Bab.182

798 Kata

  Fandy mengerutkan kening, tetapi dia tidak bisa memikirkan alasan yang bagus.   “Baiklah, kita lihat apa yang akan mereka lakukan.” Fandy berkata, “Jika anak ini benar-benar berani menipu kita, maka jangan salahkan aku karena bersikap kasar. Sejujurnya, aku memiliki banyak teman sekelas semasa SMA di Batang. Selama aku menyapa dan membereskan anak ini, itu sangat mudah, mari kita lihat apakah dia berani melawan kita atau tidak!"   "Oh? Siapa yang akan membereskan oleh kakak ipar?"   Saat mereka bertiga bergumam dengan suara rendah, Welly tiba-tiba datang dan bertanya.   Welly telah memperhatikan mereka untuk waktu yang lama. Sejak mereka turun dari mobil, beberapa orang tidak terburu-buru memasuki pintu, disaat itu lah mereka mulai berbisik di sana-sini.   Welly tentu saja juga ingi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN