Thalia turun dari taksi dia langsung menuju lift dan naik ke lantai 10 tempat Apartemen Regan,sesampai nya disana Thalia ragu untuk menekan password Apartemen,dia mencoba mengetuk pintu terlebih dahulu.
“Regan” Thalia mengetuk pintu Apartemen Regan berulang tapi tidak ada sahutan dari dalam,akhirnya Thalia memutuskan untuk menekan password nya,Thalia terdiam sejenak terakhir kali Regan bilang jika password Apartemen nya adalah tanggal terakhir pertemuan mereka,tapi kapan?
Thalia mengumpat di dalam hati nya,bisa bisa nya dia lupa tanggal itu,Thalia mengeluarkan buku diary nya dan menelusuri tanggal itu,walau dia sudah kuliah tapi Thalia masih sering menulis cerita nya di diary walau tidak sesering dahulu.
“Ah dapat” pekik nya lalu memasukkan tanggal yang tertera,Thalia memekik senang saat berhasil membuka pintu,sebelum masuk dia Kembali mengetuk ya setidak nya memberitahu Regan jika dia akan masuk.
Gelap,itulah yang Thalia lihat,dia meyeringitkan alis nya apakah Regan tidak menghidupkan lampu selama sakit? Dia berjalan menuju kamar utama mencari Regan dan benar saja pria itu terbaring lemah di atas Kasur.
“Re” Thalia berjalan mendekati Regan,Regan memalingkan wajah nya menatap Thalia lalu tersenyum.
“Kamu datang? Bukan nya tadi sudah aku larang? Kamu ada kelas kan hari ini” ucap nya pelan,Thalia mendengus darimana Regan tahu jika dia memiliki kelas hari ini.
Thalia menghiraukan perkataan Regan,dia mengulurkan tangan nya untuk menyentuh dahi Regan tapi malah di tarik oleh Regan,dia mengenggam tangan Thalia erat lalu mencium nya.
“Jangan modus deh Re,lagi sakit juga” kesal Thalia,dia menarik paksa tangan nya lalu menyentuh dahi Regan lagi,Regan hanya tersenyum mendengar itu.
“Badan kamu panas banget,sudah ke dokter?”
Regan menggeleng lemah,”buat apa aku ke dokter,kan aku juga dokter” jawab nya,Thalia mencebikkan bibir nya,lulus saja belum sudah ngaku ngaku dokter.
“Tapi kan kamu harus minum obat”
Regan menggeleng lagi,”Pacar ku sendiri seorang farmasi” Regan tersenyum menatap Thalia,”sakit seperti ini pasti tahu obat apa yang di gunakan” lanjut nya
Thalia menatap Regan kesal,dia mengumpat di dalam hati.Regan sungguh pintar berkata kata.
“Eh mau kemana?” Saat Thalia ingin berbalik,tangan nya di cekal oleh Regan.
“Mau beli obat untuk kamu” ya setidak nya Thalia bisa memberikan obat obatan penurun panas terlebih dahulu.
“Tidak usah,temani aku disini saja”
“Tapi kamu harus minum obat” Kekeh Thalia.
“Lia” tekan Regan,Thalia menghela nafas nya dan duduk di pinggiran Kasur Regan.Dia menatap pria itu yang terlihat lemah,genggaman tangan Regan tidak lepas dari nya,walau beberapa kali Thalia mencoba melepaskan tapi Regan Kembali menautkan nya.
“Terimakasih” lirih Regan,dia menatap wajah Thalia yang terlihat kesal.Thalia terdiam sejenak dia terpaku dengan senyuman Regan yang terlihat sangat manis.
“Temani aku tidur” ucap nya manja,Thalia mengangguk dengan sendiri nya,Regan tersenyum dia menarik tangan Thalia untuk berada di atas da da nya dan memejamkan mata.Thalia hanya diam melihat itu dia memandang wajah Regan yang terlihat tenang,wajah Regan tidak ada yang berubah tetap terlihat tampan di mata Thalia,dengan rahang tegas,hidung mancung dan kulit putih oh jangan lupakan Regan juga memiliki eye smile yang sangat indah.
**
Regan membuka mata nya,dia mengejapkan mata nya berulang lalu meraba dahi nya yang sudah terpasang kompres,ah ini pasti Lia yang melakukan nya.Dia mengedarkan pandangan nya ke seluruh kamar dan tidak menemukan Lia.Akhirnya Regan bangkit dan berjalan menuju dapur.
Dia tersenyum senang saat melihat Thalia yang sedang memasak di dapur nya,”kulkas ku kosong” Regan berjalan menuju meja makan lalu duduk disana,Thalia membalikkan badan nya dan meliha Regan yang sudah duduk manis sambil menatap nya.
“iya,aku terpaksa harus pergi ke minimarket bawah untuk membeli beberapa sayur dan daging untuk bubur.” Thalia membawa semangkuk bubur buatan nya dan memberikan nya ke Regan.
Dengan lahap Regan memakan bubur buatan Thalia,walau rasa nya tidak seenak di abang abang gerobakan tapi no bad untuk percobaan pertama.Thalia mengambil handphone nya untuk mencek notifikasi yang terus masuk sedari tadi.
Dia terlonjak kaget saat membaca pesan dari Kyla,”Sial” umpat nya tidak sengaja dan membuat Regan mengangkat wajah nya.
“Kenapa?” Tanya nya,Thalia mengangkat wajah nya panik lalu menggeleng.
“Tidak apa apa”
Regan tidak percaya,dia terus menatap Thalia yang terlihat kesal,”Kamu dapat tugas dari ibu Tara?”
“Eh gimana kamu bisa tahu?” tanya Thalia bingung dan tebakan Regan sangat lah benar.
“Beliau juga mengajar di jurusan aku dan kebetulan ibu Tara masuk kan di kelas kamu?” Thalia mengangguk kecil
“Apa tugas nya?”
“Membuat makalah tentang penggunaan obat pada penyakit displedemia dan di kumpul dalam 3 hari” ucap nya lesu,Regan mengangguk dia sudah tahu tugas dari ibu Tara jika ada mahasiswa yang tidak masuk kelas nya dan karena itu juga Regan melarang Thalia untuk datang.
“Mau ku bantu?” tanya Regan dia menatap Thalia yang terlihat tidak ceria,Thalia mengangkat kepala nya menatap Regan bingung.
“Jangan,kamu lagi sakit lagi pula ini tugas nya mudah”Tolak nya,Regan hanya diam dia menatap Thalia sambil memakan bubur nya.
**
Setelah selesai kelas ibu Tara Michel pergi mencari Thalia,tadi saat kelas Thalia tidak masuk dan membuat nya dapat tugas dari ibu Tara.Padahal pagi tadi Thalia berangkat bersama dengan nya.Michel pergi mendekati Kyla yang sedang menyusun buku nya.
“Kyla,Thalia mana?” Tanya nya,Kyla mengangkat wajah nya dan terkejut melihat Michel di depan nya.
“Thalia,pergi ke Apartemen Regan.Regan sedang sakit jadi dia langsung pergi ke sana” jelas nya
“Apa?” Michel terkejut mendengar nya,dia tidak habis pikir bagaimana Thalia berani meninggalkan pelajaran ibu Tara demi menjenguk Regan,Michel mengambil handphone nya berniat untuk menelpon Thalia tapi tangan nya di tahan oleh Kyla.
“Kamu ingin menghubungi Thalia?” Michel mengangguk tanpa menatap Kyla.
“biarkan saja,Thalia pasti baru saja sampai di Apartemen Regan” Michel mengangkat wajah nya menatap Kyla “Aku sudah menghubungi Thalia,dan dia bilang jika badan Regan panas dan dia sendirian di Apartemen”
Michel menghela nafas nya lalu memasukkan Kembali handphone nya ke saku celana nya,dia mengambil tas nya lagi dan berjalan meninggalkan Kyla yang terdiam melihat kepergian Michel.
Michel memutuskan untuk pulang ke Apartemen,bukan nya dia tidak ingin menghubungi Thalia tapi dia ingin memberikan waktu untuk mereka berdua terlebih dahulu,Michel Lelah melihat Thalia yang seperti orang galau karena terus memikirkan Regan.