Bab.183

902 Kata

  Pelayan wanita tentu tidak berani mengabaikan. Dia dengan cepat membawa beberapa orang ke sebuah ruangan VVIP yang besar tepat berada di samping.   Dengan segera beberapa orang sudah duduk, pelayan wanita pertama dengan hormat meletakkan menu di depan Welly dengan sopan berkata, "Tuan, silakan melihat menunya, ingin pesan apa?"   Tindakan pelayan wanita itu bisa dimengerti. Lagi pula, di meja ini, dia hanya mengenal Welly dan tahu bahwa identitasnya luar biasa.   Jadi wajar untuk menyerahkan menu kepada Welly terlebih dahulu.   Tapi langkah ini segera membuat kakak sepupu Yuni yang duduk di seberang Welly memasang wajah tidak senang.   Dia menyorongkan satu set peralatan makan yang berbahan keramik di depannya lalu berkata dengan nada tidak senang, "Kamu gadis kecil, kamu baru ya di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN