PART 23 BAIKLAH

2080 Kata
 Thalia dan Michel berjalan beriringan menuju cafetaria,setelah selesai kelas mereka langsung pergi ke Cafetaria karena perut Michel yang sudah berteriak kelaparan,pria itu belum sempat sarapan karena terlambat bangun bahkan hari ini saja Thalia berangkat dengan taksi.Mata Thalia menyipit saat melihat selembaran di papan pengumuman,dia menarik tangan Michel untuk mendekat. “Trip mendaki gunung dengan mapala” eja Thalia,dia membaca keterangan di selembaran itu yang mengatakan jika siapapun bisa ikut mendaki gunung bersama tim mapala lain nya. “Chel lihat,aku mau ikut itu kamu ikut juga ya.” Michel mendekati selembaran itu dan membaca nya. Dia menggeleng dengan cepat,”Tidak,aku tidak suka mendaki” Thalia mengerucutkan bibir nya,”Kalau begitu aku boleh ikut ya” “Tidak! Kamu mau buat aku bilang apa sama ibu kamu jika kamu nggak bisa di hubungi berhari hari?” Tanya Michel,biasa nya saat di puncak gunung tidak memiliki sinyal,sedangkan Ibu Thalia hampir setiap hari akan menelpon putri nya itu. Thalia mendekati Michel,dia memeluk tangan Michel dan mengedipkan kedua mata nya,”Ayo lah Chel kali ini saja,kamu tahu kan kalau aku dari lama ingin mendaki” Rayu nya.”Nanti kamu bisa minta apapun saat aku pulang nanti” Michel mengalihkan pandangan nya menatap Thalia lalu mengangkat sebelah kening nya,”Semua nya apapun?” Thalia mengangguk. “Well,kamu boleh ikut tapi Cuma 1 malam saja setelah itu aku nggak akan cari alasan ke ibu kamu lagi” “Yee,sepupu ku memang yang terbaik” pekik Thalia senang,dia memeluk leher Michel dengan erat. ** “Jaket sudah?” Thalia menganggul “peralatan mandi sudah?” Thalia mengangguk lagi “Pakaian dalam sudah?” Thalia mendelik ke Michel,dia melemparkan bungkus makanan nya kepada Michel bisa bisa nya pria itu menanyakan hal seperti itu. “Sudah semua,lagipula aku berangkat nya Cuma 2 hari 1 malam Chel bukan 1 bulan”ucap Thalia kesal,Michel hanya terkikik geli melihat wajah kesal Thalia. “Ya udah sana,ingat aku Cuma 1 malam buat alasan ke ibu kamu” Peringat Michel lagi,Thalia mengangguk paham.DIa turun dari mobil Michel dengan membawa tas besar nya.Dia pergi menuju lapangan di mana anak anak lain sudah berkumpul disana.Thalia tersenyum lebar saat melihat Kyla. Dia dan Kyla memang sudah janjian untuk ikut,walaupun awal nya Kyla tidak mau tapi setelah di bujuk oleh Thalia akhirnya Kyla ikut juga. “bawaan kamu banyak banget Thai?” Ucap Kyla,Thalia mendengus jangan salahkan dia jika bawaan nya sebanyak ini,Michel seperti ibu ibu rempong yang membekali anak nya dengan barang macam macam. “Michel yang mengatur semua barang bawaan ku” keluh Thalia,Kyla tersenyum mendengar nya. “Ternyata Michel peduli dengan hal seperti ini” ucap nya,Thalia mengangguk Michel memang sangat peduli tapi kepedulian Michel itu sering membuat Thalia kesal. “Anak anak semua nya bisa naik ke bis sekarang” Thalia dan Kyla mengangkat tas mereka dan memilih kursi duduk,mereka asik bergosip satu sama lain hingga tidak sadar saat seorang menyodorkan sebotol minuman dan snack kepada mereka.Thalia terkejut dia lalu mengarahkan pandangan nya ke atas dan langsung bertatapan dengan manik mata Regan. “Re kamu ikut?” tanya Thalia terkejut,Regan mengangguk lalu tersenyum dia membuka botol minuman dan menyodorkan nya lagi kepada Thalia. “Minumlah,nanti kamu kehausan” ucap nya seakan di hipnotis Thalia meminum minuman pemberian Regan. “Kamu kenapa bisa ikut juga?” Tanya Thalia heran,dia tidak menyangka jika pria seperti Regan juga ingin mendaki gunung. “Untuk menjaga kamu disini” jawab nya sambil tersenyum,eye smile Regan terlihat sangat cantik.Wajah Thalia memerah mendengar perkataan Regan bahkan Kyla yang di samping Thalia pun tersipu malu mendengar nya. “Kamu cantik hari ini dengan rambut yang di ikat” puji Regan lagi dia tidak berbohong Thalia terlihat sangat cantik dengan rambut yang di ikat tinggi.Wajah Thalia semakin memerah. “Sudah,kamu Kembali ke kursi kamu kita mau berangkat” usir nya,sebelum Thalia semakin memerah mendengar rayuan dari Regan. ** Thalia menendang nendang batu kerikil di bawah nya,mereka harus lapor ke pihak perhutani untuk registrasi dan melakukan simaksi.Regan sedari tadi berdiri di samping Thalia dan Kyla,dia mengamati wajah Thalia yang nampak Lelah. “Lia kamu Lelah?”Tanya Regan,Thalia mengangkat wajah nya lalu menggeleng.Regan memperhatikan wajah Thalia lagi walau Thalia bilang dia tidak Lelah tapi wajah Wanita itu menunjukkan sebalik nya.Regan mengambil tas Thalia dan menggendong nya. “Eh tas aku,biar akua ja yang bawa Re” ucap Thalia terkejut,Regan menggeleng dia menahan tangan Thalia yang ingin mengambil tas nya. “Kamu bisa membawa tas aku yang lebih kecil,tas kamu biar aku bawa” ucap nya,Regan melepas tas nya dan memberikan nya kepada Thalia. ** “Seperti nya kita mendirikan tenda disini dulu karena untuk mendirikan tenda di puncak tidak memungkin karena lahan yang sempit” Dosen pemandu mereka,memberitahu jika mereka membuat tenda di sini,hari semakin malam mereka harus membangun tenda sebelum semakin malam. Regan membangun tenda tepat di sebelah Thalia,dia sengaja memilih tempat di sebelah Thalia untuk menjaga Wanita itu,siang tadi Michel menghubungi nya untuk meminta menjaga Thalia walau sebenarnya tanpa di hubungi pun Regan pasti akan menjaga Thalia. “Thalia ini bagaimana sih?” Tanya Kyla kesusahan,maklum mereka baru pertama kali mendaki,jadi tidak tahu banyak tentang cara mendirikan tenda. Thalia berulang kali menarik tali tenda nya dan mengaitkan nya tapi tidak lama setelah itu tali akan terlepas dan membuat tenda mereka Kembali runtuh. “Aku menyerah” teriak Thalia frustasi,Thalia menolehkan pandangan nya ke samping dan menyebikkan bibir nya saat melihat tenda Regan yang sudah berdiri dengan tegak,dari mana pria itu belajar mendirikan tenda secepat itu. Regan keluar dari tenda nya dan langsung bertatapan dengan Thalia,Regan mengalihkan pandangan nya ke samping dan melihat tenda mereka yang belum berdiri,Regan tersenyum dia berjalan mendekati Thalia yang duduk di tanah dengan frustasi,Regan berjongkok di depan Thalia dan menatap Wanita itu. “Tenda kalian belum berdiri?” Tanya Regan,Thalia memalingkan wajah nya ke samping . “Diam” ucap nya ketus,Regan tertawa kecil,dia mengambil palu di tangan Thalia dan bangkit menuju tenda Thalia dan Kyla,dia mulai menarik tali tenda dan menyangkutkan nya tidak begitu lama tenda mereka sudah berdiri dengan tegak,Regan mengambil kayu kecil dan memukul nya ke tanah mengelilini tenda Thalia dan Kyla,setelah itu Regan melilitkan tali tambang di sekitar nya. Menurut cerita dari anak mapala yang sering dia dengar,untuk mencegah ular masuk ke dalam tenda dengan cara melilitkan tali tambang mengelilingi tenda. “Enak ya punya pacar multitalenta” SIndir Kyla,dia memperhatikan pekerjaan Regan,semua di lakukan Regan sendiri tapi pria itu tidak nampak kesusahan.Thalia menyikut perut Kyla. “Apaan sih,kamu tidak pacarana.Dia saja yang ngaku ngaku” jelas Thalia,Kyla hanya tertawa kecil mendengar penyangkalan dari Thalia,dia bukan remaja kemarin siang yang tidak tahu akan hal seperti ini.Regan mencintai Thalia,Kyla bisa melihat itu dengan jelas tapi ya Thalia hanya terlalu gengsi untuk mengakui itu. *** Thalia melilitkan selimut tebal di tubuh nya dengan erat,walau sekarang mereka berkumpul di depan api unggun tapi hawa dingin tetap terasa menusuk badan Thalia. “Ayo Tasya kamu nyanyi” Senior mereka mulai berbicara,mereka berangkat dengan 6 perempuan termasuk Kyla dan Thalia dan 5 pria. “Enggak,setiap kita mendaki selalu aku yang nyanyi nggak seru ah,yang lain aja” “Yang lain bagaimana ada yang mau?” Tawar nya,semua nya terdiam sebelum Regan mengangkat tangan nya,Thalia yang melihat itu terkejut. “Aku saja ka” ucap nya,dia mengambil gitar di samping badan nya dan mulai memetik gitar nya,awal nya Thalia ragu tapi setelah Regan mulai masuk ke lagu nya Thalia tahu jika Regan memiliki suara yang indah. Sepanjang Regan menyanyikan lagu tatapan pria itu tidak lepas dari Thalia,dia menatap Thalia lekat sedangkan Thalia menundukkan kepala nya dia tidak ingin terlihat Regan jika dia sedang salah tingkah. “Wooo,ternyata primadona kampus kita tidak Cuma tampan tapi juga berbakat” puji senior pria,Regan hanya tersenyum dia sudah terbiasa mendengar orang orang menyebutnya seperti itu. “Oke setelah ini kita main truth or dare” cetuk senior lain,mereka mengambil botol kosong dan memutar nya,putaran pertama berhenti di senior Wanita yang bernama Tasya itu. “Mau truth or dare?” “Dare aja,terlalu banyak rahasia nanti repot” ucap nya. “Kalau begitu,kamu peluk satu orang pria disini” tantang senior yang lain,Tasya pun bangkit dia berjalan menuju Regan dan langsung memeluk Regan,semua orang bersorak ramai disana mereka sudah menebak jika Tasya akan memilih Regan.Regan terkejut dia langsung mengalihkan pandangan nya ke Thalia yang hanya tersenyum kecil. “Sudah ah,main lagi” ucap nya,mereka pun mulai memutar botol nya dan putaran kedua ini berhenti tepat di Regan. “mau Truth or dare?” Tasya mengatakan nya dengan semangat kepada Regan. ‘Truth saja” “Apakah kamu mencintai seseorang saat ini?” Tanya Tasya,dia sangat penasaran primadona kampus mereka apakah memiliki seseorang di hati nya atau tidak. Perhatian semua orang terpaku kepada Regan,Regan mengangguk dan membuat semua orang memekik kecewa terutama Wanita Wanita disana. “Siapa? Apa dia ada disini?” Regan meluruskan pandangan nya ke Thalia yang berada di seberang nya,Thalia menggeleng pelan dia bisa mati jika Regan menunjuk diri nya. “Iya dia disini” jawab Regan “Wooo,Siapa nama nya?” Thalia lagi menggeleng pelan,dia berharap Regan tidak mengatakan nya. “Aku tidak bisa menyebut nama nya sekarang” ucap Regan,Thalia bernafas lega. “Baiklah ayo kita main lagi” Mereka Kembali memutar botol tapi botol itu berhenti tepat di Thalia,Regan tersenyum melihat itu. Kini perhatian semua orang menatap Thalia termasuk Regan,”Mau truth or dare?” “Dare saja” pilih Thalia,dia tidak ingin mendapat pertanyaan seperti Regan tadi. “Baiklah,dare nya kamu peluk salah satu pria disini” tantang senior nya,Thalia mengumpat di dalam hati nya tapi walau begitu dia tetap berdiri menatap kumpulan pria sekarang,tidak dia tidak bisa memilih Regan terlalu berbahaya akhirnya Thalia memutuskan berjalan menuju senior yang di kenal nya. “Maaf ka” ucap nya pelan lalu memeluk senior itu,Regan yang melihat itu mengatupkan rahang nya ketat,dia menahan rasa kesal nya melihat Thalia yang lebih memilih pria itu di bandingkan diri nya. ** Thalia mengubah posisi tidur nya beberapa kali,dia tidak bisa tidur sedari tadi. “Ky temani aku ke luar ya” Thalia menggoyangkan badan Kyla,Kyla hanya bergumam dan membalikkan badan nya membelakangi Thalia. “Kamu sendiri aja,aku ngantuk” gumam nya,Thalia mendengus akhir nya dia keluar dari tenda nya.Thalia mengedarkan pandangan nya semua orang sudah masuk ke tenda masing masing hanya ada sisa api unggun bekas mereka tadi,Thalia duduk di depan api unggun itu sambil menghangatkan badan nya. “Nggak bisa tidur?” Thalia terlonjak kaget dia membalikkan badan nya dengan cepat,ternyata Regan lah yang menegur nya tadi.Pria itu tersenyum lalu duduk di samping Thalia,dia melilitkan selimut tebal ke badan Thalia dan diri nya.Saat dia ingin tidur tadi dia melihat bayangan Thalia yang keluar dari tenda dan ternyata benar saja Wanita itu duduk di depan api unggun. “Nggak bisa tidur?” Ulang Regan,tangan nya dia sampirkan di bahu Thalia,menarik Wanita itu untuk lebih dekat. Thalia mengangguk pelan,”udara nya dingin banget” ucap Thalia pelan,Regan Kembali menarik tubuh Thalia mendekat,tapi Thalia tidak menolak sama sekali saat tangan Regan memeluk perut nya. “Sekarang sudah hangat?” tanya Regan,Thalia mengangguk dia menyandarkan kepala nya di d**a Regan,Thalia dapat merasa detakan jantung Regan yang sangat cepat. “saat main truth or dare tadi kenapa kamu meluk yang lain bukan aku?” Tanya Regan,Thalia mengangkat kepala nya menatap Regan. “Kita bukan siapa siapa” “Tapi kamu dengan senior itu juga bukan siapa siapa” sanggah Regan,Thalia hanya diam menatap Regan.badan mereka sangat dekat seakan tidak ada jarak di antara mereka.Thalia bahkan bisa merasakan hembusan nafas Regan di wajah nya. “Lia,aku bersungguh sungguh saat aku mengatakan aku mencintai mu” ucap Regan dengan serius,Thalia menatap Regan dengan ragu. “Kamu mungkin tidak percaya tapi biarkan aku membuktikan perkataan ku.Jangan ada batas di antara kita Lia,beri aku satu kesempatan lagi please” mohon Regan,Thalia mengulum bibir nya dia ragu apakah dia harus memberi Regan kesempatan lagi atau tidak. Thalia menatap manik mata Regan,tidak ada kebohongan di sana pria itu mengucapkan yang sesungguh nya,Thalia menghembuskan nafas nya berat. “Aku hanya terlalu takut saat aku Kembali mencintai mu,tapi semua itu hanya mimpi yang terjadi adalah sebalik nya” Senyum nya pahit,Regan menatap wajah Thalia sangat terlihat jelas ekspresi kekecewaan dari Thalia. “Lia sekali saja beri aku kesempatan untuk membuktikan jika aku serius” ucap nya yakin,Thalia mematung lalu mengangguk pelan,seperti nya tidak ada salah nya untuk memberikan satu kesempatan. Thalia tidak ingin menjadi munafik dengan mengatakan jika dia tidak mencintai Regan lagi,Thalia masih sangat mencintai Regan walau Regan pernah menyakiti hati nya tapi Thalia tetap mencintai Regan.    
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN