PART 25 FILM

1001 Kata
Thalia mencuci tangan nya di wastafel,dia baru saja selesai mengerjakan sediaan masker hasil penelitian kelompok nya,Thalia melirik jam di tangan nya yang sudah menunjukkan pukul 8 malam,dia mendesah lelah hampir 12 jam dia berada di laboratorium untuk menyelesaikan penelitian kelompok nya. “Aku duluan ya” Thalia menyapa salah satu teman kelompok nya yang masih menyelesaikan sediaan masker mereka,mereka mendapat tugas akhir untuk membuat sebuah sediaan yang sedang marak akhir akhir ini dan kelompok Thalia memilih untuk membuat sediaan masker,tidak sulit tapi membutuhkan kesabaran dan waktu ekstra untuk mengejakannya. Thalia berjalan menuju lift semua lampu di lantai 4 sudah padam,dia menghela nafas nya lalu mengambil handphone nya uintuk menghubungi Michel. “Kok handphone Michel nggak aktif sih” gumam Thalia,dia mencoba menghubungi handphone Michel lagi tapi tetap sama hanya suara operator lah yang membalas telpon nya. Keluar dari lift,Thalia berjalan di sepanjang koridor lantai 1 suasana nya sudah sangat sepi mungkin hanya ada kelompok nya yang berada disini.Kampus nya biasanya sudah tutup jam 7 malam tapi untuk beberapa mahasiswa yang memiliki keperluan seperti Thalia masih di izinkan untuk di kampus sampai jam 11 malam. “Siapa itu?” Mata Thalia menyipit saat melihat seorang pria duduk di loby lantai 1,Thalia mendekati dan betapa terkejut nya dia saat pria itu adalah Regan! “Regan,kamu nunggu siapa?” Regan menolehkan pandangan nya dari layar handphone nya dan tersenyum menatap Thalia. “Menunggu kamu” jawab nya lembut,Thalia menatap Regan dengan bingung.Buat apa pria itu menunggu diri nya di sini sendirian apa Regan tidak takut? “Dari jam berapa kamu nunggu?” “Dari jam 5 sore tadi,Michel menemui aku dan mengatakan jika dia memiliki hal lain yang harus dia kerjakan jadi dia meminta aku untuk menjemput kamu” terang Regan,Thalia tercengang mendengar nya jadi Regan sudah menunggu nya selama 3 jam! “ayo kita ke mall” “Eh ke mall?” Thalia menatap Regan bingung “bukan nya pulang ke kos ya?” lanjut nya dan membuat Regan tertawa. “Aku ingin menonton film di bioskop sebentar,film yang sudah lama ku tunggu baru keluar” Thalia termangu,dia memilin jari tangan nya sendiri,ingin menolak ajakan Regan tapi dia tidak enak. “Mau ya Lia,sebentar saja” Thalia mengangguk perlahan dan membuat Regan tersenyum senang,dia langsung mengenggam tangan Thalia dan berjalan menuju mobil nya. ** Thalia berjalan bersampingan dengan Regan,Mereka berjalan sepanjang lorong bioskop dan banyak remaja lain yang sedang berpacaran.Thalia menyeringit heran apakah mereka tidak di cari oleh orang tua mereka? Thalia yakin jika remaja di hadapan nya ini masih anak sekolah. “Regan jangan terlalu malam malam ya,nanti Michel marah” ucap Thalia,dia melirik jam di tangan nya yang sudah menunjukkan pukul setengah 9 malam,hanya alasan Thalia yang mengatakan jika Michel marah dia hanya takut jika ibu nya akan menghubungi nya. “Iya nggak lama kok” Mereka memasuki bioskop ada banyak orang yang juga menonton film yang sama dengan mereka,kebanyakan adalah remaja seperti mereka.Mereka berjalan menuju seat tengah karena Thalia yang meminta,dia takut jika harus duduk di depan karena film yang ingin Regan tonton adalah tentang pembunuhan dan mata mata. Thalia mengusap bahu nya yang terbuka,suhu di ruangan sangat dingin di tambah dia hanya memakai pakaian tipis,Regan menolehkan pandangan nya dan melihat Thalia yang kedinginan,dia melepas jaket yang di pakai dan menyampirkan nya di bahu Thalia,Regan merapatkan jaket nya ke badan Thalia. Thalia menatap Regan dengan lekat,”Re nanti kamu kedinginan” ucap Thalia,Regan tersenyum lalu menggeleng. “pakaian kamu tipis,nanti kamu sakit.Aku masih bisa menahan dingin nya” jawab nya,lalu menatap ke layar dimana film sudah mulai,Thalia menatap Regan lalu tersenyum dia memeluk erat jaket Regan rasanya sangat hangat sekarang. Regan menatap film nya dengan fokus sedangkan Thalia berulang kali dia berdecak kesal karena beberapa adegan menampilkan perkelahian dan dar ah yang banyak membuat Thalia bergedik ngeri. Dia menaikkan jaket Regan sampai menutupi muka nya,hal itu tidak luput dari perhatian Regan walau dia fokus menonton film nya tapi beberapa kali Regan memperhatikan Thalia yang ketakutan,dia tertawa kecil.Regan memalingkan badan nya menghadap Thalia. “Kamu takut?” tanya nya,Thalia menurunkan jaket Regan dari wajah nya lalu menggeleng,Thalia malu jika menonton film seperti ini saja dia ketakutan.Regan menatap Thalia lalu menarik badan Wanita itu ke dalam pelukan nya. “Jika kamu takut,kamu bisa menutup mata” “Aku tidak takut” Thalia menyentak badan Regan tapi Regan Kembali menarik badan Thalia untuk masuk ke dalam pelukan nya,kepala Thalia bersandar di da da Regan. “Aku memperhatikan kamu sedari tadi,wajah ketakutan kamu sangat lucu” Pipi Thalia merona mendengar perkataan Regan,tapi memang benar dia beberapa kali ketakutan karena menonton film itu. *** Thalia masih memakai jaket Regan,mall sudah hampir tutup karena sudah jam 11 malam. “hujan?” Gumam Thalia heran,dia baru tahu jika di luar sedang hujan lebat setelah keluar dari mall,mana Regan memakirkan mobil nya sangat jauh. Regan menarik jaket nya yang berada di badan Thalia lalu menaikkan ke kepala Thalia,”ngapain?” tanya Thalia bingung. “kamu kehujanan sebentar nggak papa kan?” Thalia mengangguk,dia sudah biasa kehujanan,Regan Kembali mengenggam tangan Thalia lalu menarik Wanita itu menerjang hujan di malam hari. Thalia tersentak tapi dia tetap mengikuti Langkah Regan,dia bisa berlindung dengan jaket Regan tapi pria itu sama sekali tidak memiliki nya. “kenapa nekat berlari menempuh hujan ke mobil? Badan kamu jadi basah semua” omel Thalia,mereka baru masuk ke dalam mobil Regan dan badan Regan basah semua. “Tidak apa apa” “Tapi kalau kamu sakit bagaimana?”   Regan menolehkan kepala nya menatap Thalia,lalu mengusap tangan Thalia,tangan Regan sangat dingin di tangan Thalia. “Kesehatan kamu lebih penting dari pada aku” ucap nya pelan,lalu menghidupkan mobil nya.Thalia terdiam sejenak kenapa Regan menjadi sangat manis seperti ini? Thalia meluruskan pandangan nya menatap jalanan yang basah,satu mobil dengan Regan seperti ini benar benar membuat nya gugup,dia masih tidak terbiasa saat Regan mengenggam tangan nya bahkan menatap kehadiran pria itu saja Thalia masih tidak mempercayai nya. Thalia kira,waktu itu adalah pertemuan terakhir mereka tapi ternyata takdir mengatakan hal yang lain,mereka harus bertemu kembali dengan cara seperti ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN