MAP 2

1190 Kata
Pagi hari pukul 08.30 WIB di Bandara. Asya turun dari transportasi mobil online, kemudian menunggu drivernya membantu menurunkan koper dari bagasi belakang mobil. "saya letakkan di sini kopernya ya Mbak" ucap driver ojol sambil menyerahkan koper Asya. "oh iya terimakasih banyak ya Pak, maaf sudah merepotkan" jawab Asya sopan ke driver ojol. "nggak kok Mbak, sudah tugas saya bantuin penumpang saya. Kalau gitu saya pamit balik ambil orderan lain ya Mbak, semoga selamat sampai tujuan" pamit driver ojol "iya silahkan Pak. Sekali lagi terimakasih" ucap Asya kemudian driver online pergi meninggalkan area parkir lobi bandara. Asya bergegas menarik kopernya masuk bandara dan segera menemui teman satu teamnya. Mereka janji berkumpul di ruang tunggu bandara. "Mbak Asyaaa.. disini.." teriak Dinar dari kejauhan sambil melambai-lambaikan tangannya supaya bisa terlihat oleh Asya. Dan di balas lambaian tangan Asya juga. "udah pada datang semua belum? " Tanya Asya memperhatikan teman-temannya sekaligus mengabsen anggotanya itu. "udah semua kecuali Jojo aja, tadi aku chat sih katanya udah deket. Mungkin bentar lagi sampai" Jawab Dinar sambil mengecek ponselnya. "Halo halo halo Guys. Pagi Mbak Asya.. Pagi Pak Bima.. aku yang paling telat ya?" sapa Jojo saat sampai dengan terburu-buru. "pagi juga Jo. Enggak kok masih ada sisa 10 menitan" jawab Bima selaku Kepala Manager Operasional dari Perusahaan J Company. Bima Saka adalah Kepala Manager Operasional yang statusnya adalah atasan Asya dan dia yang bertanggung jawab atas team operasional. Bima itu idola para karyawati-karyawati di Jcompany. Wajahnya yang tampan dan cool di lengkapi dengan tubuh tinggi dan tegap ala-ala tokoh komik gitu lah. Tidak banyak bicara alias kaku tapi juga sopan. Jadi banyak sekali yang naksir dengan Pak Manager satu ini. Sedangkan usianya sudah menginjak 34 tahun tapi masih betah menjomblo alias belum menikah. "oke kalau sudah kumpul semua kita segera check in tiket saja supaya tidak terburu-buru nanti" ucap Bima mengarahkan teamnya untuk bergegas karena tidak lama lagi pesawat siap dan berangkat. Pengumuman. Penumpang pesawat tujuan Negara Bota di harap segera menuju pesawat sekarang juga. Team dari J Company pun segera bersiap menuju pesawat. Asya berdiri dan berjalan perlahan menenteng tas tangannya yang berisi perlengkapan sehari-sehari Asya dan dokumen kerja. Tiba-tiba Bima merebut tas itu dan terus berjalan dengan santainya berniat membantu membawakan tas Asya sampai ke dalam pesawat. "eh" kaget Asya saat tasnya direbut Bima. "saya bawakan. Tidak ada penolakan" ucap Bima tanpa menoleh ke Asya. "ngg.. iya terimakasih ya Pak. Maaf merepotkan" jawab Asya dengan ekspresi bingung. Mereka pun sedang dalam perjalanan menuju Negara Bota. ** Kota A, Negara Bota. Perjalanan menuju Negara Bota dari Indonesia ditempuh sekitar 8 jam perjalanan udara. Jadi begitu mereka sampai di Bota, mereka langsung diantar ke ARO Hotel supaya bisa beristirahat. Perusahaan Rashaad Company sangat menyambut dan mefasilitasi team operasional dari J Company. Hotel tempat mereka menginap selama kurang lebih 2 minggu ini adalah Hotel terbesar dan terbaik di Negara Bota bertempat di Kota A. Karena memang ARO Hotel juga adalah salah satu milik dari Rashaad Company. Setibanya di ARO Hotel. Asya dan yang lainnya diantarkan ke kamar mereka masing-masing oleh pelayan Hotel. Asya yang baru masuk kamar hotel tempat dia menginap langsung ternganga karena takjub melihat kerlap kerlip bangunan dan lampu-lampu Kota A dari full jendela kaca Hotel. Ya, jendela ARo Hotel adalah full kaca yang tidak tembus pandang bila dilihat dari luar tapi bisa menyuguhkan keindahan Kota A dari dalam Hotel. Asya meletakkan dan menata beberapa barang-barang bawaannya. kemudian segera memasuki kamar mandi untuk berendam air hangat. Asya sedikit merileks kan tubuhnya yang terasa lelah dan pegal karena perjalanan selama 8 jam di pesawat. Selesai mandi dan mengganti bajunya. Bel kamar Asya berbunyi Tingtong~ Asya membuka pintu kamarnya dan mendapati Dinar dan Tika di depan pintu. "Mbak Asya, udah selesai beres-beresnya? Kita makan ke bawah yuk" ajak Tika. "oke..aku ambil tasku sebentar ya" jawab Asya berjalan mengambil tas kecilnya kemudian mereka turun menuju restaurant Hotel. ** Restaurant ARO Hotel di lantai 1. Tersaji berbagai makanan mewah yang sudah disiapkan untuk team J Company. Kebetulan tempat yang di sediakan untuk mereka berada di outdoor resto hotel yang langsung menampakkan pemandangan kolam renang besar dan berbagai hiasan kerlap kerlip di aera outdoor. Asya, Dinar, dan Tika mengambil makanan mereka dan duduk di salah satu meja yang sudah tersedia. "wow.. disini suasananya keren banget ya" kata Dinar. "iya, setauku memang hotel terbaik di Negara ini sih disini" saut Tika. Asya makan sambil mendengarkan teman-temannya. Asya memang sudah lapar sejak turun dari pesawat. Di sela-sela mereka makan, tiba-tiba ada yang memanggil mereka. "Mbak Asya, Dinar, Tika.. kalian ikut kan party sambutan dari Rashaad Company setelah makan malam ini ?" Tanya Agus dengan berteriak karena tempat duduk mereka yang agak sedikit jauh. "ya ikut lah, iya kan Mbak Sya ?" Timpal Dinar sambil bertanya kearah Asya. "aku nggak tau Din. Kayaknya enak tiduran di kamar deh.. capek banget soalnya" tolak Asya halus. Memang Asya ingin istirahat karena masih lelah duduk lama di pesawat tadi. "yaaaahhhh...ayo dong Mbak. Nggak asyik kalau diem di kamar aja. Lagian kan jarang-jarang juga kita bisa keluar bareng kayak gini kan kalau nggak pas ada kerjaan di luar" rayu Tika supaya Asya ikut party. "iya tau tapi aku lagi males nih kayaknya" Asya masih menolak ajakan party. Dinar dan Tika memang dekat dengan Asya di kantor karena mereka satu divisi. Jadi mereka lebih sering kemana-mana barengan. Bedanya dengan Nala itu kalau Nala sudah seperti saudara kandung bagi Nala. Mereka berteman dekat sejak masih SMP sampai sekarang. Dan satu kantor pula meskipun beda divisi. Asya juga sangat dekat dengan orangtua Nala. Orangtua Nala juga kenal dengan Ibu Asya. Tiba-tiba Dio salah satu team mereka mendekat kearah Asya dan berdiri di samping Asya. "Asya nanti ikut party ya?! soalnya ada yang mau aku omongin sama kamu penting" ucap Dio. "kenapa nggak sekarang aja?" Tanya Asya penasaran. "gapapa, kamu ikut anak-anak di party dulu sekalian tungguin ya, aku mau ambil barang dulu" ucap Dio kemudian berlalu masuk ke dalam hotel. Mau tidak mau Asya ikut party dan menunggu Dio kembali. Mungkin Dio ingin membahas tentang pekerjaan yang penting. "mau ngomongin apa sih si Dio? masa iya ngomongin kerjaan di party" ucap Dinar ke teman-teman sebangku makannya itu. "ya bisa jadi. Yaudah di tunggu aja. Udah makannya kan? langsung ke tempat party yuk" ajak Asya. Mereka bertiga pun menyudahi makan dan berjalan menuju tempat party yang hanya berseberangan dengan resto hotel. ** Gedung Rashaad Company. Pangeran Athar berdiri diam memandangi gemerlap Kota sambil memasukkan tangannya ke saku celana. Kemudian pintu ruangan kerjanya di ketuk. Toktoktok.. "masuk" titah Athar. Kemudian seorang pria berperawakan tinggi tegap dan berwajah kaku masuk dan berjalan mendekati Pangeran Athar kemudian berhenti tepat di belakangnya dengan sedikit menundukkan kepalanya. "Tuan Muda, team operasional dari J Company sudah tiba di hotel. Mereka berkumpul di tempat sambutan setelah makan malam ini" lapor Duta, tangan kanan Pangeran Athar. "hm.. setelah makan malam kita juga kesana" jawab Athar. "baik Tuan. Mobil sudah siap di lobby" ucap Duta yang di jawab anggukan oleh Pangeran Athar. Pangeran Athar berlalu meninggalkan ruangannya di ikuti Sekertaris Duta yang mengambil tas dan berkas-berkas Athar terlebih dulu kemudian segera menyusul Tuannya berjalan keluar gedung. Dan berangkat makan malam terlebih dulu sebelum menyambut team J Company di ARO Hotel.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN