bc

Cakrawala

book_age18+
0
IKUTI
1K
BACA
playboy
heir/heiress
bxg
kicking
scary
loser
city
highschool
cheating
polygamy
like
intro-logo
Uraian

Sama seperti namanya, Cakrawala adalah cowok yang berperawakan tinggi. Siswa yang terkenal mudah bergaul itu tampak akrab dengan semua orang, cocok dengan julukkannya, social butterfly.

lalu datanglah Diva, cewek cantik dan pintar yang posisinya sebagai murid pindahan, itu tampak memiliki rasa oleh Caka, sapaan untuk Cakrawala. Hanya karena Caka sering menghampirinya, berbincang dengannya dan juga menjahilinya. Padahal, Caka juga begitu pada semua orang.

Lalu, bagaimanakah perasaan Diva? Haruskah dia tetap diam, atau justru mengungkapkan perasaannya pada Caka.

chap-preview
Pratinjau gratis
๐‚๐š๐ค๐ซ๐š๐ฐ๐š๐ฅ๐š ๐€๐ซ๐ฅ๐ž๐ง๐ ๐ ๐š
Playlist ; 1. Havana - Camila Cabello. 2. thank u, next - Ariana Grande. 3. Sofia - Clairo. โœจCakrawala Arlenggaโœจ "Cak!" Cowok dengan name tag bertuliskan Cakrawala Arlengga itu menoleh kala namanya dipanggil. "Oy!" balasnya dengan senyuman tampann sambil berjalan menuju Rifat berada. "Ada murid baru, cuakep Cak!" Mata Caka berbinar mendengar perkataan Rifat. "Beneran?" Rifat mengangguk, "Pindahan, dari Bandung." Caka tersenyum senang sementara Bintang, si rambut ikal, hanya menggelengkan kepalanya. "Seneng banget kayanya." "Gimana gak seneng, bentar lagi punya cewek dia." celetuk Farhan membuat Rifat tersenyum mengejek, "Emang tu cewek mau?" Pertanyaan Rifat membuat mereka tertawa kecuali Caka yang memasang wajah malas, "Emangnya siapa yang gak mau sama gue?" Dan Rifat diam karena itu benar adanya. Caka diidam-idamkan murid-murid di sekolahnya, cowok itu pemain. "Kita liat aja, apa tu cewek bakal mau sama lo, atau justru ilfeel liat lo." tantang Rifat membuat Caka tersenyum miring, "Kita liat nanti, gue bawa cewek itu ke sini sebagai cewek gue." "Berapa hari?" Caka diam, dia memikirkn pertanyaan Bintang sebelum akhirnya menyeringai. Farhan hanya menggeleng tak habis pikir. "Gak ada kapok-kapoknya lo." โœจCakrawala Arlenggaโœจ "Gimana Kayla, masih lo incer?" Caka mengangguk cepat, "Masih, itu cewek jutek banget." Rifat terkekeh, "Gak mau berhenti aja?" "No, gue gak akan berhenti. Kalau jutek gitu, tandanya harus lebih effort. Lo harus tancap terus, effort sebisa mungkin, nanti kalau udah baper, tinggalin." "Angkat tangan gue Cak, berharap banget gue ni anak baru nanti bakal ilfeel sama lo." "Yaelah, ilfeel juga nanti lama-lama mau, lo liat tuh si Kayla, jutek-jutek tapi mau kan?" "b*****t!" Mereka semua tertawa mendengar umpatan Farhan. "Gimana si Jasmin?" "Marah doi." jawab Bintang membuat mereka penasaran. "Kenapa lagi dia?" "Gue telat ngucapin ulang tahun." "Telat gimana dah? Lo kemaren udah post fotonya di sg kan? Kok telat?" Bintang menghembuskan nafasnya kasar, "Iya, gue ngucapin jam 00:03 tapi dia marah, katanya gue bukan orang pertama, jadi dia marah." Caka, Rifat dan Farhan diam lalu kemudian terbahak sambil menggelengkan kepalanya, "Udah lah, putus aja, cari yang lain." "Susah bro." "Apanya? Putusinnya?" Bintang menggeleng, "Cari yang lain." Caka mendengus, "Yaelah, lo main sama gue pake bilang susah cari penggantinya, gue cariin, gampang itu. Ngapain sama cewek kaya gitu, ambekan, baperan, dikit-dikit marah, dikit-dikit ngancem." "Congor lo gampang ngomong gitu, mau lo cariin yang kaya gimana pun, yang kaya Jasmin ya cuma Jasmin, gak ada yang lain." "Ck, ck, ck, bucin banget lo. Cewek lo itu red flag banget coy." "Tolong kesadaran pada diri sendiri ya pak bos." Rifat berujar membuat Caka terkekeh, "Gue sadar kok, one hundred percent, gak mabok gue, tenang aja sih lo." "Sialan!" Mereka terkadang heran dengan Caka, ada saja ulahnya, ada saja tingkahnya untuk mendejati cewek-cewek. Liat yang bening dikit, di deketin. Liat yang rambutnya berkilau dikit, minta nomer HP. Liat yang kakinya putih, bening, mulus dan gak berkudis, minta ID Line. Hadeh. Caka, Caka. "Gue sumpahin lo, ngegebet bencong lagi." Saking gak bisanya liat yang bohay lewat gitu aja, Caka sampai ngegodain bencong. Pernah. Dan karena itu juga, sejak saat itu setiap melihat 'perempuan' Caka akan melihatnya dari depan, bukan lagi hanya dari belakang. "Dih! Amit-amit! Jangan gitu Tang, gue deketin si Jasmin mampus lo." Bintang langsung mendelik, "Lo nyuruh gue putus tapi mau juga lo deketin cewek gue!" "Ya iyalah, cewek lo cantik masa iya--" "Caka lo gak ada kapoknya ya gue botakin?" Pertanyaan itu membuat mereka menoleh, Jasmin berdiri sambil berkecak pinggang dengan mata melotot. Caka dan Bintang gelagapan sementara Rifat dan Farhan sudah menahan tawanya. Jasmin, kekasih Bintang yang sejak tadi menjadi topik pembicaraan. Cewek Chindo--China-Indonesia--bermata sipit yang ditakuti laki-laki di kelasnya. "Eh ayang Jasmin--anjing!" Caka memekik karena belum selesai bicara, kakinya diinjak oleh Bintang. Belum selesai di sana-- "b******k! Lo ngatain gue anjing?" Tak lama, Bugh Caka kembali memekik saat kaki yang tadi Bintang injak, kini kembali Jasmin injak. "Dasar playboy sok kegantengan! Najis! Gue denger dari tadi lo ngomongin apa!" Mendengar itu Bintang panik, "Beb, aku--" "Berisik undur-undur, gue gak ngomong sama lo!" jawabnya ketus, matanya menatap sang kekasih dengan sinis sebelum akhirnya berbalik dan pergi diikuti Nadia--bestienya--yang sejak tadi hanya diam menyimak. Omong-omong, Nadia adalah mantan calon korbannya Caka, untunglah Jasmin dan Nadia bersahabat, sehingga Jasmin bisa mencegah 'kecelakaan' itu terjadi, dan yang terpenting, Nadia sudah memiliki kekasih. Sepeninggalnya Jasmin dan Nadia, Farhan dan Rifat memuntahkan tawanya yang langsung disambut dengan tatapan jengkel Bintang dan Caka. "b******k!" "Setan!" โœจCakrawala Arlenggaโœจ "Cak, lo mau ke mana?" Caka menghentikan langkahnya begitu salah satu teman kelasnya memanggil, Kayla. "Gue mau pulang. Kenapa La?" Kayla terdiam, tampak menimang seolah ingin mengatakan sesuatu namun ragu. "Kenapa? Lo sendiri kenapa belum pulang?" "Gue mau pesen ojol tapi lowbat." ujarnya lirih membuat Caka terkekeh. "Jadi mau bareng?" Kayla yang semula menundukkan kepalanya, kini mendongak dan mengangguk lalu menggeleng membuat Caka mengerutkan keningnya. "Jadi--?" "Gue mau nebeng, tapi--" "Kalau lo gak keberatan--" "Oh tentu enggak dong! Gak keberatan gue." potong Caka semangat membuat Kayla tersenyum kecil. "Ayo." Kayla mengangguk lalu mengikuti Caka. Cewek itu hanya bisa menundukkan kepalanya karena sepanjang perjalanan menuju parkiran, banyak orang--teman-teman Caka--yang menyoraki mereka. "Pepet terus Cak!" "Jangan kasih kendor!" "Asik, bentar lagi dapet traktiran dari pak bos, nih kita!" Dan Caka hanya menyeringai membalas sorakan itu membuat suasaba semakin ramai. "Caka, temen-temen lo bisa diem gak sih? Gak nyaman gue." guman Kayla di atas motor. "Kenapa emangnya?" "Gue gak nyaman di gituin--" "Woy, cewek gue gak nyaman, jangan rame." Bukannya reda, justru sorakan itu semakin ramai dan membuat Kayla memukul pundak Caka. "Udah ah, mau anterin princess pulang dulu, nanti gue nyusul ke tempat biasa." โœจCakrawala Arlenggaโœจ

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Kusangka Sopir, Rupanya CEO

read
35.6K
bc

Jodohku Dosen Galak

read
31.0K
bc

Pacar Pura-pura Bu Dokter

read
3.0K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
10.2K
bc

(Bukan) Istri Simpanan

read
51.0K
bc

Desahan Sang Biduan

read
53.8K
bc

Silakan Menikah Lagi, Mas!

read
13.4K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook