Hari Pertama

1500 Kata

Buros berdiri di depan ranjang sampai Vey selesai membalut pelipis Naviza dengan verban putih. Pria itu belum berkomentar apapun sejak kedatangannya yang sangat tak diduga. Vey yang biasanya banyak menggerutu dan berkeluh pada Angkasa, mendadak jadi sosok dokter yang pendiam. Sementara Angkasa berdiri di pojok ruangan sambil menyandar dengan tangan masuk ke saku. Dia sengaja mengambil jarak untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas.             “Sudah,” lapor Vey dengan suara rendah. Dia membereskan semua peralatannya seperti biasa, kemudian beringsut keluar dari ketegangan itu, meninggalkan Naviza yang masih memejam di ranjang medis.             “Hemm,” jawab Buros bergumam. Ruang medis itu kosong. Hanya mereka bertiga setelah Vey keluar. Naviza menjadi penghuni baru yang paling s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN