2. Surat dari Kaisar

1080 Kata
Aku merasa pakaian yang aku gunakan sudah pantas untuk bertemu utusan kerajaan tapi tatapan tajam mata Ibu membuatku berpikir kembali, sepertinya Ibu masih menganggap jika pakaianku masih tidak pantas. "Kau punya banyak pakaian bagus, kenapa harus pakaian sederhana seperti ini?" tanya Ibu dengan nada tidak senang. "Aku akan bertemu utusan kerajaan, bukan akan datang ke pesta dansa, Ibu," sahutku. Ibu hanya bergumam tidak jelas karena sepertinya dia tidak bisa membantah ucapanku lagi. "Berbicaralah dengan sopan," bisik Ibu sebelum aku keluar dari kamarku. Aku menahan napas sambil mengatur kata-kata apa yang akan aku ucapkan untuk menyambut utusan kerajaan itu. "Salam," ucapku sambil menundukkan kepala pada seorang lelaki tua yang mengenakan pakaian khas kerajaan Northfourt. Lelaki tua itu membalas salamku dengan menganggukan kepalanya. "Apa gerangan yang membawa anda ke sini, Tuan?" tanyaku sopan. Sementara Ibu berada di sebelahku dan dari tatapan matanya dia terlihat cemas. Entah kenapa seluruh penduduk Northfourt akan merasakan hal yang sama jika berhubungan dengan kerajaan. Apa mungkin karena kaisarnya yang terkenal sangat kejam itu? "Salam Nyonya dan Nona Montgomery," ujar utusan kerajaan. Dia kemudian mengeluarkan sebuah gulungan surat. Mataku membesar melihat gulungan surat berciri khas kerajaan Northfourt, yaitu lukisan mata elang di bagian luar suratnya. Sebelum utusan kerajaan itu membacakan suratnya, aku merasa kesulitan untuk menarik napas. Ini pertama kalinya keluarga Montgomery mendapat surat dari kerajaan yang diantar secara khusus. “Kaisar Rhys Logan sebagai pemimpin tertinggi di kerjaan Northfourt meminta Ilona Montgomery, putri dari Tuan dan Nyonya Montgomery untuk dapat memenuhi permintaannya sebagai calon ratu Northfourt. Perintah ini berlaku mutlak tanpa pengecualian apa pun. Demikian disampaikan.” Suara lantang utusan kerajaan itu tak terdengar lagi, tapi sebagai gantinya degub jantungku seperti terdengar dengan jelas. Calon ratu?! Ilona Montgomery menjadi calon ratu kerajaan Northfourt? Sepertinya sebentar lagi aku akan menjadi tidak waras karena semua itu. Tunggu dulu! Apa semua ini nyata? Apa utusan kerajaan ini tidak sedang bercanda? “Jawaban Nona Montgomery kami tunggu selama tiga hari. Lebih dari itu, pihak kerajaan akan menganggap jika Nona menolak permintaan Kaisar Rhys Logan dan seperti yang telah diketahui jika Kaisar paling tidak senang jika ada yang menolak permintaannya, selamat siang. ” Utusan kerajaan itu segera beranjak pergi. Dia seperti dilatih untuk tidak mendengar tanggapan dari orang lain. Aku bahkan tidak sempat membalas salamnya saat sosoknya sudah tak terlihat lagi dan yang terdengar hanya suara derap kereta kudanya. Rasanya utusan kerajaan itu sudah pergi beberapa saat yang lalu, tapi aku dan Ibu masih tetap terdiam. Wajah Ibu terlihat tegang dan tentu saja dia tidak sedang bercanda saat ini, aku tidak mungkin menggodanya. “Astaga! Ibu tidak bisa berkata-kata, Ilona!” serunya sambil menarik napas panjang. Justru seharusnya aku yang mengatakan hal itu. Apa Ibu lupa jika kaisar melamarku menjadi ratunya, bukan melamar Ibu. “Ibu…, aku tidak mau menikah,” ucapku dengan yakin. Maksud perkataanku tentu saja aku tidak mau menikah dengan siapa pun, bukan hanya dengan Kaisar Rhys Logan. “Ibu juga ingin seperti itu. Ibu tidak mau kau menjadi istri Kaisar. Dia…dia adalah orang yang sangat kejam,” kata Ibu dengan wajah ketakutan. Saat Ibu menyelesaikan kalimatnya, pikiranku kemudian melayang membayangkan bagaimana rupa Kaisar Rhys Logan. Tapi aku melupakannya bagaimana sosoknya karena Kaisar sendiri sangat jarang berada di tempat umum. “Kenapa aku yang dipilih? Apa Kaisar sudah sangat frustasi sampai dia memilihku?” tanyaku seperti berbicara pada diriku sendiri. “Kaisar tidak pernah memilih, para penasihat kerajaanlah yang memilih calon ratu untuknya,” ujar Ibu. “Tapi tetap saja, kenapa harus aku. Masih banyak wanita berkelas, anak bangsawan lain di luar sana,” timpalku. Ibu kemudian menarik napas dan mengebuskannya perlahan. Jika melihat Ibu yang seperti ini, aku yakin ada hal penting yang akan dibicarakannya. “Karena semua menolak lamarannya,” sahut Ibu dan seketika aku tidak bisa berkata-kata karenanya. Menolak lamaran Kaisar? Yang benar saja. Ah! Sepertinya aku terlalu bersemangat, aku juga ingin menolak lamaran Kaisar karena memang tidak tertarik padanya, juga akan semua hal yang berhubungan dengan kerajaan. Tapi gadis-gadis lain? Kenapa mereka menolaknya? Mereka akan dilimpahi kekayaan dan rasa hormat dari semua orang. Apalagi yang diinginkan gadis-gadis bangsawan itu? “Aku tidak mengerti Ibu. Apa Kaisar Rhys Logan berwajah buruk rupa?” tanyaku dan seketika Ibu langsung menutup mulutku dengan tangannya. “Jaga ucapanmu, Ilona!” tegur Ibu dan membuatku memamerkan gigiku. “Aku tidak ingat bagaimana rupa Kaisar. Tidak ada hal lain yang membuat gadis-gadis bangsawan itu menolak lamaran seorang Kaisar selain karena alasan yang satu itu, Ibu,” ujarku dengan suara pelan. “Kaisar bahkan sangat tampan, tubuhnya tinggi besar dan sorot matanya tajam. Tapi….” Ucapan Ibu terhenti, dia melihat sekelilingnya agar tidak ada seorang pun yang mendengar perkataannya. “Ibu sudah memujinya, kenapa kali ini seperti ingin menghujatnya?” tanyaku dengan wajah bingung. “Tapi dia sangat kejam,” lanjut Ibu. “Itu hal yang sudah kuketahui,” sahutku tidak tertarik. “Dia juga diramalkan akan membutuh ratunya seperti yang pernah dilakukan oleh ayahnya.” Kali ini suara Ibu sangat pelan dan hampir tak terdengar. “Apa dia memang sekejam itu, Ibu?” tanyaku penasaran “Rhys Logan, keturunan ke tujuh dari dinasti Logan adalah Kaisar yang paling kejam di antara Kaisar yang pernah ada. Dia seperti tidak mempunyai hati nurani, dia tidak akan segan membunuh orang yang tidak disukainya,” bisik Ibu seperti sedang membicarakan para nyonya bangsawan lain yang menggunakan perhiasan palsu. “Karena itu orang tua para gadis-gadis bangsawan menolaknya?” tebakku dan Ibu mengangguk mengiyakan pertanyaanku. “Tapi bukankah dia sangat kejam, bagaimana bisa mereka seberani itu?” tanyaku. “Para bangsawan itu lebih memilih hidup menderita daripada putri kesayangan mereka akan mati sia-sia,” sahut Ibu. “Hidup menderita? Maksud Ibu?”tanyaku tidak mengerti. “Setelah menolak lamaran Kaisar, pihak kerajaan akan mempersulit mereka. Banyak hal yang dilakukan pihak kerajaan, memutus hubungan bisnis dengan kerajaan dan hal lainnya,” sahut Ibu. “Syukurlah, aku kira mereka semua akan dibunuh,” kataku lega. “Itu hanya beberapa yang Ibu dengan, mungkin ada cerita lain yang tidak kita ketahui,” ujar Ibu dan kontan membuatku bergidik ngeri. Jika aku menolak lamaran dari Kaisar, itu artinya aku akan mempersulit kehidupan Ayah dan Ibu dan bisa jadi juga akan mengancam nyawa mereka. Apa yang sedang terjadi padaku? Kenapa aku tidak bisa menjalani hidupku yang biasa saja, nama Kaisar Rhys Logan bahkan belum pernah terucap di mulutku selain hari ini. Bagaimana bisa tiba-tiba saja aku menjadi istrinya? Ini sangat menyeramkan. Aku bahkan tidak bisa membayangkan melalui kehidupanku di kerajaan dengan suami tukang jagal. (*)
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN