Bab 23

1998 Kata

Kerinduan kepada Naomi sudah tak terbendung lagi. Akhirnya sehabis subuh kulajukan mobil sedanku menuju gerbang tol jurusan Jakarta Cirebon. Tapi kali ini aku wajib meminta izin terlebih dahulu kepada Rini bila ingin menjemput Naomi. Setelah sampai di rumah Rini, segera aku menemuinya untuk meminta izin terlebih dahulu. "Assalamu'alaikum, Rini," ucapku ketika sudah mendekatinya di warung. "Wa'alaikumussalam, Mas," wah! Bawaannya sekarang beda yah, semenjak lama ia tak datang. Kelihatan lebih cool dan religius," ucap Rini wajah berbinar-binar. "Maaf, Rini, Mas mau minta izin menjemput Naomi di sekolah," ucapku setelah aku dipersilahkan duduk di bangku teras rumahnya. "Sudah bisa dengan syarat yang Rini ajukan," ucap Rini. "Insya Allah Rini. Sudah Mas bilang. Apapun syaratnya akan Ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN