingkitkan berkas itu!” Bentak Wiona. Meraih tangan Vie, namun Vie menghempaskan tangan Wiona darinya. ”Kau!” Wiona menaikan tangannya dan hendak memukul wajah Vie. ”Wiona!” Seru Nick yang baru saja tiba di depan ruangan kerja Vie. Wiona melangkah ke arah Nick, meraih dasi Nick dan mengecup bibir Nick. ”Pria ini milikku, kau seharusnya bekaca!” Ucap Wiona sinis. Melihat apa yang telah Wiona perbuat. Vie mulai merapikan barang-barang miliknya, dan menganggap semua angin lalu. Nick meraih tangan Wiona memaksa Wiona ikut bersamanya. Sementara Vie menyibukkan dirinya, Vie sangat sedih atas apa yang telah ia saksikan. *** Plak Nick menampar wajah cantik Wiona, membuat Wiona menyentuh wajahnya yang terasa sakit. ”Kau yang mencari gara-gara denganku!” Bentak Nick, dan menjambak rambut panjang Wiona. ”Pukul aku! Pukul! Maka aku akan membunuh bayi ini!” Ancam Wiona. Nick ingin memukul kembali wajah Wiona, namun tangannya tertahan saat Vie berdiri dari seberang lorong gedung dan melihat semua yang terjadi di sana. Vie pun berlari menjauh, dengan perasaan yang hancur. ”Jika kau berani dekat dengan pegawai rendahan itu, maka aku akan menghancurkannya!” Ancam Wiona. ”Aku bahkan ragu, jika anak di kandunganmu adalah anakku!” Tukas Nick lalu meninggalkan Wiona seorang diri. ”b******n! Hanya karena satu kesalahanku, lalu kau hukum aku seperti ini!” Teriak Wiona, namun Nick membiarkannya begitu saja. *** Vie pulang lebih awal, dan segera pergi menggunakan transportasi umum. Drrttt... Nomor tidak dikenal memanggil... Vie mengabaikan panggilan itu, dan bersandar di kursi bus yanh ia tumpangi. Hingga tiba di sebuah halte bus, Vie turun dan memilih untuk berjalan kaki menuju kediamannya. Drrtt.... Dering dan getar ponsepnya kembali berbunyi. ”Hallo selamat sore!” ”Hallo Nona Laviora! Aku Michael..--” Ujar pria yang memanggilnya. Vie baru ingat, pria itu adalah model yang ia temui beberapa pekan lalu. Vie duduk di area trotoar yang terdapat kursi, lalu melanjutkan perbincangan mereka. Michael adalah model yang Vie temui, saat Vie ikut serta dalam sesi pemotretan. **** Beberapa minggu kemudian... Setelah kerap kali saling berkirim pesan, dan Vie juga meresponi panggilan dari Michael. ”Restaurant X” Michael mengajak Vie untuk bertemu di sebuah resto cepat saji. ”Maaf, jika aku membuat Nona Vie terganggu.” Ucap Michael pada Vie. ”Ia kak, tidak masalah.” Jawab Vie sembari menyeruput minuman dingin miliknya. Keduanya saling bertukar pikiran dan Vie cukup menikmati alur pembicaraan mereka. ”Bisakah aku datang berkunjung?” tanya Michael ramah. ”Tentu saja kak, jika aku sedang berada di rumah.” Sejak saat itu, Michael kerap kali mengajak Vie untuk bertemu. Namun, Vie tidak memiliki rasa ketertarikan pada Michael. *** ”Villa X” Pada suatu saat, perusahaan majalah tempat Vie bekerja, sedang mengadakan acara pesta dansa. Vie hanya mengenakan dress sederhana miliknya, dibandingkan dengan panampilan wanita-wanita model lainnya. Vie tentu jauh berbeda dari mereka. ... ”Nona Vie, ada pria yang sedang mencarimu!” Ucap asisten Feter. Vie melangkah ke area taman yang letaknya taj jauh daris sekitaran Villa tempat acara diadakan. ”Nona Laviora!” Panggil seseorang, dan membuat Vie memutar badannya. Michael Georg  ”Kak Michael!” Ucap Vie tersenyum. Michael melangkah ke arah Vie dan menarik tangan Vie. ”Ikut denganku!” Ajaknya dan berjalan setengah berlari. Langkah mereka terhenti di depan sebuah halaman nan luas. Letupan kembang api bertaburan di atas langit dan terlihat begitu indahnya. ”Sekian lama, aku ingin mengajakmu kemari!” Ucap Michael dengan senyuman merekahnya. Vie pun tersenyum sendu saat menerima kejutan istimewa dari Michael. ”Nona Laviora, aku bukanlah seorang model. Aku hanya membantu usaha kakakku.” ”Apakah saudara kakak, seorang photographer?” ”Benar, pria yang mengajakmu untuk pemotretan.” ”Oh.. lalu, kakak bekerja sebagai apa?” ”Hanya pegawai biasa.” Vie mengangguk santai, dan tidak mempermasalahkan pekerjaan Micahel yang kini menjadi temannya. Namun sebenarnya, Micahel adalah seorang pengusaha muda yang cukup terkenal dan sangat sukses diusianya yang baru menginjak tiga puluh dua tahun. >>> Vie berjalan beriringan bersama Michael, sembari berbincang-bincang. ”Wow! Seorang wanita buruk rupa, bertemu dengan seorang pangeran.” Cela Wiona yang sedang bersama Nick. Wiona merangkul tangan Nick, mata Vie terfokus dengan rangkulan Wiona. ”Sudah mendapatkan pria yang mapan, tapi masih saja melirik pria orang lain!” Tuduh Wiona.  ”Maaf Nona, apakah kau berbicara pada kami?” Ucap Michael heran. ”Tentu saja, wanita yang bersamamu. Apa kau tidak tahu, wanitamu seperti apa!” Ucap Wiona dengan menaikan sebelah alisnya. Michael melihat ekspresi Vie yang terlihat tidak senang. ”Tuan Nick apakah wanitaku sudah membuat wanita tersinggung?” ucap Michael sengaja. Nick menatap tangan Michael yang sedang merangkul Vie. ”Jika Nona sudah selesai, maka bisakah kami pergi?” Tukas Michael lalu pergi dari hadapan Wiona dan Nick. *** Michael mengajak Vie untuk pergi dengan mobil pribadinya. Vie terdiam, dan ia cukup malu dengan perkataan Wiona dihadapan Michael. ”Akhir pekan aku memiliki tiket ke wahana. Sayang sekali jika tidak digunakan.” Ucap Michael mencairkan suasana. ”Apakah tidak masalah!” ”Masalah apa, Nona Laviora! Bersantailah dari pekerjaan mu.” Ucap Michael tanpa ingin mengungkit masalah beberapa saat lalu. ”Maaf kak Michael, jika malam ini kakak harus mendengarkan perkataan seperti itu.” ”Lupakan saja. Wiona memang seperti itu sejak dulu.” Ucap Michael. Vie menatap ke arahnya, dengan tatapan heran. ”Ohh, silakan masuk. Ini sudah cukup larut.” Michael mencoba mengalihkan pembicaraan mereka. ”Baik, terima kasih kak Michael.” Vie keluar dari mobil mewah milik Michael. Sementara itu, Michael masih menatap ke arah Vie. ”Aapakah aku terlambat mengenalmu!” Gumam Michael dengam senyuman sendunya. Michael mencurigai akan perasaan Vie pada Nick. Michael yang sudah mulai memiliki ketertarikan pada Vie sejak awal perjumpaan mereka. Sementara itu... *** Di dalam mobil milik Nick. ”Coba lihat! Pegawai rendahan yang kau bela sudah berani bersama seorang Michael Georg, putra dari Tuan Georg. Sungguh berani sekali.” ”Lalu, apa yang kau permasalahkan!” Tukas Nick sinis. ”Nick, aku tidak akan membiarkan p*****r itu hidup dengan tenang.” Wiona membanting pintu mobil milik Nick. Nick bersandar di kursi mobilnya, mengingat betapa menawannya Vie. Namun, saat ini Nick belum menemukan sesuatu yang dapat membuatnya berjuang untuk Vie. Terlebih lagi, Wiona begitu tidak menyukai setiap wanita yang berhubungan dengan Nick, siapapun itu. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN