Thalia membungkus pakaian ibu Regan dengan hati hati,dia tidak ingin ada lecet sedikit pun di pakaian itu,setelah yakin itu terbungkus dengan rapi Thalia pun berangkat ke sekolah,hari ini dia menumpang dengan Michel.Pria itu bilang jika dia akan membawa mobil nya sendiri maklum lah Michel sudah lebih dari 17 tahun jadi dia bisa membawa mobil nya sendiri.
“Kamu bawa apa?” Michel mengalihkan pandangan nya menatap kantong kresek yang di bawa Thalia.
“Ah ini,pakaian ibu Regan”
“What? Bagaimana kamu bisa mendapatkan pakaian nya,kamu mencuri ya” tuduh Michel,Thalia pun memukul lengan Michel dengan keras.
“Sembarangan,kemarin aku kehujanan dan Regan pinjamin pakaian ini”
Michel mengerutkan dahi nya,dia merasa heran dengan penjelasan Thalia.
“Tunggu,bagaimana bisa Regan meminjamkan pakaian ibu nya ke kamu? Sedangkan kalian saja tidak dekat”
Thalia mencebikkan bibir nya,kenapa sekarang dia merasa di intograsi bagai tersangka.
“kemarin kan aku beli novel” Michel mengangguk menanggapi perkataan Thalia.
“nah saat aku pulang dari beli novel itu hujan deras,pakaian aku basah kuyup.Tiba tiba Regan datang nawarin tumpangan aku kira dia mau antarin aku ke rumah ternyata enggak,dia bawa aku ke rumah dia”
“Terus disana kalian tidak melakukan hal lain kan?” Tanya Michel panik,Thalia memalingkan wajah nya dan menatap Michel jengkel.
“Ya nggak lah,kamu mikir apa coba” Sahut nya,Michel bernafas lega mendengar nya.
“Terus?”
“Ya karena pakaian ku yang basah tadi,jadi nya Regan mau meminjamkan pakaian ibu nya” Thalia memeluk erat bungkusan pakaian itu,jika boleh dia tidak ingin membalikkan pakaian ini.
“hmm mencurigakan,bagaimana bisa pria dingin seperti Regan itu meminjamkan pakaian ibu nya?” Michel masih curiga dengan penjelasan Thalia,dia tidak menyangka jika pria secuek Regan peduli akan hal hal kecil seperti itu.
“Ya mana aku tahu,mungkin kemarin hari keberuntungan ku” Sahut nya senang,Thalia pun tidak menyangka jika Regan akan menawari nya tumpangan kemarin.
Tidak berapa lama mereka pun sampai di depan sekolah,Thalia turun dari mobil Michel sambil membawa bungkusan pakaian itu,dia ingin mengembalikan nya kepada Regan hari ini.
Thalia mengedarkan pandangan nya mencari keberadaan pria itu,dan tersenyum lebar saat melihat pria itu duduk di pojok dengan tumpukan buku seperti biasa,Thalia berjalan mendekati nya dan duduk di kursi depan Regan.
“Hmm Regan,ini pakaian ibu kamu sudah aku cuci bersih” Thalia mengangkat bungkusan itu dan memberikan nya kepada Regan,Regan mengangkat kepala nya dan melihat bungkusan yang ingin di beri Michel.
“Simpan untuk kamu saja” Jawab nya singkat.
“Hah?” tanya Thalia bingung.
“Buat aku?” Regan mengangguk singkat tanpa mengangkat pandangan nya dari buku tebal nya.
“Tidak,aku tidak enak dengan ibu kamu” balas Winter lagi.
“Pakaian itu sudah lama tidak di gunakan,sayang harus ketumpuk di dalam lemari” balas nya,Thalia pun menyimpan Kembali bungkusan,dia tiba tiba menjadi tidak enak sekarang.Pakaian itu masih terlihat baru bagaimana mungkin itu sudah tidak terpakai? Atau orang kaya memang seperti itu sekali pakai langsung buang?
**
“Syutt”
Thalia mencoba tidak menghiraukan ajakan Michel sedari tadi,pria itu mengajak nya untuk pergi ke kantin saat jam pelajaran sekolah walaupun sekarang guru mata pelajaran nya tidak ada tapi tetap saja jika dia ketahuan dia bisa mati.
“Syutt,Thalia ayolah aku lapar”
“Ish,kita lagi jam pelajaran kamu mau kita ketahuan guru bk dan di jemur tengah lapangan?” kesal Thalia,dia sedang berkonsentrasi mengerjakan tugas yang di berikan,tapi Michel selalu menganggu nya.
“Nggak bakalan ketahuan aku sudah cek tadi guru bk nya nggak ada” Thalia tetap tidak memperdulikan ajakan Michel.
“Aku traktir makan cimol sama empek empek sepuas kamu,mau nggak” Damn,Thalia tidak bisa melewatkan kesempatan emas seperti ini,like siapa sih yang nolak makanan gratis.
“Okey,tapi kamu sudah periksa dengan benar kan kalau ibu bk nggak ada?” Michel mengangguk yakin.Akhirnya Michel dan Thalia izin kepada ketua kelas untuk pergi ke toilet.
Mereka berjalan mengendap ngendap agar tidak ketahuan guru bk mereka.
“Nah benar kan kata ku” Michel mengucapkan nya dengan bangga,mereka akhirnya tidak ketahuan sama sekali.
“iya iya,sekarang traktir aku makan empek empek”
“siap boss”
Mereka pergi ke abang abang penjual empek empek,Thalia sangat menyukai empek empek abang ini karena harga yang murah dan rasa yang enak.
“Abang yang bayar Michel ya” Thalia memakan empek empek nya dengan lahap,dia sudah akrab dengan abang abang penjual empek empek itu.
“Michel Thalia,kalian makan makan di jam pelajaran!” Badan Thalia menegang seketika saat mendengar suara yang paling di kenal nya siapa lagi kalau bukan guru bk mereka yang tercinta.
“Chel,kata kamu ibu bk nya nggak ada?” Thalia menggoyang tangan Michel tanpa membalikkan badan mereka.
“ya mana aku tahu kalau beliau sudah pulang,waktu aku lihat tadi nggak ada.Kamu tahu sendiri guru bk itu bagaimana bagai avengers bisa bertelportasi kemanapun”
Thalia mendengus kesal,disaat genting seperti ini Michel masih sempat sempat nya untuk melawak.
“Michel Thalia kalian masih mendengar ibu kan?”
Perlahan Michel dan Thalia membalikkan badan mereka,Thalia tersenyum lebar sambil menggaruk tengkuk nya.
“hehehe ibu,maaf kami Cuma makan sebentar” jawab nya.
“ide siapa makan saat jam pelajaran?”
“Ide Michel bu” Thalia menunjuk Michel yang berada di sebelah nya,guru bk mereka berkacak pinggang sambil menatap mereka.
“Sekarang kalian ikut ibu” Thalia dan Michel mengangguk,mereka mengikuti guru bk mereka sampai ke dalam kelas,suasana kelas yang awal nya rebut seketika menjadi hening melihat kedatangan mereka.
“Perhatian anak anak” Ucap guru bk itu,siswa siswa yang awal nya berdiri pun berlari menuju meja mereka Kembali,tidak ada seorang pun yang berani melawan guru bk di sekolah mereka.
“Di depan kalian ini adalah teman teman kalian yang melanggar peraturan dengan pergi ke kantin di saat jam pelajaran” Ucap nya,Thalia menundukkan kepala nya.Dia sekilas tadi melihat ekspresi teman teman nya ada yang menertawakan mereka ada juga yang melihat mereka dengan datar,Thalia juga sempat melihat wajah Regan pria itu terlihat datar tidak ada ekspresi di wajah nya.
“jemur di tengah lapangan saja bu”
“Membersihkan toilet bu” Thalia bergedik ngeri saat mendengar nya,dia tidak bisa membayangkan membersihkan toilet sekolah nya.
“Anak anak,tenang sebentar” Seketika siswa siswa pun menjadi tenang seketika.
“Iya Regan” Thalia mengangkat kepala nya langsung saat mendengar nama Regan,pria itu terlihat mengangkat tangan nya.
“Beri hukuman mengambil sampah di semua halaman sekolah bu” usul nya,siswa lain pun pada berbisik terkejut karena biasanya Regan hanya diam,tidak peduli akan hal ini.
Guru bk Nampak berpikir lalu mengangguk “Baiklah hukuman untuk kalian adalah mengambil semua sampah di halaman sekolah” Thalia mendengus sekarang dia tidak tahu harus bersyukur atau mengeluh mendengar hukuman ini.