Hari-hari berikutnya adalah sebuah rutinitas dengan ritme yang menyiksa sekaligus membangkitkan semangat bagi Aretha. Mengubah kebiasaan buruk tiba-tiba menjadi kebiasaan baik itu sulitnya luar biasa, berbeda dengan sebaliknya. Aretha bangun lebih awal dari biasanya. Ia berolahraga sekitar 15 menit sekalian melatih jurus-jurus silatnya selama setengah jam berikutnya. Setelah itu, ia membantu Bi ati dan rekannya menyiapkan sarapan di dapur. Tak jarang Bi Ati merepet karena sungkan. Aretha meyakinkan perempuan cerewet itu bahwa memasak adalah salah satu skill dasar. Walaupun memasak bukanlah hobinya dan ia tidak betah berlama-lama di dapur, setidaknya ia tahu bagaimana cara bertahan hidup bila suatu hari hanya dihadapkan pada bahan-bahan mentah dan ia harus mengolahnya agar bisa dimakan.

