PART 4 KENCAN PERTAMA?

2064 Kata
Thalia bekali kali bersungut kesal karena harus mengambil sampah di halaman sekolah mereka,belum lagi sampah di sekolah mereka sangat banyak karena banyak nya pohon pohon jadi daun daun yang sudah layu akan jatuh dan tidak ada yang mengambil dedaunan itu. “Sebelah kamu sudah selesai atau belum?” Michel berjalan mendekati Thalia,dia membawa kantong plastic besar yang berisi sampah sampah yang telah dia pungut. “Ish belum,ini banyak banget tahu” Kesal nya,Thalia masih berusaha mengambil beberapa dedaunan yang jatuh. Tengggg Bel istirahat berbunyi yang arti nya semua siswa juga akan keluar dari kelas,sial jika begini semua siswa akan tahu jika Thalia sedang di hukum. “di hukum ya dia?” “Kaya nya sih,kalau nggak buat apa ngumpulin sampah seperti itu” “Pasti buat onar di kelas jadi harus di hukum” Thalia mengangkat kepala nya menatap adik kelas yang menatap mereka dengan tatapan sinis,sungguh Thalia ingin melempar semua sampah sampah ini ke wajah mereka. “Kenapa kalau aku di hukum? Masalah buat kamu?” “Sudah sudah” Michel segera datang menghampiri,dia memegang tangan Thalia dan menenangkan Wanita itu,Thalia menghembuskan nafas nya kasar ah dia terlihat seperti Wanita bar bar jika begini. Regan keluar dari kelas nya,dia melihat Thalia yang sedang bertengkar dengan adek kelas,dia tersenyum lalu menggeleng melihat kelakuan Thalia,Wanita itu benar benar kekanakan ternyata. “Reg,setelah ini kita main tenis ya? Sebentar lagi ada pertandingan” Teman Regan,Raka datang menghampiri nya. “Setelah pulang sekolah?” Raka mengangguk,Raka adalah teman sepasang Regan untuk tenis.kemampuan Regan dalam bermain tenis tidak bisa di ragukan lagi,pria itu pasti akan meraih juara untuk semua pertandingan yang dia ikuti. “Baiklah” Jawab nya lalu Kembali melanjutkan jalan nya. **   Regan membalas serangan dari lawan nya dengan kencang,walau dia terkenal pendiam di kelas tapi saat berada di lapangan olahraga maka semua itu akan berubah,aura nya akan terpancar dengan terang,sedangkan Thalia yang masih belum selesai dengan hukuman nya sesekali mencuri pandang ke tempat Regan bermain,dia sengaja bertukar tempat dengan Michel untuk bisa melihat Regan secara dekat. Tukk “aduh” Thalia menjerit kesakitan saat bola tenis mengenai jidat nya,dia mengambil bola tenis itu dan mendumel. “Sial,siapa sih yang lempar bola ini,jika ketemu awas ya ku lempar ini bola” kesal nya,tidak berapa lama Regan datang mendekati nya. “Maaf,aku melempar bola terlalu kencang hingga mengenai mu” Thalia mengangkat kepala nya dan tersenyum manis kepada Regan,”Oh kamu yang melempar bola ini? Tidak apa apa Cuma kena sedikit kok” Thalia tersenyum manis tapi tidak dengan hati nya yang sangat ingin melempar bola ini ked ahi Regan juga,tapi semua itu dia urungkan karena yang melempar bola ini adalah Regan. Regan menatap Thalia dan maju selangkah untuk mengamati dahi Wanita itu,terlihat bekas kemerahan di dahi nya.Thalia meneguk air liur saat diri nya  berada sangat dekat dengan Regan. “Seperti nya bola nya terlalu kencang mengenai dahi mu,Lia” ucap Regan,dia menundukkan kepala nya dan langsung bertatapan dengan Thalia. “Ah tidak apa apa,lagipula ini salah ku karena tidak hati hati” Wajah Thalia memerah karena di tatap langsung oleh Regan seperti ini. “Benar tidak apa apa?” Thalia mengangguk pasti,dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Regan.”Baiklah,kalau begitu aku lanjut main” ucap nya dan langsung meninggalkan Thalia,Thalia menatap kepergian Regan.Pria itu Kembali berlatih ah seandai nya Thalia bisa bermain tenis sudah pasti dia akan ikut juga. “Heh aku cari kemana mana,ternyata ada disini” Michel mendekati Thalia dengan nafas yang tersengal sengal,dia baru saja selesai membuang sampah tapi Thalia Wanita itu masih belum selesai dengan pekerjaan nya. “Dahi kamu kenapa? Kepanasan?” Michel menunjuk dahi Thalia yang memerah. “Bukan! Tapi karena kena bola tenis tadi” “Serius? Siapa yang lempar bola tenis nya?” Michel hanya diam tidak menjawab pertanyaan dari Michel,Michel menyipitkan mata nya dan menatap Thalia curiga. “Jangan bilang kalau Regan yang melakukan nya?” Thalia lagi lagi hanya diam tidak merespon pertanyaan Michel. “Seperti nya benar,tunggu akan ku habisin pria itu” Michel sudah ingin pergi tapi tangan nya segera di tahan oleh Thalia.”Jangan,biarin aja dia sudah minta maaf” “Yah kamu memarahi aku 3 hari karena tangan kamu yang terkena smash an bulu tangkis aku,tapi kamu memaafkan Regan yang sudah jelas jelas membuat merah dahi kamu?” Michel menatap Thalia dengan jengkel,”Dasar bucin” ledek nya dan membuat Thalia kesal,dia memukul lengan Michel dengan keras. “Lihat kan? Aku baru bilang begini saja kamu sudah kesal” Michel tentu tahu dengan Thalia yang menyukai Regan sejak lama,menurut Michel tidak masalah Thalia untuk menyukai siapa pun karena itu adalah kebahagiaan nya,tugas Michel hanya menjaga Thalia dari p****************g. “Maaf,hmm sebagai permintaan maaf ku bagaimana jika kita pergi menonton pertandingan Tenis?” “Jangan bilang jika kamu mencari teman untuk menonton Regan” Tebak Michel,Thalia tersenyum lebar,sepupu nya ini sangat mengenal nya. “Iya,siapa lagi yang aku ajak jalan jika bukan kamu” “yeee makanya cari pacar sana” “Nggak bisa,doi nya nggak peka” Thalia mengarahkan pandangan nya kepada Regan yang masih sibuk bermain Tenis. Michel memutar kedua bola mata nya,ternyata jika orang sudah jatuh cinta maka itu sangat sulit untuk menyembuhkan nya. ** Thalia pergi ke Gramedia lagi hari ini,dia ingin mencari novel baru.Novel yang kemarin dia beli telah selesai dia baca dan dia ingin untuk membeli yang baru. “Regan?” Thalia tersenyum lebar saat melihat pria itu,Regan terlihat sedang membaca buku psikologi nya.Thalia bingung apakah Regan berniat untuk menjadi seorang psikiater? Karena akhir akhir Thalia lihat Regan sangat sering membaca buku yang berkaitan tentang psikologi. “Kamu baca buku juga?” Thalia menyeringit dalam hati,bukan kah pertanyaan nya ini terdengar bodoh? “Aku setiap hari membaca buku” Balas Regan singkat,dia hanya mengangkat kepala nya sebentar menatap Thalia lalu Kembali fokus kepada buku nya. Thalia mengigit bibir bawah nya,berusaha mencari topik apa yang cocok untuk di bicarakan. “Hmm omong omong kapan kamu tanding tenis?” Regan mengangkat kepala nya menatap Thalia,”Aku rasa semua siswa tahu tanggal berapa aku akan lomba” Ah ya benar,tentu saja semua orang tahu akan hal ini karena setiap pagi guru olahraga mereka akan dengan bangga mengatakan jika Regan akan mewakili sekolah mereka dalam pertandingan tenis,Kali ini Thalia benar benar kehabisan kata kata,dia tidak tahu hal apa lagi yang ingin dia bicarakan. “Hmm kalau begitu aku pergi ya” Thalia ingin membalikkan badan nya tapi sial nya badan nya menabrak rak buku dan membuat buku yang berada di rak itu berjatuhan. “Ah sial” umpat Thalia tanpa sadar,dia segera memungut buku buku yang berjatuhan,Regan yang melihat itu hanya tertawa bahkan eye smile nya terlihat dengan jelas,dia merasa lucu dengan ekspresi Thalia saat dia menabrak rak buku tadi. Thalia bangkit dan terpaku melihat eye smile Regan,baru kali ini dia melihat eye smile Regan sejelas itu,eye smile itu melengkung dengan sempurna bagai bulan sabit,sangat indah.Seandai nya bisa Thalia ingin waktu berhenti sekarang hanya untuk melihat eye smile dari Regan. “Memalukan banget ya kelakuan aku” Sipu Thalia dia menggaruk tengkuk nya,Regan menggeleng. “Nggak kok,aku merasa lucu aja sama ekspresi wajah kamu tadi,ternyata kamu orang nya penuh ekspresi” Thalia hanya tersenyum menanggapi perkataan Regan,padahal kan tidak seperti ini image yang ingin dia tampilkan kepada Regan. Thalia ingin memberikan image dingin dan misterius kepada Regan tapi seperti nya pria itu malah menganggap nya orang yang konyol. “oh ya,aku mau nonton kamu mau ikut?” “hah?” cengo Thalia,Regan tidak sakit kan? Yang benar saja pria itu mengajak nya menonton. “Aku mau nonton,ada film yang sudah aku tunggu dari lama keluar hari ini.Kamu mau ikut?” Thalia menunjuk diri nya dia tidak salah kan kali ini,”aku?” Ulang nya. Regan mengangguk,”Jika aku menonton nya sendirian maka akan terasa sunyi” Thalia mengangguk dengan cepat,jika di ajak menonton seperti ini siapa yang menolak sih.Thalia berjalan beriringan dengan Regan.Pria itu terlihat sangat tinggi berdiri di samping nya. “Regan,hm tinggi badan kamu berapa?” “kenapa?” “Ya aku penasaran aja” “178” Thalia berseru,pantas saja Regan sangat tinggi di samping nya,badan Thalia hanya 160 cm dan dia hanya seda da dari Regan. Mereka sampai di bioskop,tidak terlalu banyak pengunjung hari ini,mungkin karena ini hari sabtu jadi tidak terlalu banyak. “Tunggu aku beli tiket nya” Thalia mengangguk,dia mencari tempat duduk sembari menunggu Regan mengantri untuk membeli tiket,ada banyak film seru dan Thalia hanya berharap Regan tidak memilih film horror kali ini,karena tidak lucu kencan pertama mereka Thalia malah teriak teriak tidak jelas,ya anggap saja ini kencan pertama mereka. “Ayo” “eh bukan nya arah nya kesana?” Tanya Thalia bingung,studio biasa dia menonton film berada di arah kiri tapi Regan malah pergi ke arah kanan. “Aku membeli tiket premium,aku pikir kamu tidak nyaman berada dengan banyak orang” Thalia meneguk air liur nya,tidak harus premium hanya menonton film biasa saja dia sudah sangat senang,tapi Regan mengajak nya untuk menonton film di studio premium. Thalia masuk ke dalam studio nya dan berdecak kagum,satu studio hanya terisi berisi 15 kursi yang mana kursi nya tidak sama seperti pada umum nya,kursi nya terlihat sangat nyaman. “kursi kita di nomor 10” Mereka berjalan mencari nomor kursi dan duduk disana,tempat duduk mereka sangat dekat dengan layar nya sehingga bisa terlihat dengan jelas. “Kamu mau nonton film apa Regan?” Regan menyerahkan sobekan tiket bioskop itu kepada Thalia. Thalia membaca tiket itu dan terdiam,film yang paling dia hindari ternyata film yang sedang mereka tonton. “Ini film nya seram Regan?” “Tidak terlalu seram sih cuman beberapa scene banyak adegan darah apalagi ini film zombie” Thalia menghembuskan nafas nya,dia sangat mehindari menonton film seperti ini. ** Thalia beberapa kali terkejut dengan jumpscare yang di tampilkan oleh film nya,dia berusaha santai dan tenang tapi tidak bisa! Dia selalu terkejut saat melihat para zombie berlarian seakan ingin keluar dari layar besar ini. Regan memalingkan wajah nya dan tertawa kecil melihat Thalia,selain memiliki banyak ekspresi Thalia ternyata juga memiliki banyak gerakan tubuh. “Astaga” Thali terlonjak kaget saat zombie itu berhasil menangkap dan membunuh seorang Wanita. “Kenapa harus terjatuh sih” kesal Thalia saat Wanita itu terjatuh dan berhasil di tangkap oleh para gerombolan zombie,hal itu tidak luput dari penglihatan Regan,di banding film yang sedang dia tonton dia lebih suka memperhatikan ekspresi wajah Thalia. “Astaga ahh” teriak nya,saat segorombolan zombie itu datang dan menyerang si pemeran utama. “maaf” cicit Thalia saat dia merasa mengangguk ketenangan dari penonton lain,dia memalingkan wajah nya menatap Regan yang juga menatap nya dengan datar. “Maaf ya Regan,aku reflek” Thalia mengangkat kedua tangan nya dan membentuk symbol maaf,lalu setelah itu dia Kembali menonton film nya.Habis lah sudah Regan pasti ilfeel kepada nya setelah ini. ** Setelah selesai menonton film nya Thalia menjadi sangat lemas,rasa nya seluruh tenaga nya sudah terkuras habis. “Kamu lapar?” Regan memalingkan wajah nya dan melihat wajah lesu dari Thalia. “Terserah kamu saja” ucap nya singkat,Thalia benar benar kehilangan banyak tenaga tadi. Regan mengajak Thalia untuk pergi ke restoran yang bisa dia datangi. “Pesan lah” Regan mengambil kertas dan memberikan nya kepada Thalia,Thalia membaca menu itu dan menyeringit bingung karena semua tulisan nya bertuliskan Bahasa prancis. “Sama kamu aja deh” ucap nya yang sebenar nya Thalia tidak mengetahui dari tulisan menu itu. Mereka memakan makanan nya dengan lahap terutama Thalia,dia baru kali ini memakan spagethi yang memiliki rasa seenak ini. “Kamu suka?” Tanya Regan,Thali mengangkat kepala nya lau mengangguk.Dia sangat menukai ini. “ada makanan di bibir kamu” Regan mengambil selembar tissue dan mengarahkan nya pada sisa makanan yang tersangkut di bibir nya,Thalia terdiam lagi lagi dia bersikap konyol di hadapan Regan. “Terimakasih” Thalia tersipu malu dan membuat Regan tersenyum kecil. “Aku terlihat seperti orang bodoh ya?” “Tidak,tapi kamu terlihat seperti orang yang ceroboh” Jlebb,hancur lah sudah lah image yang ingin Thalia bangun di depan Regan.Pria itu mencap nya sebagai orang yang ceroboh. “hm aku yang bayar makanan ini ya,waktu nonton tadi kamu yang sudah bayar” Thalia merasa tidak enak saat menonton tadi Regan lah yang membayar tiket dia. “Tidak usah,makanan nya sudah aku bayar dengan kartu kredit” Thalia terdiam,sial sebenarnya Regan sekaya apa sampai dia bisa membeli tiket vip dan pergi ke restoran mewah seperti ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN