PART 5 WANITA ITU

2141 Kata
Thalia duduk di bangku taman sambil melihat Regan yang sedang bermain tenis,dia sangat suka melihat itu tidak seperti Wanita Wanita lain yang akan bergerombol untuk melihat Regan bermain tenis,Thalia lebih suka menatap Regan dari sini sambil menulis curahan hati nya di buku diary nya. Sejak kecil Thalia sangat menyukai menulis isi hati nya di dalam buku diary,bahkan tumpukan buku diary nya yang sudah habis tersusun rapi di lemari rahasia nya,karena hanya Thalia lah yang tahu letak lemari itu.   Rabu 12 oktober Kemarin mungkin adalah hari paling beruntung aku untuk tahun ini,Regan,Kami bertemu di Gramedia dan dia mengajak ku untuk menonton film bersama.Regan sedingin gunung es itu menampilkan eye smile nya yang indah. Aku terpana,eye smile nya sangat indah,mungkin aku adalah orang yang paling beruntung bisa melihat itu,dia tidak sedingin saat di sekolah.DIa banyak tertawa kemarin,ah itu mungkin karena sikap konyol aku. Aku masih mencintai nya,bahkan perasaan ini masih sama besar saat aku pertama kali bertemu dengan nya.   Thalia tersenyum melihat rangkaian kata yang dia tulis,dia membalik halaman per halaman di buku diary nya itu,setiap halaman selalu memuat nama Regan .Pria itu benar benar menarik hati Thalia,bahkan saat pertemuan pertama mereka pun Thalia masih bisa mengingat nya. Saat itu adalah hari dari perkenalan lingkungan sekolah atau biasa di sebut ospek,kelompok Thalia mendapat hukuman untuk meminta tanda tangan dari para panitia,tapi sial nya waktu itu Thalia tidak membawa pulpen karena dia yang terburu buru saat pagi nya. Di saat kebingungan itu,Regan datang mendekati Thalia yang sedang kebingungan dan memberi Thalia pulpen yang dia punya. “Kamu orang yang ceroboh” Itu lah kalimat yang di ucapkan Regan saat pertemuan mereka,waktu itu mereka baru pertama kali bertemu tapi Regan sudah menyebut diri nya orang yang ceroboh.Thalia tersenyum semoga saja Regan tidak mengingat Wanita yang waktu itu adalah diri nya. “Heh ayo ngapain?” Michel datang mendekati Thalia dan duduk di samping nya.Thalia memalingkan wajah nya terkejut dan segera menutup buku diary nya. “Ngangetin aja tau” kesal Thalia,sedangkan Michel hanya tertawa melihat wajah kesal Thalia. “gimana besok jadi mau ngajak aku nonton pertandingan tenis?” “Ya jadi lah,nanti aku nggak punya teman disana” Michel menggeleng,dia tidak mengerti dengan cara orang jatuh cinta seperti Thalia ini. “Jika kamu cinta sama Regan,ungkapin aja nggak perlu ngintilin dia kemana mana seperti ini” Singgung Michel,dari lama Thalia menyukai Regan tapi tidak ada progress dari hubungan mereka. “Kamu gila? Dia akan membenci ku jika aku menyatakan cinta sekarang” “Kalau dia menolak,ya lupakan.Di dunia ini ada beribu ribu pria tidak Cuma dia saja” Thalia meluruskan pandangan nya lalu menggeleng pelan,”Tidak bisa,Regan sudah memiliki posisi sendiri di hati ku” Huwek Michel yang mendengar nya merasa mual seketika,seperti nya sepupu nya itu terkena pellet cinta. ** “Yee menang” Sorak Thalia saat melihat smash an terkahir Regan ke daerah lawan dan menandakan jika sekolah mereka menang,semua murid bersorak melihat itu tidak terkecuali Thalia.Dia saat senang melihat itu. Thalia bangkit dari duduk nya dan ingin memberikan selamat kepada Regan,tapi Langkah nya terhenti saat Wanita lain langsung memeluk Regan di hadapan nya. Deg Thalia mematung melihat itu,semua pertanyaan berkeliaran di benak nya.Siapa Wanita itu? Siapa yang berani memeluk Regan? Regan mengangkat kepala nya dan melihat kehadiran di dekat nya,Thalia yang melihat itu tidak bisa untuk mundur akhirnya dia memajukan Langkah nya mendekati Regan. “Selamat ya Regan,tim kamu menang” Ucap Thalia dengan tulus,walau dia masih merasa sakit saat melihat kejadian tadi. “Lia? Terimakasih atas ucapan nya” Thalia mengangguk,dia segera membalikkan badan nya dan pergi ke tempat dia duduk dengan Michel tadi. “Gimana sudah selesai ngasih ucapan nya?” Michel ingin menggoda Thalia tapi Wanita itu malah menundukkan pandangan nya. “Ada apa?” Tanya Michel heran. Thalia hanya menggelengkan badan nya,Michel melihat itu mencoba mengelus punggung Thalia. “Dia mengatakan sesuatu yang menyakiti hati kamu?” Thalia lagi lagi menggeleng,Regan tidak mengatakan sesuatu yang menyakiti hati nya. “Terus?” “Tidak apa apa” Balas Thalia singkat,Michel menghembuskan nafas nya Lelah dia tidak mengerti dengan kode Wanita seperti ini,dia bukan penerjemah jadi dia tidak mengerti akan hal seperti ini. “Ayo kita pulang”  Thalia mengangguk,dia memegang tangan Michel dan berjalan menuju mobil Michel. Sepanjang perjalanan Thalia hanya diam,dia mengarahkan pandangan nya ke jendela melihat pemandangan di luar,mood nya menjadi hancur mengingat kejadian tadi. “Jika kamu mencintai dia katakan sebelum terlambat” Michel terus menatap lurus mengemudi,Thalia memalingkan wajah nya menatap Michel lalu menggeleng. Dia adalah seorang Wanita,apa kata orang orang jika dia menyatakan cinta terlebih dahulu dengan Regan. “Aku tidak bisa” jawab Thalia singkat. “Jika kamu tidak mengatakan nya,dia tidak akan tahu jika kamu mencintai nya” Bahkan saat Regan mengetahui jika Thalia mencintai nya,Thalia sangsi jika Regan akan menerima nya.Mungkin saja pernyataan cinta nya hanya seperti debu di hadapan Regan.   “Terimakasih Chel,besok jemput aku ya” mereka sampai di depan rumah Thalia,Thalia keluar dari mobil Michel dan tersenyum. “Hmm” balas Michel,dia tahu senyum yang di tampilkan Thalia bukan senyuman yang biasa di tampilkan,Wanita itu sedang sedih. ** Thalia masuk ke dalam rumah nya,dia langsung merebahkan badan nya di atas Kasur nya.Perlahan tetesan air mata jatuh dari mata nya,bayang bayang kejadia tadi terus berputar di ingatan nya bagaimana Regan tidak menolaks saat menerima pelukan dari Wanita itu,Regan hanya diam terpaku. “Sial kenapa sih” Thalia memukul mukul boneka kesayangan nya dengan keras,dia meluangkan semua rasa kesal di hati nya dengan memukuli boneka itu. Michel benar,Regan tidak tahu akan perasaan nya jika Thalia tidak mengatakan nya,tapi apakah Thalia sanggup untuk mengatakan nya? ** “Pagi ma” ucap Thalia lesu,malam tadi dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.Dia mimpi buruk dan itu yang membuat nya terlambat bangun. “Cepat berangkat,Michel sudah menunggu kamu dari tadi” Thalia memalingkan wajah nya dan melihat Michel yang sudah duduk manis di meja makan,memakan sarapan nya bersama ayah dan ibu  nya,Thalia mendengus.Selain menjemput dia Michel sering sarapan di rumah nya. “Iya ma” ucap Thalia,dia segera memasang jas sekolah nya dan berangkat. Di rumah tadi Thalia tidak sempat untuk memakai riasan dan akhirnya di dalam mobil Thalia merias wajah nya,dia hanya mengenakan bedak tipis dan sedikit liptint untuk membuat wajah nya sedih cerah. “Jika kamu sekali lagi berias di mobil ku,besok nya jalan kaki ke sekolah” “Iya iya,nggak lagi kok”  Michel mendengus mendengar perkataan Thalia mungkin besok atau minggu depan nya lagi dia akan mengulangi hal yang sama. Tidak berapa lama akhirnya mereka sampai di sekolah,Thalia turun dari mobil Michel di iringi oleh Michel di belakang nya. “Tunggu” Michel setengah berlari untuk menyamakan Langkah nya dengan Thalia. “Ih apa sih,sana sana nanti nggak ada yang mau dekat dekat sama aku” Thalia mengucapkan nya itu untuk bercanda,Sebagian orang mengira jika mereka adalah sepasang kekasih tapi untuk teman dekat mereka,mereka sudah tahu jika Michel dan Thalia adalah sepupu. Michel tertawa lalu menyampirkan tangan nya di bahu Thalia,”Kenapa bagus lagi,aku bisa terhindar dengan para Wanita yang suka genit itu” Michel,sepupu nya itu cukup tampan sebenarnya jadi tidak heran jika banyak Wanita yang juga mengejar Michel untuk menjadi pacar nya,di tambah Michel adalah orang yang friendly dan keren menjadi nilai plus untuk pria itu. Regan memakirkan mobil nya,baru saja dia keluar dari mobil nya dia sudah melihat Thalia dan Michel bersama,mereka terlihat akrab satu sama lain dan tidak jarang juga Lia ikut dengan Michel. ** “Minggu depan adalah hari jadi sekolah kita,ibu harap kalian akan menampilkan penampilan terbaik kalian.Di tambah lagi ini adalah tahun terakhir kalian berada disini” “Baik bu” semua siswa serempak menjawab,setelah itu wali kelas mereka pun keluar dari kelas. Thalia menghembuskan nafas nya Lelah,ah dia malas jika harus tampil di depan orang banyak seperti ini apalagi kelas mereka akan menampilkan tarian modern dan tradisional. “Maless” Gumam Thalia,jika bisa memilih dia lebih baik tidak ikut tapi satang nya tidak bisa jik tidak ingin di amuk oleh teman satu kelas nya. “chel” Thalia menepuk punggung Michel yang di depan nya. “Hm” “Aku pergi ke toilet dulu,aku nitip gorengan seperti biasa” Titip Thalia,Michel memutar bola mata nya. “Mana uang nya?” “Pakai uang kamu dulu” “eh enak aja,kemarin kamu juga pakai uang aku tapi sampai sekarang belum di bayar” Protes Michel,kemarin Thalia bilang jika ingin membayar nya tapi sampai sekarang dia tidak membayar nya. Thalia tersenyum lebar,”hehehe nanti deh aku bayar,sekarang aku mau ke toilet dulu,dah” Thalia langsung berlari meninggalkan Michel dengan segala kekesalan nya. Thalia berjalan masuk ke dalam toilet,dia sudah tidak tahan.   Byurr   Baru saja Thalia ingin masuk ke dalam toilet Wanita,air malah mengenai badan nya hingga membuat jas dan pakaian sekolah nya basah. “ups maaf,kami tidak sengaja” Thalia menatap kesal ke segorombolan siswi lain,mereka terkenal sering buat onar di sekolah dan sekarang mereka menyiram Thalia dengan air hingga membuat pakaian nya basah. “Ya,kalian gila?!” marah nya,tapi kumpulan siswi itu hanya tertawa melihat wajah marah Thalia. “Kalian akan ku laporkan ke guru bk!” Tapi bukan nya takut para siswi itu justru semakin tertawa,”Sebelum kamu lapor kami ke guru Bk,keringkan dulu pakaian kamu daripada nanti nya akan kamu di tertawakan satu sekolah” Setelah mengatakan itu para siswi itu pergi meninggalkan Thalia sendiri,Thalia menundukkan kepala nya dan melihat pakaian nya yang basah kuyub karena air tadi jika keluar sudah pasti dia akan di tertawakan oleh siswa lain,sekarang Thalia hanya bisa menunggu sampai pakaian nya kering. Dia berjalan ke rothoop sekolah nya,disini tidak banyak siswa yang tahu hanya Sebagian itu yang membuat rothoop ini sepi.Thalia berjalan menuju tembok dan duduk di sana,semoga saja Michel sadar dan mencari Thalia secepat nya.Saat dia berjalan menuju tempat nya dia menangkap bayangan seorang pria,dengan cepat Thalia mendekati itu untuk melihat siapa pemilik dari bayangan itu. “Regan?” Tanya Thalia,Regan terkejut dia segera membalikkan badan nya.Micheh merapatkan jas sekolah nya untuk menutupi pakaian nya. “Kamu ngapain disini?” “aku biasanya membaca buku disini,disini suasana nya tenang.Kamu sendiri kenapa jadi kesini?” “Hmm” Thalia bingung untuk menjawab Regan,Regan menatap Thalia dari atas sampai bawah dan menyadari jika pakaian Wanita itu basah. Dia turun dari tempat duduk nya dan berjalan mendekati Thalia,”para siswi itu kan yang nyiram kamu?” Regan melepas jas sekolah nya dan menyampirkan nya ke badan Thalia. Thalia mengangkat kepala nya dan menatap Regan dengan bingung,”Pakai lah,pakaian dalam mu terlihat dengan jelas” Thalia segera merapatkan jas Regan saat dia berkata seperti itu,”Terimakasih” ucap Thalia malu. “Duduk lah dulu disini sambil menunggu pakaian mu kering” Thalia mengangguk,dia duduk di samping Regan,perlahan Thalia tersenyum kecil,tidak pernah dia duduk bersebelahan dengan Regan sedekat ini tapi sekarang dia duduk di samping Regan. “Para siswi itu yang nyiram kamu?’ Regan Kembali mengulang pertanyaan nya karena sebelum nya tidak di jawab oleh Thalia. Thalia mengangguk kecil,”Sudah ku tebak pasti mereka” “kamu tahu tentang kelakuan mereka?” tanya Thalia terkejut.Regan mengangguk. “kenakalan mereka sudah di ketahui satu sekolah”,Michel memandang Regan takjub,ternyata walau pria itu terlihat tidak peduli ternyata tidak sepenuh nya. Regan mengambil tas nya dan mengeluarkan kotak bekal nya. “Mau?” Regan menawari Thalia roti bakar nya.Thalia mengangguk dia mengambil sepotong roti bakar milik Regan dan langsung memakan nya. “Hmm enak” gumam Thalia,”Ibu kamu pintar memasak ya” puji Thalia,Regan mendengar itu tersenyum pilu dia lalu menggeleng. “Yang memasak ini adalah asisten rumah tangga bukan ibu aku,dia tidak bisa memasak apapun bahkan untuk peduli akan hal seperti ini saja tidak” Thalia memalingkan wajah nya menatap Regan heran,tapi tidak dengan pria itu Regan terlihat santai setelah mengucapkan nya. “maksud kamu?” “orang tua ku selalu sibuk bekerja,mereka hanya menekan ku untuk menjadi sesuai dengan kehendak mereka” Thalia terdiam mendengar penuturan Regan,dia kira orang tua Regan sangat lah baik. “Semua yang kamu lihat itu hanya tipuan Lia” lanjut nya,walau Regan mengatakan nya dengan santai tapi tidak dengan wajah nya,pria itu menyimpan banyak kesedihan di wajah nya. “Mereka semua menginginkan aku u-“ “Regan” Thalia memalingkan badan nya melihat siapa yang memanggil Regan,Wanita yang kemarin,Wanita yang sama saat memeluk Regan dengan erat di hadapan nya. “Aku mencari kamu kemana mana” Wanita itu berjalan mendekati Regan dan tersenyum manis kepada nya. “Aku disini membaca buku” Wanita itu mengangguk dan mengalihkan wajah nya menatap Thalia. “hmm aku Thalia indira,teman nya Regan” Thalia dengan cepat memperkenalkan diri nya kepada Wanita itu.Wanita itu menerima uluran tangan Thalia lalu tersenyum. “Aku Sabella,senang bertemu dengan mu” ucap nya ramah,Thalia memandang wajah Sabella dengan sungguh sungguh,seperti nya dia baru pertama kali bertemu dengan Sabella. “baiklah,aku Kembali ke kelas dulu.”Setelah mengatakan itu Thalia pergi meninggalkan mereka berdua   
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN