Bab 25 POV RENO Dengan tanganku ku bongkar puing-puing rumahnya. Tubuhku penuh keringat, mataku bercucuran air mata. Bibirku bergetar sambil memanggil manggil nama Rini. Rini ... Di mana kamu Rini ... Rini .... Mataku bercucuran air mata di antara puing-puing rumahnya yang berusaha aku bongkar dengan tanganku. Tiba-tiba tubuhku di pegang beberapa petugas menghentikan apa yang sedang kulakukan. "Pak, Reno. Sabar Pak! Sabar. Nanti kita akan membongkarnya setelah air surut, Pak," ucap beberapa petugas yang berusaha memegangi tubuhku agar aku menghentikan kegilaanku membongkar puing-puing rumah di bawah longsoran tanah dan batu. Aku meronta, berusaha melepaskan diri dari pegangan mereka. Agar aku bisa melanjutkan kembali membongkar puing-puing rumah Rini. "Lepaskan pak! lepaskan! Bapa

