Regan termangu melihat anggukan dari Thalia,tunggu Thalia meiyakan perkataan nya apa arti nya Thalia akan memberikan dia kesempatan untuk membuktikan nya? Perlahan senyum Regan mengembang dengan sempurna seakan terhipnotis Thalia pun mengikuti Regan untuk tersenyum.
Eye smile Regan terlihat sangat cerah saat ini,pria itu tersenyum sangat lebar.
“Arti nya aku di beri kesempatan untuk membuktikan perkataan ku?” Tanya Regan memastikan,dengan malu malu Thalia mengangguk.Regan Kembali tersenyum Thalia terlihat sangat menggemaskan di mata nya.
“Terimakasih” ucap Regan,dia mengetatkan pelukan ke Thalia sedangkan Thalia hanya diam,dia merasakan kehangatan dari badan Regan.
Lama mereka terdiam sambil menatap bintang bintang di langit,malam semakin larut dan udara semakin dingin bahkan api unggun mereka sudah padam dari sepuluh menit lalu.
“Lia mau tidur?” Tanya Regan,Thalia mengangguk mata dia sangat mengantuk tapi dia tidak bisa memejamkan mata nya.
“Mau tidur di tenda ku?” Tawar Regan,Thalia mengangkat wajah nya dan memandang Regan curiga Regan tertawa melihat wajah Thalia.
“Jangan khawatir,seperti janji ku dulu aku tidak akan macam macam dengan kamu Lia,aku tidak mungkin melakukan suatu hal yang membuat kamu membenci ku” ucap Regan,lama Thalia berpikir dan akhir nya dia mengangguk.Regan menuntun nya menuju tenda nya.
Berbeda dengan yang lain jika tidur ber 2 dalam satu tenda,Regan justru tidur sendiri bahkan tenda pria itu sangat hangat dan besar berbanding terbalik dengan tenda dia dan Kyla.
Thalia diam mengamati Regan yang menyiapkan selimut nya,”Aku tidak tahu jika kamu akan tidur dengan ku,jadi aku hanya membawa satu selimut saja” Regan memberikan selimut nya kepada Thalia,Thalia memandang Regan dengan bingung.
“Kamu sendiri bagaimana?”
Regan tersenyum dan mengusap rambut Thalia,”Aku bisa memakai jaket,kamu bisa memakai selimut ku” Thalia mengangguk,dia merebahkan badan nya.Sangat hangat jika seperti ini.
“Re”
“hmm” Gumam Regan,Thalia memperhatikan Regan yang nampak kedinginan karena hanya memakai jaket untuk menutupi tubuh nya.
“Masuk lah ke dalam selimut kamu kedinginan” Regan membuka mata nya dan menatap Thalia.
“Kamu nggak apa apa?”
Thalia mengangguk,”Asal kamu tidak macam macam” Regan tersenyum dia bangkit dan melangkah mendekati Thalia,dia merebahkan badan nya di samping Thalia lalu mengusap rambut Wanita itu.
“Iya,pasti” jawab nya,perlahan Thalia menutup mata nya dan mulai tertidur sedangkan Regan terus mengusap rambut Thalia,dia memperhatikan wajah Thalia dengan lekat.
Alasan Regan untuk mengejar Thalia adalah Thalia beda dari Wanita lain,Wanita itu memang mencintai nya sejak lama tapi Thalia tidak seperti Wanita lain yang mengejar cinta nya,Thalia hanya diam dan menunggu Regan untuk melirik nya.
**
“Lia bangun” Regan tersenyum geli,dia menoel pipi Thalia berulang kali hingga Wanita itu bangun.
“Matahari sebentar lagi terbit,kamu tentu tidak mau kan terlihat yang lain keluar dari tenda ku?” Bisik Regan,Thalia langsung membuka mata nya,dia mengedarkan pandangan nya dan mengusap wajah nya.Ah benar dia tidur di tenda Regan malam tadi,dengan cepat Thalia bangkit dia mengusap wajah nya.
“Terimakasih Re” ucap nya lalu keluar dari tenda Regan,dengan perlahan Thalia mengedarkan pandangan nya jaga jaga jika yang lain sudah terbangun,aman seperti nya mereka masih tidur.Thalia membuka tenda nya dengan pelan agar Kyla tidak terbangun tapi itu hanya harapan nya,nyata nya Kyla sudah terbangun dan memandang nya dengan tatapan penuh curiga.
“Tidur di tenda Regan malam tadi?” ucap Kyla langsung,Thalia dengan cepat menggeleng.
“Tidak aku keluar untuk buang air tadi”
“Jangan bohong,malam tadi aku melihat kalian berbicara berdua di depan api unggun dan pagi tadi saat aku bangun melihat kamu keluar dari tenda Regan dengan mengendap ngendap”
Thalia tidak bisa berkilah lagi,semua bukti menyudutkan diri nya.
“Maaf” sesal Thalia,Kyla tersenyum lalu tertawa keras.
“Kalian kenapa sih,jika kalian pacaran ya bilang aja bukan main kucing kucingan seperti ini”
“kami nggak pacaran,kami hanya dekat” jawab Thalia,dia benar kan dia belum menerima Regan sebagai pacar nya.Kyla menyipitkan mata tidak percaya tapi dia tidak ingin memperpanjang nya mereka harus segera keluar untuk melihat matahari terbit.
**
Thalia dan Kyla asik berfoto bersama,tidak ada sinyal sama sekali disini jadi Thalia tidak tahu apakah Michel menghubungi nya atau tidak.
“Thalia,foto aku menghadap matahari terbit” Teriak Kyla,dia berpose dengan percaya diri,harus Thalia akui jika teman nya yang satu ini memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
“Kamu mau juga?” Tanya Kyla sambil melihat hasil foto jepretan Thalia,Thalia menggeleng sudah cukup untuk nya beberapa foto saja.
“Ayo kita ke tenda,yang lain sudah memasak sarapan” ajak Thalia,mereka Kembali ke tenda dan benar saja yang lain sudah memasak sarapan mereka,hanya mie instan rebus tapi itu sudah cukup untuk sarapan mereka.
“Lia,aku sudah memasak mie untuk kamu” Regan membawakan semangkuk mie dan memberikan nya kepada Thalia,Kyla mengerucutkan bibir nya
“Cuma Thalia aja?” Sindir nya,Regan tersenyum mengambil semangkuk mie rebus lagi dan memberikan nya kepada Kyla.
Kyla menerima nya dengan senang hati,dia langsung memakan mie nya dengan lahap.”Ternyata dia baik jua ya Thalia,nggak seperti image dingin yang di katakan orang orang” Bisik Kyla,Thalia mengangguk dia menatap Regan yang juga memakan mie rebus nya di depan mereka jauh,dia berbaur dengan senior pria dengan baik.Yah setidak nya Regan tidak sekaku saat dia SMA.
***
Mereka menuruni lereng yang curam,beberapa kali Thalia hampir terpeleset karena jalanan yang licin,Regan berjalan di depan mereka dia akan mengulurkan tangan nya kepada Thalia jika harus menuruni tanjakan yang curam.
“yee akhirnya sampai” gumam Thalia,dia duduk di pos satu bersama Kyla dan membeli beberapa minuman dari pedagang asongan.
“Nggak lagi deh aku ikut mendaki” keluh Kyla,dia memijit kaki nya yang bengkak.
“siapa suruh turun gunung pakai sepatu seperti itu” Kyla memang memakai sepatu tetapi di dalam sepatu nya ada bantalan yang membuat badan si pemakai nya lebih tinggi.
“Ya mana aku tahu kalau bakal bengkak seperti ini” Kyla mengerucutkan bibir nya,kalau begini dia terpaksa dia harus memakai flatshoes ke kampus.
“ayo kita ke bis,yang lain sudah ke sana” Ajak Thalia,Kyla mengangkat badan nya dengan terlatih karena tidak tega akhirnya Thalia membantu Kyla untuk ke bis.
“ahh setelah ini kita beristirahat” ucap Thalia,dia membuka handphone nya untuk mencek apakah sudah ada sinyal,dia bernafas lega setelah ada sinyal di handphone nya dengan cepat Thalia menghidupkan jaringan untuk membuka notifikasi yang masuk.
Ada 1 panggilan dari ibu dan tidak ada notifikasi yang masuk selain itu,Thalia menutup handphone nya dan merebahkan badan nya.Rasa Lelah mendaki gunung baru terasa sekarang,perlahan rasa ngantuk nya menghampiri nya.
Regan berjalan mencari Thalia yang ternyata duduk di belakang,dia tersenyum saat melihat Thalia yang sudah tertidur.
“Kyla” panggil Regan,Kyla mengangkat wajah nya dan menatap Regan dengan bingung.
“Ada apa?”
“Bisa kita tukar tempat duduk? Aku ingin duduk di samping Thalia” ucap nya,Kyla mengalihkan pandangan nya ke Thalia yang sedang tidur lalu mengangguk.Kyla bangkit untuk duduk di depan,sebenarnya dia terbiasa duduk di belakang maka dari itu dia setuju dengan permintaan Regan.
“Terimakasih” ucap Regan,dia duduk di samping Thalia dan tersenyum melihat wajah polos Thalia yang tertidur.Dengan perlahan Regan menarik kepala Thalia untuk bersandar di bahu nya.
“tidurlah” Regan mengusap rambut Thalia dengan pelan dan membiarkan Wanita itu tertidur di bahu nya.
***
Thalia membuka mata nya dan tersadar saat di samping nya bukan lah Kyla
“Regan? Bagaimana kamu bisa disini?’ Tanya terkejut
“Kami tukar tempat duduk”Thalia mengusap muka nya,dia meringis dalam hati bagaimana bisa Regan berpindah tempat duduk dengan Kyla.
Thalia hanya diam sepanjang perjalanan begitu pun dengan Regan,pria itu asik memainkan handphone nya ,setelah sampai Thalia langsung bangkit dan keluar dari bis,dia langsung berlari menghampiri Michel dan memeluk Michel dengan erat,satu hari tidak bertemu dengan Michel membuat dia rindu,rindu untuk menjahili pria itu.Sebelum nya Michel sudah menghubungi nya jika dia menunggu di kampus.
“Kenapa terlambat? Aku sudah menunggu setengah jam di kampus” keluh Michel,Thalia tersenyum lebar lalu merangkul Michel.
“Kami berhenti sebentar untuk makan siang,bagaimana ibu ada nelpon aku kemarin?” Michel mengangguk lalu mengerucutkan bibir nya.
“Ibu cariin kamu,untung nya aku pintar beralasan dengan bilang kalau kamu mungkin sudah tertidur karena kelelahan main tenis” Thalia tersenyum senang,nice alasan yang bagus.Ibu nya tidak akan tahu jika dia pergi mendaki.
“Ih pintar banget sih sepupu ku ini” Ucap Thalia gemas,dia mengacak rambut Michel di depan fans Michel dengan acuh,biarlah mereka akan semakin kesal dengan Thalia.
Regan turun dari bis nya dan melihat Thalia yang sudah keluar lebih dulu dan memeluk Michel,Regan tersenyum dia lalu berlalu menuju mobil nya.Dia sangat Lelah dan ingin beristirahat setelah ini.
“Chel kamu tahu saat kami pulang aku hampir terpelesat beberapa kali” Thalia memperlihatkan kaki nya yang luka luka kecil terkena ranting pohon.
“lalu kenapa nggak di obati?”
Thalia meringis lalu menggaruk tangan nya,”Karena aku baru sadar jika ada luka” ucap nya,Michel menghela nafas nya lalu menarik Thalia masuk ke dalam mobil jika dia tidak menarik Thalia sekarang Wanita itu akan terus bercerita.
***
Thalia mendesah berat,di depan nya Michel dan Regan yang sedang bersitegang entah apa alasan nya tapi Thalia bisa merasakan hawa yang tidak enak.Semua perhatian Wanita lain menatap tajam ke arah nya karena satu meja dengan pria incaran mereka.
Thalia menghembuskan nafas nya lagi,soto di depan nya sudah tidak menggugah selera nya,dia bangkit dan membuat Michel dan Regan menengok serempak.
“Kalian lanjutkan perang dingin kalian,aku ingin menemui Kyla dulu” ucap nya lalu pergi ke perpustakaan,teman nya itu berada di sana untuk mencari jurnal yang ingin dia pelajari,
Sedangkan Regan dan Michel hanya diam,Regan kesal dengan Michel yang tiba tiba datang saat dia makan bersama Thalia padahal Regan sudah mengorbankan jauh jauh datang ke cafetaria farmasi untuk bertemu Thalia sedangkan Michel juga kesal dengan Regan,pria itu selalu ingin memonopoli Thalia untuk bersama diri nya walau beberapa kali Thalia menolak untuk dekat dengan nya.
Thalia
Thalia pergi ke perpustakaan dan mencari Kyla ternyata Wanita itu sedang duduk di pojok dengan buku tebal di meja nya.
“sudah dapat jurnal nya?” Tanya Thalia,dia duduk di samping Kyla dan memperhatikan jurnal yang Wanita itu pilih.Ini adalah tugas mereka untuk mencari jurnal tentang formulasi obat lalu akan di presentasikan untuk di praktekan pembuatan nya obat nya secara langsung.
“tugas ibu deva kenapa susah sekali sih” kesal Thalia,dia sudah mencari beberapa jurnal tentang formulasi obat tapi semua nya perhitungan dosis atau komposisi bahan nya yang tidak seimbang.
Thalia menarik jurnal yang di baca Kyla lalu memahami nya,di jurnal itu terdapat formulasi tapi dari kesimpulan akhirnya di jelaskan jika obat nya terlalu rapuh,kemudian Thalia melihat formulasi itu Kembali.Dia mengangguk paham seperti nya kesalahan nya di formulasi nya.
“Ky” Thalia menyentuh tangan Kyla dan membuat Wanita menolehkan pandangan nya.
“Coba kamu lihat formuasi ini,seperti nya terlalu sedikit starch nya jadi sediaan tablet nya bisa rapuh” Terang Thalia,Kyla mengambil jurnal itu dan membacanya lagi.
“Strach itu sebagai bahan pengikat,di formulasi itu terlalu sedikit dan itu yang menyebabkan tablet nya terlalu rapuh.Kamu bisa menggunakan formulasi ini dengan penambahan sedikit starch”
Senyum Kyla mengembang setelah mendengar penjelasan Thalia,tiba tiba saja dia mendapat ide.
“benar juga ya,kok kamu bisa paham”
Thalia memutar kedua bola mata nya,”Ibu Deva sudah jelasin hal ini berulang kali,kamu saja yang tidak memperhatikan” Kyla meringis sambil mengusap tangan nya,dia selalu mengantuk jika mendengar kelas ibu Deva.
"Iya deh maaf,bagaimana kalau habis ini kita pergi ke kantin?"
"Kamu gila? aku bisa di bantai hidup hidup sama fans Michel"
"Loh kenapa?" tanya Kyla bingung,dia tahu jika Michel memiliki banyak fans wanita di kampus ini.
Thalia tersenyum kepada Kyla,"Kemarin setelah kita sampai,turun dari bis aku langsung memeluk Michel"
"hah Serius?" Kyla melebarkan mata nya,ternyata Thalia sangat nekat.
Thalia mengangguk pelan dia lalu mendekati Kyla berbisik,"Aku sengaja,biar mereka kesal."
Kyla menggeleng,Thalia benar benar berani menantang mereka,walau Thalia dan Michel adalah sepupu tapi tidak banyak yang tahu.Kyla juga bingung mengapa Thalia tidak memberitahu jika dia dan Michel sepupu biar Thalia bisa tenang.
Wanita itu malah membiarkan diri nya harus di tatap tajam setiap kali mereka berpapasan dengan fans Michel,apalagi di kantin adalah tempat berkumpul nya mereka.