bc

Jangan Menangis Kasih

book_age18+
0
IKUTI
1K
BACA
family
arranged marriage
drama
tragedy
kicking
like
intro-logo
Uraian

Kirein dan Key menikah karena sebuah perjodohan. Tidak ada sama sekali cinta yang melandasi pernikahan mereka. Pada malam pertama pernikahan mereka, Key memilih untuk pergi meninggalkan Kirein sendirian. Secara tidak sengaja, dia malah bertemu dengan mantan pacarnya, Bella. Wanita yang telah menduakannya.

Hal itu membuat hidup mempertanyakan apakah ia salah menerima perjodohan yang diberikan oleh ibunya?

Ketika kesalahan mereka menghasilkan Janin. Key justru tidak mengakui keberadaan anak itu sebagai darah dagingnya.

chap-preview
Pratinjau gratis
malam pertama
"Saya sangat benci dengan pernikahan ini, apa kamu tau itu?" Bentak seorang pria yang memakai jas hitam dan kemeja putih didalamnya, pria itu tampak seperti sedang sangat marah, tatapan nya kepada wanita yang tepat berdiri dihadapannya itu begitu mematikan, seperti tatapan singa yang ingin sekali menerkam mangsanya, begitulah kira-kira. "Lantas, kenapa kamu setuju, mas? Kamu bahkan tidak mengeluarkan sepatah kata pun saat itu, lalu kenapa sekarang kamu malah melampiaskan semua amarah mu terhadap ku, mas?" Balas seorang wanita yang berdiri tepat dihadapan pria itu dengan tatapannya yang cukup sendu, dengan suara yang begitu lemah lembut. Wanita itu tampak mengenakan baju pengantin, wajah nya tak sanggup berbohong bahwasanya hati nya sedang amat terluka. Bagaimana tidak, hari ini adalah hari sakral baginya, hari dimana dia melakukan ijab qabul dengan pria yang sekarang tepat sekali berdiri dihadapannya itu. Pria itu mengepalkan tangannya, ingin sekali dia memukul apapun yang ada dihadapan nya, tapi hatinya mengatakan untuk tidak berlaku kasar apalagi sampai menggunakan kekerasan. "Ingat ya, pernikahan kita itu murni hanya diatas kertas saja. Jadi, kamu tidak usah berharap lebih dengan pernikahan ini. Bila perlu, kamu gugat cerai saja, dengan alasan apapun yang kamu mau," ujar pria itu, mukanya memerah, dia jelas sedang menahan diri untuk tidak emosi. "Mas, apakah pernikahan ini hanya sebuah permainan saja dimata kamu? Kamu anggap apa aku, mas?" tanya wanita itu, detik selanjutnya dia terisak. Bahkan, mulut nya sudah tidak sanggup lagi mengeluarkan suara. Seringai di bibir pria itu terukir dengan begitu jelas, kemudian pria itu beranjak ke pintu dan langsung membuka nya. Dia tampak menoleh sebentar kearah wanita yang kini terpaku dibelakang, sambil mengusap air matanya sendiri. Detik selanjutnya, pria itu membanting pintu kamarnya dengan sangat keras, membuat sang istri tersentak kaget. "Mas, kamu mau kemana?” Wanita itu tampak berlari dan berniat untuk mengejar sang suami, namun langkah nya terhenti saat. "Jangan sesekali berniat untuk mengikuti saya!" Teriak pria yang diluar sana, dengan suara yang terkesan membentak. Seketika wanita itu ambruk, dia benar-benar merasa hidupnya didunia ini sama seperti dineraka, begitu menakutkan. Dia tak berhenti menangis, sampai kemudian terdengar suara ketukan pintu dari luar tepat didepan pintu kamarnya. Dia buru-buru menghapus air matanya, lalu bergegas membuka pintu. Tampak seorang wanita paruh baya cantik berdiri dibalik pintu itu menatap nya dengan tersenyum, senyuman wanita itu begitu menyejukkan hati, aura yang dipancarkan nya juga sangat positif. "Kirein," panggil nya lembut, sambil mengusap pipi gadis yang dihadapannya, dengan matanya yang tidak bisa berbohong, tampak sudah sembab. "T-tante," lirih nya pelan. Wanita itu langsung menggeleng pelan. "Mama, sayang," ucapnya sambil tersenyum. Kirein yang tidak sanggup lagi membendung air matanya langsung luruh kedalam pelukan sang mertua, dia menangis sejadi-jadinya. "Sudah sayang, tidak apa. Key memang cukup keras orang nya, tapi hatinya lembut kok, nak. Mama tau ini menyakitkan untuk kamu, tapi Mama mohon sekali untuk kamu bisa sabar. Mama akan bicara lagi dengan key, sayang. Mama harap, kamu kuat ya." Bu Rani berusaha menguatkan sang menantu, dia tau ini terlalu sulit untuk Kirein. Tapi, mau bagaimana lagi, toh mereka juga sudah terlanjur melakukan pernikahan, kan? Jadi, memang tidak ada pilihan lain. Bu Rani tak hentinya mengelus punggung sang menantu dengan penuh kasih sayang, dia juga ikut sedih dengan apa yang menimpa Kirein. Bu Rani merasa bersalah kepada Kirein, bagaimana tidak? Gadis malang itu diperlakukan tidak baik oleh putranya di malam pertama pernikahan mereka. "Maaa?" Kirein mendongakkan kepala ke arah mertuanya, dia menatapnya sendu. Wanita paruh baya itu langsung menangkup wajah sang menantu dengan kedua tangannya, lalu menciumi kening sang menantu dengan penuh sayang. "Kamu tenang aja ya, sayang. Mama akan bicara dengan Key dulu, Mama akan bujuk Key. Kamu istirahat dulu ya, untuk malam ini kamu tidur sendiri dulu ya. Kamu sudah begitu kelelahan." Bu Rani mengusap pelan wajah Kirein, kemudian dia pergi meninggalkan Kirein yang masih mematung didepan pintu kamarnya itu. ** Dua bulan sebelumnya, hidup Kirein masih normal saja dan menyenangkan. Dia bekerja sebagai karyawan, disebuah toko buku di kampung halamannya. Sejak dulu, hidup Kirein bersama sang Ibu memang cukup sederhana, tapi dia selalu mensyukurinya. Ayahnya sudah meninggal, saat dia masih kecil. "Kirein, Ingat gak sama Bu Rani? dulu pernah tetanggaan sama kita, semenjak dia menikah lagi, dia pindah ke kota bersama anak laki-laki nya juga," tanya Bu Naila. "Iya, Bu. Kenapa, tiba-tiba saja Ibu menanyakan hal itu?" Kirein menyerngitkan keningnya. Bu Naila tersenyum. "Begini sayang, Bu Rani punya anak laki-laki, namanya Key. Umurnya sudah 31 tahun, tapi belum menikah. Kata Bu Rani, dia belum menemukan jodoh yang baik dan cocok untuk putranya." Ibu Naila menjelaskan dengan sedikit hati-hati. "Terus, apa hubungannya sama kita Bu?," timpal Kirein, semakin penasaran. Bu Naila mencoba untuk to the point saja. "Sebenarnya, kemaren Bu Rani sempat berkunjung kesini, ketempat saudaranya. Ibu ketemu sama dia, dan kami asik berbincang. Jadi, Ibu sempat ngajuin kamu ke Bu Rani, eh dianya malah langsung setuju," ujar Bu Naila yang ragu dengan akhir ceritanya. Uhuk! Kirein kaget sekali. "Tapi, kalo kamu keberatan tidak apa. Ibu akan bicara lagi dengan Bu Rani nanti. Ibu tidak berniat untuk memaksa, Ibu hanya ingin kamu ada yang jaga." Jelas sekali, dimata Bu Naila menyisakan kesedihan. "Kenapa Ibu mau menjodohkan aku? Ini terlalu cepat Ibu." Kirein dilema, tapi dia juga sedih melihat ekspresi sang Ibu. sorot matanya terlihat permohonan yang begitu besar, seolah ini adalah permintaan terakhirnya. Akhirnya, karena tidak mau Ibunya sedih dan kecewa. Kirein menerima perjodohan itu. "Ganteng, gagah juga!" Itulah kesan pertama saat Kirein bertemu dengan Key. Beda halnya dengan laki-laki itu, bahkan sekedar melirik saja ogah. ** Disebuah cafe, terlihat seorang pria yang sedang frustasi. Dia berkali-kali memukuli meja dihadapannya, amarah dalam hatinya memuncak. Pria itu duduk disudut paling ujung, dia tidak peduli apabila ada yang melihatnya dan menganggapnya aneh. "Key, apakah kamu tidak bahagia dengan pernikahan kamu itu, sayang?" Tanya seorang gadis muda yang tiba-tiba mendekati Key sambil membelai rambut pria itu, membuat key seketika merinding. "Bella?" Key terkejut dengan kehadiran sosok wanita itu, dia langsung memalingkan wajahnya. "Mau menghabiskan malam pertama nya, denganku saja?" Wanita itu memberikan tawaran, dia menyunggingkan senyuman, menatap pria yang dihadapannya terlihat begitu frustasi. "Dengan w************n, seperti kamu?" Timpal Key, sambil menatap rendah kearah Bella. Seketika, wanita itu berdecak kesal. "Ayolah, Key. Aku tau, kalian tidak saling mencintai satu sama lain, kan?" Ucap Bella diiringi dengan seringai licik yang membentuk sempurna dibibirnya, bukan Bella namanya kalau langsung menyerah begitu saja. Key menatap tajam kearah wanita tersebut. "Setidaknya, saya bukan penghianat seperti kamu, Bella Lathifa." Key tersenyum sinis, lalu dia langsung beranjak meninggalkan Bella yang sedang mematung, saat mendengarkan perkataan Key begitu menusuk sampai ke ubun-ubun, rasanya seperti sedang terkena sengatan listrik. Dimata Key, dulu mungkin hanya ada satu saja perempuan yang dia cintai setelah Ibunya, yaitu Bella. Sialnya, wanita itu malah memilih jalan lain. Bella selingkuh dengan pria lain, tepat dihari Key ingin melamarnya, dia melihat gadis itu bersama dengan pria lain. Sebagai gantinya, Sang Ibu mencarikan seorang gadis yang baik untuk bersanding dengan putranya. Itu sebabnya, Key langsung setuju menikah dengan Kirein. Bukan karena cinta, melainkan pelampiasan. Memang, Key tidak mencintai wanita yang bersamanya sekarang. Tetapi, entah mengapa dari lubuk hatinya yang paling dalam, dia tidak pernah berniat untuk bermain gila dengan perempuan lain. Memang, pernikahan ini adalah sebuah lelucon baginya, dia sudah terlanjur menganggap bahwa semua wanita itu sama saja, b******k seperti mantannya, Bella. Ya, itu dimata Key saja. Beda dengan Kirein, bahkan berkencan dengan lelaki saja dia tidak pernah, bagaimana caranya dia selingkuh? ** Kirein tampak begitu cemas, hatinya cukup gelisah hingga membuatnya tidak bisa tidur. Padahal ini sudah tengah malam, dan Key belum juga berniat untuk pulang. Bukan apa, Kirein hanya khawatir terjadi sesuatu terhadap pria itu, dia juga takut Ibu mertuanya sakit lagi kalau tau anaknya tidak pulang. Kirein merasa sangat bersalah, dia terus berpikir bahwasanya dialah penyebab Key pergi dari rumah. Setelah sekian lama Kirein mondar mandir didalam kamarnya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu membuat dia agak sedikit tersentak. Dengan buru-buru Kirein berjalan mendekati pintu dan langsung membukanya dengan antusias. Dia pikir, yang datang itu adalah key. Namun, saat melihat seorang yang berdiri dibelakang pintu tersebut, Kirein semakin kaget.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.1K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

TERNODA

read
198.4K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.9K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.5K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
44.9K
bc

My Secret Little Wife

read
131.9K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook