Semakin Wilbert Marvynn berkata begitu, di hati Fandy Diponegoro semakin tidak tenang. Saat ini di pikirannya kembali teringat dengan apa yang dikatakan Yuni sebelumnya. Hati Fandy tidak tahan dan menjadi kecil. Apakah bocah ini benar-benar adalah anak orang kaya? Apakah anggur itu benar-benar diberikan untuk Welly? Apakah mobil Phaeton itu benar-benar adalah miliknya Bos Hotel Haston? Satu per satu masalah, sepertinya sudah jelas. Fandy teringat dengan dirinya sebelumnya yang mengaitkan semua ini dengan Wilbert, teman sekolahnya, sepertinya memang agak memaksa. Namun sekarang, jika digantikan dengan karena Welly memiliki identitas yang tidak biasa, maka itu sangat masuk akal. Hanya saja memikirkan ini semua, Fandy tidak merasa senang karena kenal dengan anak orang kaya

