Baru saja menapakkan kakinya di meja kerjanya, Vincent sudah keluar dari ruangannya sambil memegang berkas. “M, ke ruanganku sekarang.” Tersenyum, Maya menjawab dengan suara lembut. “Baik.” Dia menyimpan tas di mejanya sebelum melangkahkan kaki menuju pintu ruangan Vincent. Setelah masuk ke dalam, Maya segera menutup pintunya rapat. Begitu Maya berbalik, Vincent sudah membawanya ke dalam pelukan pria itu dan menciumnya cukup lama. Ciuman lembut yang sudah lama Maya rindukan. Dan begitu bibir mereka berpisah, Vincent menyandarkan dahinya di dahi Maya. Dan memberikan kecupan ringan sekali lagi di bibir Maya. Maya tersenyum. Dia masih bisa merasakan hangatnya sentuhan bibir Vincent tadi hingga Vincent membawanya ke sofa tamu. Maya pikir mereka akan melakukannya di sofa, setelah Vincent

