PART 2 KEBERUNTUNGAN

1197 Kata
Thalia sedang berjalan jalan di gramedia,dia sedang mencari novel yang sudah dia tunggu tunggu dan hari ini akhirnya keluar.Thalia memekik senang saat novel yang dia cari itu akhirnya ketemu dengan cepat dia menuju kasir untuk membayar tapi langkah nya terhenti saat dia melihat Regan yang juga mengantre membayar seperti diri nya. Thalia menyipitkan mata nya untuk melihat buku apa yang akan dibeli oleh Regan. “anatomi tubuh manusia?” gumam Thalia saat membaca nya,dia menyeringitkan alis nya,apa Regan juga akan menjadi Dokter seperti ayah nya? “Thalia” Thalia memalingkan badannya untuk melihat siapa yang memanggil nya lalu memutar kedua bola mata nya saat tahu siapa yang memanggil nya. Rizal,siswa kelas sebelah yang selalu mencoba mendekati nya terus,oh god seandainya ada Michel pria itu pasti akan berdiri di depannya. “kamu sendiri?’ Tanya nya saat sudah berdiri di depan Thalia. Thalia mengangguk “kebetulan,aku mau ngajak kamu makan siang mau?” “maaf Zal,tapi aku nggak bisa” tolak Thalia,dia kembali membalikkan badannya untuk membayar novel nya. “tapi sebentar saja ya” Rizal mencoba memegang lengan Thalia,tapi dengan cepat dia melepaskannya. “maaf,jika aku bilang tidak bearti tidak !” ucap Thalia kesal,sial dia sudah menjadi perhatian orang orang di sekitar nya. “jika kalian ingin pacaran,carilah di tempat lain jangan disini,kasihan pembeli lain yang menunggu kalian bertengkar” Thalia membulatkan mata nya saat mendengar suara Regan,dan benar saja pria itu menatap mereka dengan dingin sambil mengucapkan kalimat yang sama sekali tidak benar. “tidak,kami tidak pacaran” sanggah Thalia langsung,tapi Regan tidak peduli dia hanya berlalu meninggalkan Thalia. ** Thalia mendengus kesal,dia tidak menyangka jika Regan akan memperhatikan mereka tapi kenapa saat waktu nya tidak tepat? Pria itu akan salah sangka dengan Thalia dan menganggap Thalia w************n. Thalia menggeleng,dia tidak boleh berpikiran seperti itu,jika tidak ada Rizal,dia tidak akan semalu ini. “yah hujan deras” ucap Thalia saat dia keluar,dan ternyata hujan deras mana dia tidak membawa payung. “kalau begini bagaimana bisa pulang” gumam Thalia lagi,dia melihat jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore,sudah hampir malam dan dia harus pulang kerumah. “ahh nggak peduli,yang penting pulang” ucap Thalia,dia memasukkan semua barang nya seperti jam tangan dan novel ke dalam tas nya dan berlari menerjang hujan. Berkali kali Thalia mengusap wajah nya yang basah dengan air hujan,sebenarnya dia bisa saja menelpon taksi tapi Karena baterai hp nya habis jadi dia tidak bisa memesan taksi. Thalia menepi ke bangunan kosong saat hujan semakin deras,penglihatan nya sudah memburam karena air hujan yang terus mengenai wajah nya belum lagi pakaiannya yang basah. Thalia mengusap tangannya berkali kali untuk memberi kehangatan untuk diri nya,mata nya menyipit saat melihat bayangan seorang laki laki yang mendekati nya,Thalia mengeratkan pegangan tas nya dan berniat kabur,dia tidak tahu pria itu penjahat atau bukan. “Regan?” ucap Thalia spontan saat melihat Regan lah yang datang mendekati dia tadi. “bodoh” gumam Regan pelan. “hmm,kamu ngapain kesini?” Tanya Thalia,dia memilin jari tangannya,suhu dingin yang menerpa tubuh nya tadi berubah menjadi panas seketika. “Cuma berteduh” balas nya Thalia mengerutkan dahinya,bukan kah Regan memiliki payung di tangannya? Di tambah pria itu baru keluar dari mobil lalu kenapa dia harus berteduh? “ooh” ucap Thalia,dia menundukkan pandangannya sambil menendang pasir,dia tiba tiba menjadi sangat gugup berdiri bersebelahan dengan Regan. “mau ikut?” “hah?” Thalia mengangkat kepala nya dan menatap Regan dengan bingung. “pakaian kamu semua basah,rumah ku tidak terlalu jauh dari sini,mungkin kamu mau ikut?” Thalia terdiam,dia menimbang nimbang apakah dia ikut atau tidak,tentu saja Thalia sangat ingin ikut tapi dia tidak bisa menjadi hati nya akan baik baik saja berdekatan dengan Regan. “kalau kamu nggak mau,aku pergi” “hey,tunggu” ucap Thalia cepat “aku ikut” lanjut nya. Regan kembali berbalik dan membuka payung nya,dia memberi kode ke Thalia untuk mendekat tapi Thalia hanya diam saja,tidak mengerti. “kamu ingin kembali basah?” Tanya nya,Thalia menggeleng “lalu mendekatlah” sambung nya Thalia menundukkan kepala nya sambil berjalan mendekati Regan dia malu untuk mengangkat kepala nya,karena jika dia mengangkat kepala nya maka wajah merah nya pasti akan terlihat. Thalia berdiri di dekat Regan,tapi masih ada jarak diantara mereka,bagian belakang tubuh nya harus basah terkena air hujan. “ck,mendekat lah lagi,jika kamu berdiri disitu,pakaian kamu sudah pasti membasahi kursi mobil” Dengan perlahan Thalia melangkah mendekati Regan,dia cukup tahu diri untuk tidak membuat mobil Regan basah karena nya. Setelah Thalia mendekati nya,Regan pun mengarahkan payung nya menuju mobil nya yang diikuti oleh Thalia. ** Thalia berjalan memasuki rumah Regan,dia sedikit terpukau dengan rumah Regan,Thalia tidak menyangka jika Regan akan memiliki rumah yang sebesar ini sebenarnya diri nya sudah tahu desas desus di sekolahan yang mengatakan Regan adalah anak orang kaya dan sekarang dia membuktikannya sendiri. “kamu duduk lah dulu disini,aku ke atas ambilkan baju mama dulu” ucap Regan,pria itu berjalan menuju lantai atas sedangkan Thalia memutuskan untuk duduk di kursi sofa yang berada di ruang tamu. Sebenarnya ada sedikit yang Thalia tidak paham,buat apa Regan membawa nya ke rumah nya padahal dia bisa saja mengantarkan Thalia untuk pulang,tapi Thalia sungkan mengatakan itu,bisa berdekatan dengan Regan saja sudah menjadi keberuntungan tersendiri apalagi dia bisa berkunjung ke rumah Regan,ini bagai mimpi bagi Thalia. Tidak berapa lama,Regan turun dengan membawa pakaian di tangannya. “hmm orang tua kamu lagi nggak ada di rumah Regan?” Tanya Thalia,karena sedari tadi dia tidak melihat siapa pun. “iya,mereka malam baru pulang,disini hanya ada Art” Thalia mengangguk,lalu menatap Regan bingung saat pria itu menyodorkan pakaian. “pakai lah ini,aku rasa ukuran nya hampir sama” “eh? Nggak usah,aku bisa langsung pulang setelah ini” tolak Thalia,dia tidak ingin merepotkan Regan. “pakailah,aku tidak mau lihat kamu bersin bersin besok di kelas” Thalia melebarkan mata nya saat mendengarkan perkataan Regan. “kamu tahu kita sekelas?” Tanya nya,bukan apa apa,Thalia hanya sangsi jika Regan mengingat mereka sekelas karena jarang nya pembicaraan diantara mereka. Regan mengangguk,”tiga tahun kita satu kelas,tidak mungkin aku tidak tahu kamu lia” Thalia kembali terkejut saat mendengar Regan menyebut namanya “lia?” ulang Thalia “nama kamu Thalia Indira kan,terlalu panjang aku menyebut nya Thalia” jawab nya. Mendengar itu,Thalia kembali menundukkan pandangannya,pipi nya bersemu merah mendengar ucapan Regan. “hujan nya sudah berhenti,kamu tidak mau pulang?” Tanya Regan,Thalia mengangkat kepala nya dan mengangguk cepat. “ah iya,aku berganti pakaian dulu” “naiklah ke lantai 2 lalu belok kanan,di pojok adalah kamar ku” sahut Regan,pria itu mengambil handphone nya dan mulai memainkannya. Thalia berjalan pelan,dia mengedarkan pandangannya ke kiri dan kanan untuk mencari keberadaan kamar Regan. “ah pasti ini” ucap Thalia,lalu dia masuk kedalam,di luar perkiraan nya,Thalia kira kamar Regan akan di penuhi dengan vibe maskulin tapi ternyata salah kamar Regan lebih ke vibe soft dengan perpaduaan abu abu dan cream. Thalia tersenyum sendiri,jika ada yang bertanya kapan hari keberuntungan nya mungkin hari ini adalah hari keberuntungan bagi Thalia,dia tidak menyangka jika akan mendapatkan kejutan seperti ini. “hmm baju nya wangi banget” Thalia berulang kali mencium aroma yang keluar dari pakaian itu “mungkin seperti ini parfum orang kaya” lanjut nya.   **
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN